Part 10

3.1K 191 5
                                    

Pagi yang cerah menciptakan senyuman nan sumringah untuk beberapa siswa yang akan berangkat ke perpustakaan baru. Namun sayangnya, pagi ini adalah pagi yang menyebalkan untuk Rara. Berada di ambang kesedihan dan kegembiraan, Rara yang mabuk bis pun senyum seadanya kepada semua orang yang melihatnya.

Wajahnya semakin lesu ketika kami semua sudah memasuki bis, "Udah kumpul semua ini?" Tanya Ketua Osis kami yang hari ini terlihat tampan maksimal

Kami pun saling bertukar tatap. Terkecuali Rara, jangankan bertukar tatap, membuka mata saja enggan.

"Udah kak" Suara Dani yang begitu lantang seolah sinyal bahwa dirinya berada di sebelah Rara

Perlahan tapi pasti, Rara semakin penasaran, siapa yang berada di sebelah kiri nya. seingatnya, ia duduk berdua di sebelah Al. Membuka matanya perlahan, ia menemui sosok Dani dengan earphone yang sudah menyantel di telinganya.

Beda dari kunjungan sebelumnya. Kunjungan kali ini, sekolah kami satu bis dengan beberapa pengurus Osis dari 2 sekolah yang berbeda.

Menyadari matahari yang semakin naik, Kak Tio pun kembali berbicara untuk memimpin doa, "Sebelum berangkat, lebih baik kita berdoa menurut agama dan kepercayaan masing masing, berdoa di mulai" Suarnya sangat tegas dan memang ia seorang pemimpin yang pantas menjadi pemimpin, "Berdoa tidak selesai." Sambungnya menyudahi kegiatan doa

Roda bis pun terasa sudah mulai perlahan berjalan. Rara masih saja memejamkan matanya di saat Al dan Dani sibuk bertukar tempat duduk. Lebih parahnya, Rara duduk tepat di atas ban mobil yang membuatnya semakin tak karuan.

Mendengar kedua temannya telah tenang, Rara pun melirih Kepada Dani untuk bertukar tempat duduk, "Eh gua deket jendela dong."

"Ngga mau" Tolak Dani spontan dan membuat Rara menjadi semakin unmood

Rara pun mengeluarkan ponselnya dari dalam tas. Menemui ponsel yang tidak lagi berdaya alias lowbat, Rara pun mengerucutkan bibirnya, "Lowbat lagi!" Keluhnya

Mendengar keluhan Rara, Al pun dengan segera memberikan Power Bank nya untuk Rara, "PB nih"

Rara pun meraih PB pemberian Al dengan senang hati, "Bilang dong daritadi" Gumamnya bahagia dan membiarkan ponsel nya mengisi hingga penuh

"Minjem hp Al" Pinta Rara

Mungkin, kalau ada kalimat di baikin malah ngga tau diri, itu sangat cocok untuk sosok Rara saat ini. Menahan mabuk perjalanan sih menahan, tapi sikapnya membuat Al harus berulang kali menarik nafas, "Lagi dengerin musik" Sahut Al

"Yaudah, earphone nya satu satu" Sahut Rara sambil mengedipkan matanya berulang kali

Dengan rasa penuh terpaksa, Al pun menarik 1 eaephone untuk Rara, "Ribet ya!" Seru Al

Ntah mungkin memang karena efek obat anti mabuk, di tambah lagi lagu yang di putar Al sangat slowmo dan membuat mata Rara mendayu dan memaksa untuk tidur. Tanpa sengaja, perlahan kepala Rara pun jatuh di pundak Dani.

Namun, beberapa jam kemudian, tidur Rara terganggu oleh suara Al dan Dani yang sibuk mengunyah makanan, "Mau" Pinta Rara yang membuka matanya perlahan.

"Enak ya jadi lu, bangun tidur makan. Pantesan aja lu berat" Sahut Dani

Rara pun memutarkan kedua bola matanya dan mengambil cemilan yang di genggam Al, "Makan tidur, makan tidur nanti juga gemuk" Ujar Al

Rara pun meraih lengan Dani dan melihat arlojinya, "Masih lama apa?" Tanya Rara

"Masih 2 jam lagi" Sahut Al

"Yaelah" Seru Rara tidak lagi bersemangat

Tidak lama kemudian, keheningan kami pun berganti keramaian karena kami semua memperkenalkan diri satu per satu.

Masa SMP { REVISI 1.1 }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang