Part 5

3K 138 0
                                    

Tak terasa, detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari. Kak Nana telah menggantung perasaan Al hampir setengah semester. Al pun yang kini mulai sadar, perlahan mulai melupakan Kak Nana dan persahabatan nya dengan Rara menjadi baik. Menghitung hari, sisa satu minggu lagi, Rara akan di kirim oleh sekolah untuk mengikuti perlombaan 3 hari 2 malam.

Hari ini, jam pelajaran di kelasnya adalah Olahraga. Jam menunjukkan pukul tujuh pagi lewat 15 menit. Rara terlambat sangat siang. Rara memutuskan untuk lewat belakang kelas agar bisa masuk kelas olahraga dan tidak di suruh untuk pulang.

"Kok lu baru dateng?" Tanya Dani menaikkan satu alisnya

"Kesiangan gua" Jawab Rara terus terang

"Buruan ganti baju, gurunya belum ada nih"

"oke oke!" Sahut Rara yang bergegas mengganti pakaian

Setelah selesai mengganti pakaian, Rara bergegas berlari ke dalam kelasnya dan merapihkan seragamnya. Baru saja dirinya ingin bergabung dengan kelas olahraga, pengurus Osis pun di beritahukan untuk berkumpul. Hingga membuat Rara telat masuk ke kelas olahraganya. Baru saja bergabung dengan kelas olahraga nya, Rara sudah melihat tatapan Dani yang tidak enak di lihat.

"Habis darimana aja lu" Tanya Dani ketus

"Pengurus osis kumpul ya" Sahut Rara yang langsung bergabung dengan yang lain

"Kok gua ngga tau, lu kenapa ngga ngasih tau?" Tanya Dani dengan mata tajamnya

"Gua kira lu udah ikut kumpul" Sahut Rara yang tertawa kecil

Materi olahraga hari ini tentang sepak bola ⚽ Praktik kami hari ini adalah memasukan boal ke dalam gawang. Bagi Rara, hari ini lumayan cukup sial. Sudah terlambat dan materinya sepak bola. Sudah lama ia tidak menendang bola, dengan ketakutan ketegangan tinggi, Rara pun menendang bola tersebut dengan penuh keyakinan, dan hasilnya? GOL!!!! Rasa senang nya melebihi jika Doi peka dengan semua kode yang telah di berikan. Kelas Olahraga kami pun selesai, guru kami pun memberikan sedikit arahan tentang penilaian yang akan datang. Mata Rara seolah mendapat sinyal kuat dari sebelah kanan, jelas saja, ketika ia melirik, Dani telah memperhatikan nya dengan senyuman.

"B aja kali" Ujar Rara tersenyum malu dan menjadi salah tingkah

Dani pun tersenyum malu karena kejadian tersebut. Kini keduanya hanya tersneyum malu dan salah tingkah akibat hal sepele. Kelas Olahraga kami pun selesai, hingga kami akhirnya memasuki kelas. Diam memperhatikan jam dinding yang berputar, kami pun mulai bosan dengan suasana belajar di kelas. Menantikan bel berbunyi.

Tak lama kemudian, bel pun berdering panjang, semua siswa berhamburan kesana kemari meninggalkan kelas yang membosankan. Rara pun bergegas mempersiapkan perlengkapan yang akan ia bawa hingga akhirnya ia telat masuk kelas Matematika. Rara pun segera memasuki kelasnya, duduk di kursinya dan mengatur nafasnya.

"Telat terus!" Seru Dani yang menoleh ke arah Rara

Rara dan Dani duduk berdekatan, Dani di depan dan Rara di tepat belakangnya. "Ini saja gue ngga sempet istirahat" Ujar Rraa yang mengeluarkan buku dari tas nya

Dani pun melihat wajah letih Rara dengan seksama

"Gue besok mau berangkat, doain ya"

"Besok?" Tanya Dani yang memajukan wajahnya dan matanya yang membulat

"B aja dong" Ujar Rara yang mengerucutkan bibirnya

"Nanti kan praktek renang"

Rara pun menatap wajah Dani dengan penuh tanda tanya, "Kemarin di kasih tahu" Ujar Dani berusaha meyakinkan Rara

Rara pun menepuk jidatnya, "Gue besok sudah berangkat, belum selesai prepare. Nanti sore harus berenang?"

Dani hanya tertawa kecil mendengar semua agenda Rara.

"Dani! Raihan! Reza!" Panggilnya dari tempat nya berada

Mereka pun menyauti panggilan guru kami, "Iya Bu". Seluruh siswa melihat mereka bertiga secara bergantian

"Besok kasih uang ke Rara 2000. Ibu tahu kalian ngga piket" Ujar Wali kelas Kami

"Yhaaa!!!!" Sorak satu kelas menyoraki mereka dan tertawa kencang

"yoi kan? Siapin duitnya oke?" Ujar Rara yang tertawa. Tapi tidak lama dari itu, Rara pun menyipitkan matanya, "Bu, tapi kan besok saya harus pergi lomba"

"Ya kalau kamu masuk sekolah lagi, masa iya kamu lomba terus" Ujar Wali kelas kami yang masih tertawa

Reza pun menarik nafas lega, "Untung besok Rara lomba"

Mendengar Reza berbicara dan bernafas lega, Rara pun langsung meliriknya, "Slow ae, gue lombanya cuma 3 hari"

Kelas kami pun kembali kondusif dan semua mulai fokus pada bukunya masing masing

"Nanti lu kangen sama gua lagi" Ujar Dani dengan pedenya

Rara yang sedang sibuk membolak balikan halamannya pun melirik Dani,"Yeuh, pede banget si lu!"Serunya, "Gue ngga boleh bawa ponsel Dan"

"Rasain!" Seru Dani yang mulai sibuk dengan buku nya.

~ ~ ~

Bel pulang sekolah pun berbunyi. Semua siswa sibuk membereskan perlengkapan sekolahnya dan mempersiapkan diri untuk kembali ke rumah. Hari ini adalah jadwal di mana Rara harus piket. Jujur saja, sebenarnya Rara salah satu siswa yang jarang sekali piket. Tapi berhubung wali kelas nya memantau kegiatan piketnya, dengan amat terpaksa, Rara harus ikut piket.

"Piket yang bener!" Seru Dani

Rara pun melirik sekilas Dani dengan kedua bola matanya, "Iya bawel"

"Kalau nyapu yang bersih, nanti kalau ngga bersih, pacarnya jerawatan" Ujar Wali Kelas kami

"Saya jomblo kan bu" Sahut Rara yang tertawa

"Oh, ibu kira kamu udah punya pacar" Sahut wali kelas kami yang membawa buk bukunya ke ruang guru.

Kelas kami pun telah bersih, kami memutuskan untuk keluar kelas dan menutup kelas kami dengan rapat.

~ ~ ~

Sesampainya di rumah, Rara bergegas dengan cepat mempersiapkan barang untuk praktik renangnya. Menghemat waktu, Rara juga mulai menyicil untuk mempersiapkan semua perlengkapan yang ia bawa untuk lomba.

Masa SMP { REVISI 1.1 }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang