Mino sadar betul kalau yang saat ini sedang ia lakukan adalah suatu perbuatan ilegal yang melanggar privasi seseorang. Tapi, kalau tidak seperti ini, cowok itu pun tidak punya cara lain untuk mendekati gadis mungil yang sedang berjalan memasuki sebuah kedai kopi The Coffreak. Mino ingin semuanya terlihat sangat natural dan memastikan kalau gadis itu tidak menaruh sedikitpun curiga padanya. Dari posisi mobilnya yang terparkir ini, Mino bisa melihat gadis mungil itu tampak sibuk melayani para pelanggan di balik mesin kasir. Mino memejamkan matanya erat dan menghembuskan napas perlahan, mencoba menahan sesak yang memenuhi dadanya. Detik berikutnya, cowok itu meninggalkan mobilnya dan berjalan memasuki kedai kopi tempat gadis mungil itu melakukan part-time.
"Hi freak, welcome to the coffreak. Ada yang bisa saya bantu?" suara lembut itu langsung menyapa saat antrian Mino tiba. Irene, nama yang tertulis pada tag apron berwarna coklat yang dikenakan oleh gadis mungil itu.
"Hot Caramel Macchiato dan sepotong cheesecake,"
"Oke satu hot Caramel Macchiato dan sepotong cheesecake. Totalnya seratus lima puluh tujuh ribu," ucap Irene sembari menunjukan total yang harus dibayar oleh Mino. "Silahkan ambil pesanannya kalau pager berbunyi. Mohon ditunggu yah,"
Mino menerima kembalian dan struk belanjanya. Lalu cowok itu berjalan pada sebuah meja di dekat jendela yang menghadap langsung ke jalanan. Bukan tanpa alasan Mino memilih duduk disitu. Pada kaca jendela yang memantulkan bayangan setiap kegiatan yang terjadi di dalam kedai kopi itu, Mino bisa memperhatikan Irene tanpa dicurigai oleh gadis itu.
***
"Dia dateng lagi?" tanya Leora yang baru saja tiba di kedai. Leora adalah kembaran dari Leon si pemilik kedai kopi ini.
"Siapa?" tanya Irene bingung.
"Cowok itu... yang selalu duduk deket jendela," tunjuk Leora pada sosok cowok yang tampak sibuk mengotak-atik kamera di tangannya.
"Oh dia... iya... dateng lagi dan pesen menu yang sama,"
Leora terkekeh pelan. "Aneh, padahal dia nggak pernah meminum caramel macchiato yang dipesannya. Hanya ada dua kemungkinan, kopinya tidak enak atau dia bukan pecandu kopi. Tapi kemungkinan pertama tentu saja salah dan tidak mungkin. Jadi, kemungkinan kedua yang gue pilih. Cowok itu bukan pecandu kopi tapi terpaksa pesen salah satu menu minuman yang tersedia,"
Irene mengarahkan pandangannya pada sosok cowok yang sudah lima hari ini sering mengunjungi kedai. Dan selama lima hari tersebut, cowok itu hanya memesan secangkir caramel macchiato dan sepotong cheesecake. Yang sempat membuat Irene penasaran adalah cowok itu tidak pernah menyentuh minumannya seperti yang diucapkan Leora. Tiap kali, Irene membereskan pesanan cowok itu, cangkir berisi caramel macchiato itu masih penuh. Terkesan mubazir tapi Irene merasa ada alasan lain yang membuat cowok itu tidak menyentuh minumannya.
"Emang elo nggak kepo gitu kenapa dia pesen caramel macchiato tapi nggak pernah diminum?" tanya Leora.
Irene menggelengkan kepalanya. "Itu pilihan dia kan? Terserah dia mau pesan apa terus mau diminum atau nggak,"
"Kalo gue jadi elo udah gue tanya tuh orang. Ganteng sih tapi aneh. Pantes aja dia dateng ke kedai ini," seloroh Leora sambil berjalan masuk ke bagian dalam kedai kopi yang dikhusukan untuk para staff.
Irene hanya bisa tertawa pelan sembari menggelengkan kepalanya. Lagi untuk kesekian kalinya, Irene mengarahkan pandangannya pada cowok asing itu. Memang benar apa yang dikatakan Leora, cowok itu memiliki paras tampan namun tingkah yang sedikit aneh. Kemudian Irene menggelengkan kepalanya. Bukan urusannya untuk memikirkan alasan cowok itu memesan caramel macchiato tapi tidak pernah meminumnya.
***
Mino sudah sangat mengenal sosok Irene. Seperti nama panjang gadis itu, Irene Azalea, yang membuatnya begitu menyukai bunga liar yang tumbuh di daerah pegunungan. Gadis itu adalah mahasiswi tingkat akhir di salah satu kampus swasta jurusan fashion design, yang mempertemukan gadis itu dengan sosok Leora yang hingga kini menjadi sahabat terdekatnya. Irene itu sangat menyukai harum pewangi pakaian salah satu brand rumahan yang sedang populer di kalangan para ibu rumah tangga. Gadis itu akan menggunakan kacamata saat membaca buku, dan keningnya akan berkerut saat ia terlalu fokus memahami isi bacaannya. Iya, Mino tahu semua hal itu. Termasuk juga jadwal part-time Irene di kedai kopi milik kembaran Leora. Tapi, sudah dua hari ini Irene tidak pernah datang ke kedai tersebut.
"Elo nyari Irene yah?" sebuah suara mengusik Mino yang baru saja mendapatkan antriannya. "Irene nggak masuk sampe lusa. Dia izin," ucap Leora yang kini berdiri di balik mesin kasir menggantikan sosok Irene.
"Izin? Kemana?" tanya Mino.
Leora mengedikkan bahunya. "Dia nggak pernah bilang izin kemana. Jadi, bener tebakan gue kalau alasan elo selalu dateng ke sini karena Irene. Iya kan?" tuduh Leora. Memang awalnya Leora mengira cowok di depannya ini hanyalah pelanggan biasa kedai. Tapi, beberapa kali Leora memergoki cowok itu yang sesekali memperhatikan Irene diam-diam.
"Cheesecake di kedai ini. Gue suka cheesecake di kedai ini," kilah Mino.
Leora pun tertawa. "Hahaha... iya iya gue percaya. Jadi, elo mau pesen apa? Ah! Gue tahu, caramel macchiato sama cheesecake, kan?" tebak Leora sebelum Mino mengutarakan pesanannya. "Nggak usah heran gue tau darimana. Irene pernah bilang ke gue kalau elo selalu pesen minuman dan cemilan yang sama,"
Mino hanya tersenyum menanggapi penuturan Leora. Cowok itu mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar pesanannya.
"Ditunggu yah...," ucap Leora sembari memberikan kembalian dan struk belanja Mino. "By the way, gue Leora. Elo?"
"Mino," jawab Mino memperkenalkan dirinya
***********************************************************************
HAAIII...
So, setelah pergolakan batin yang amat panjang, akhirnya gue memutuskan untuk publish cerita ini !!
Sebelum lanjut, gue akan memperkenalkan terlebih dahulu, pemilik cerita ini...
Irene Azalea
(Ini eskpresi Irene pas nyapa para pelanggan kedai kopi)
Mino William Soeryodiningrat
(Ini ekspressi Mino pas sibuk merhatiin Irene)
Vote and Comment nya dipersilahkan yah...
Next update kalau yang view udah 100+ yang vote udah 50+
xixixixixi...XoXo, NonaTembam
KAMU SEDANG MEMBACA
Azalea [COMPLETED]
General FictionMana yang sebaiknya kita pilih antara kebohongan yang manis atau kejujuran yang pahit