PART 44

649 45 10
                                    

"Akhirnya, lo bisa gabung lagi sama kita" Ujar Fadil yang tersenyum bahagia

Ini adalah hari pertama KBM berjalan aktif seperti biasanya. Caca pun sudah resmi kembali menjadi salah satu siswa di sekolah kami.
Oiya, Rara dan Dani tidak lagi 1 kelas, sedihnya, kini mereka berbeda gedung.
Dani di gedung sekolah lama sementara Rara di gedung sekolah yang baru.
Namun, Al dan Rara 1 gedung kok, ya walaupun ngga 1 kelas hehe.
Rara dan Caca kini berteman akrab karena mereka 1 kelas.

~~~

Beberapa Minggu setelah tahun ajaran baru

"Ada yang lebih sedih dari jiwa raga yang telah mati" Ujar seorang perempuan yang menatap luasnya lapangan

"Apa?" Tanya Al yang melihat gadis itu

"Pribadi yang tidak lagi memiliki hati. Pribadi yang hatinya telah mati. Pribadi itu adalah pribadi yang paling sedih" Jawab gadis tersebut yang mengarahkan pandangannya ke Al

"Puitis banget ni cewek kata kata nya" Batin Rara yang sejak tadi ada di belakang Al

Al pun baru menyadari kehadiran Rara di belakangnya, sementara gadis tadi pamit untuk pergi meninggalkan Rara dan Al

"Kenapa?" Tanya Al

Rara pun tidak menjawab pertanyaan Al dan langsung duduk di pinggir Koridor sekolah

"Yang tadi namanya Grace" Ujar Al yang duduk di samping Rara

Rara pun hanya mengangguk

"Kenapa? Ngga biasanya nyamperin gue" Tanya Al

"Gue bete banget sama temen sekelas gue, mungkin gue ngga punya temen deh" Ujar Rara

"Kan ada Caca?" Tanya Al

"Ya tapi beda aja Al, lu tau ngga sih, temen sekelas gue itu cabe cabean semua."

Al pun hanya tertawa kecil mendengar keluhan Rara

"Gue serius Al! Dan lu tau ngga sih, yang duduk di samping gue itu, cabe cabean yang suaranya gede kaya bandot"

"Rara, ngga boleh menghina"

"Bukan menghina Al, tapi realiti"

"Emang siapa?"

"Widya, tau kan?"

Al pun tertawa terbahak bahak,
"Lagian lu mau aja duduk sama dia"

"Dia yang nawarin, yaudah gue turutin"

"Kenapa ngga sama caca?"

"Apa apa Caca, apa apa Caca, beda Al, Caca aja ngga inget sama gue"

"Yaudah, terus mau gimana? Jalanin aja"

"Kalau apa apa jalanin aja, kasian gue nya"

"Semenderita itu kah?"

"Lu tau ngga sih, tas gue di lempar gitu aja sama dia"

"Songong banget"

"Lu aja yang cowok kesel, apalagi gue yang cewe"

"Terus? Kok bisa?"

"Ya gue ngga betah lah Al duduk samping dia, wajar aja jadinya kalau gue pindah pindahan. Dan gue ngga tau, cabe cabean kaya dia itu paling ngga bisa di tinggal sendiri. Sementara kalau gue sama dia mulu, kuping gue bisa budek"

"Widya Ngga jelas ya?"

"Tau ngga? Gue duduk sama cowok cowok, dan dia lempar tas gue gitu aja, kaya ngusir gue dari tempat gue dan ngoceh ngoceh sambil teriak ga jelas"

Masa SMP { REVISI 1.1 }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang