PART 47

572 37 3
                                    

Sejak dari tadi, Rara mendengar ada hentakan kaki yang mengikutinya dari belakang, Rara pun memutuskan untuk berhenti dan mengikat tali sepatunya yang terlepas.

"Eh Ra!" Seru Risma di persimpangan koridor yang menjadi seka antara koperasi sekolah dan toilet guru

Rara hanya tersenyum dan kemudian berdiri menghampiri Risma,
"Di belakang gue ada orang ngga?" Tanya Rara

Risma pun menyapu pandangannya ke arah belakang Rara. Lalu menggelengkan kepalanya. Rara pun mengambil nafas lega, karena tadi hanya sugestinya saja.
Indah pun tiba dengan nafasnya yang ter-engah engah karena berlari.

"Lu tau ngga si Ra!" Serunya sambil menepuk pundak Rara

"Nafas dulu, tenang" Sahut Risma

"Al sama Setya, berantem." Lanjut Indah

Rara pun tidak menanggapinya dan terus berjalan ke arah ruangan pengurus Osis.

"Ra, gue lagi ngomong" Sahut Indah yang kesal dan berusaha menyamai langkahnya dengan Rara

"Dalam hubungan, wajar aja kali Ndah, kalau ribut gitu. Namanya juga anak SMP" Sahut Rara

"Tapi Ra, mereka itu ributnya di Sosmed. Kan malu maluin" Jawab Indah

"Maksudnya gimana?" Tanya Risma bingung

"Nama Setya itu jadi terkenal karena sekarang Al sama Setya udah ngumbar hubungannya" Jelas Indah, "Dan kemarin, Setya itu bikin status facebook kaya anak alay tau ngga." Lanjut Indah dengan ekspresi jijiknya

"Kaya anak alay dong?" Sahut Risma yang membayangkan status facebook Setya

Rara pun menghentikan langkah kakinya secara tiba tiba, yang lalu membuat Risma dan Indah kaget dan menabrak Rara

"Kenapa si Ra?" Tanya Indah yang kesal

"Indah, teman ku yang cantik dan mempesona" Puji Rara "Ini kan udah di depan kelas lu nih, mendingan lu masuk kelas, terus naro tas, terus yaudah duduk aja. Ngga baik lho berlian berkeliaran. Nanti pada naksir sama lu, gimana" Ujar Rara dengan senyum manisnya, "Ribet kan?" Lanjut Rara lagi tertawa kecil

Indah pun menuruti Rara dan masuk ke dalam kelasnya. Rara pun kembali berjalan menuju ruangan pengurus Osis,
"Lah Ris? Lu ngga masuk kelas?" Tanya Rara yang baru menyadari bahwa Risma mengikutinya

"Ngga deh, gue mau masuk ruangan pengurus Osis aja" Jawab Risma, "Nemenin lu" Lanjutnya tertawa

Kini, mereka sudah sampai di depan ruangan pengurus Osis, Rara pun memegang gagang pintu dan hendak membukanya, Namun,

Rara menatap kosong Risma dengan ekspresi yang bete,
"Fiuh"

"Lho? Kenapa Ra?" Tanya Risma yang bingung

Rara pun mundur dan mempersilahkan Risma memegang gagang pintu tersebut. Risma pun tertawa kecil dan lupa, bahwa mulai kemarin, ruangan pengurus Osis harus selalu dalam keadaan terkunci, ketika seluruh pengurus Osis tidak ada di dalamnya

"Lu gimana si? Kan katanya kemarin lu pulang belakangan sama yang lain?" Tanya Rara yang bete

"Ya gue lupa Ra, maap" Sahut Risma, "Yaudah, gue ke Kak Tio sebentar deh, soalnya kemarin dia yang megang kuncinya. Lu tunggu sini, Oke?" Lanjut Risma yang mengacungkan ibu jarinya.

Dengan wajah terpaksa dan bete, Rara pun mengiyakan ucapan Risma.
Risma pun mulai berjalan mencari Kak Tio, namun baru saja beberapa langkah, Risma kembali ke Rara.

"Kenapa?" Tanya Rara yang semakin bete

Risma pun melihat jam yang ada di pergelangan tangan nya, "Pantesan aja"

Masa SMP { REVISI 1.1 }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang