Part 45

707 48 5
                                    

"Seperti yang kalian tahu, rutinitas sekolah itu adalah, setelah mengadakan MPLS beberapa bulan kedepan adalah jadwal untuk Kemah MPLS" Ujar Kak Tio membuka percakapan

Ini adalah minggu ke-4 setelah masuk tahun ajaran baru. Di matahari yang lumayan hangat ini, kami berkumpul di pinggir lapangan sekolah untuk berbicara mengenai Kemah MPLS.

"Rapatnya ngga bisa pas pulang sekolah aja Ti?" Tanya Kak Wahyu yang memotong pembicaraan Kak Tio

"Mau ngapain si? Belajar? Cape ah belajar mulu, mendingan ngomongin ini" Sahut Kak Yudha

"Jadi tujuan lu masuk Osis biar bisa bolos pelajaran Dha?" Tanya Kak Warda

"Yoi" Jawab Kak Yudha sambil memetik jarinya

"Kita sama broo!!" Seru Kak Warda yang tertawa

"Gimana Osis mau di pandang baik? Kalau kalian aja begini" Suasana pun seketika hening, mendengar Kak Gita yang mulai mengeluarkan suara, "kalian ngga cape? Osis tuh sering di panggil Bansur sama siswa lain, di gaji juga ngga, selalu di kata katain, di rendahin, kalian ngga cape di giniin? Osis tu rumornya dibilang mau sering bolos kelas, dengan alasan rapat, kalian semua marah kan? Ngga terima? Tapi kalian sendiri yang bikin pernyataan ngga mau masuk kelas karena malas belajar, maunya rapat aja. Tugas kita di sekolah itu mau belajar, bukan ngurusin sekolah dan ribuan anak orang"

Ucapan Kak Gita pun di tabrak oleh Kak Yudha dan membuat perdebatan kecil,
"Emang rapat bukan belajar? Bukannya guru yang paling baik itu pengalaman? Kalau lu kerja? Semua rumus MTK yang lu kerjain itu kepake? Ngga kan? Yang kepake itu ilmu organisasi lu, tentang bagaimana lu bisa menghargai waktu yang ada untuk bikin planning tentang agenda yang mau lu lakuin selanjutnya. Lagipula, bukannya hal yang wajar kalau Osis sering keluar masuk kelas di jam pelajaran? Bukannya itu resiko seorang pengurus Osis? Rela ketinggalan pelajaran demi ngurusin sekolah dan anak anak orang yang belum juga ngurusin kita apalagi mikirin kita?"

"Semua rumus MTK yang gue kerjain emang belum tentu di pake ketika gue kerja, cuma lu harus tau, lu butuh coretan tinta dengan nilai bagus di ijazah lu buat sekedar cari pekerjaan" Sahut Kak Gita kesal

"Ya faktanya? Banyak yang pinter tapi cuma pelanga pelongo aja kan? Dan kebanyakan orang yang pintar akademik sulit bersosialisasi, ujung ujungnya? Perusahaan mana yang mau nerima orang yang ngga bisa berkomunikasi dengan baik?"

"Ga semua orang pinter pelanga pelongo!" Ketus Kak Gita

"Ya emang ngga semua, cuma banyak kan?" Tanya Kak Yudha

"Udah udah, belajar itu sesuai mood, kalau mood nya belajar bakalan bisa, tapi kalau ngga mood belajar, ya ngga bakal nyambung" Ujar Kak Septi yang melerai mereka

"Yaudah kak, di lanjut aja rapatnya" Ujar Kirana

"Kenapa ngga nanti aja di lanjutin pas pulang? Ini udah jam 08.55 dan gue mau masuk kelas untuk belajar" Sahut Kak Gita

"Ya jangan egois lah, pulang sekolah itu pada punya agenda masing masing, masa iya kita harus ngikutin agenda lu aja" Ketus Kak Yudha

"Udah si Yudha! Jadi ngga mau ngalah sama cewe" Ujar Kak Yudhi melerai

"Yaudah gini aja, sebelumnya Gita, gue sangat mengapresiasikan ketekunan dan keinginan tinggi lu untuk belajar. Gue juga sangat berterimakasih karena lu udah mengingatkan kami, khususnya gue, bahwa tujuan utama kita sekolah adalah belajar, menyadari bahwa kedudukan kita adalah siswa yang ingin menuntut ilmu di sekolah. Namun, dengan rasa sangat amat, gue juga mau meminta maaf, rapat harus tetap di lanjutkan, mengingat agenda kita tinggal beberapa minggu lagi, dan semua membutuhkan persiapan yang benar benar matang" Jelas Kak Tio

Masa SMP { REVISI 1.1 }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang