Hari ini mereka pergi ke tanjung Benoa untuk mencoba berbagai macam wahana water sport yang ada. Pertama mereka menikmati dulu pemandangan Mangrove Forest Pulau Penyu dengan menggunakan perahu. Semilir angin laut yang berhembus lembut memainkan rambut mereka dan bau air laut yang menggelitik indera penciuman mereka juga deburan suara ombak lembut yang memanjakan indera pendengaran mereka. Irene sangat menikmati suasana tersebut. Sesekali tangan cewek itu terulur memainkan air laut. Perhatian Irene teralih saat ia mendengar perdebatan antara Jennie Kim dan Kaisar. Memang sejak semalam saat keduanya bertemu di meja makan, mereka saling melemparkan kalimat sindiran yang berujung menjadi perdebatan paling tidak penting.
"Oh shut up! I also don't want to see you, Malika!" teriak Jennie Kim.
"Oh really? Then who was the one fly all the way to Sydney for photoshoot when there's none," ledek Kaisar dengan senyum sinis khas cowok itu. Pandangan kedua mata cowok itu tampak sedang menggoda Jennie Kim.
"Don't be a narcissistic! I was accompanying my mom!" kilah Jennie Kim.
"Are you sure? I don't think so... your mother never had any concert at Sydney,"
"Stop bothering me! I'm telling you to mas Mino...," ancam Jennie Kim menyebut nama kakak sepupunya itu.
"Grow up, Jennie Kim. Stop being childish... someday mas Mino kesayangan elo bakal punya cewek lain yang dia sayang, so he will not care about you anymore...," ucap Kaisar sembari menunjuk Mino yang sedang menikmati terpaan angin laut dengan pandangan jauh menerawang memperhatikan hutan mangrove di kanan kiri mereka.
Mendengar nama Mino disebut, Irene sontak ikut menoleh ke arah Mino. Hari ini cowok itu mengenakan sebuah Hawaiian shirt berwarna navy dengan dua kancing baju yang tidak dikaitkan. Rambut hitamnya nampak berantakan karena hembusan angin. Irene baru mengetahui kalau Mino punya tattoo mawar biru yang selama ini tersembunyi. Namun untuk hari ini tattoo tersebut tampak mengintip dari balik baju yang dikenakan Mino.
"Irene...ada apa?" tanya Mino yang baru menyadari kalau Irene sedari tadi memperhatikannya.
"Hmm?" Irene mengerjapkan kedua matanya. Lalu ia menatap ke sembarang arah menghindari tatapan Mino. Mino tersenyum melihat Irene yang menghindari tatapannya. Untuk kali ini, ia membiarkan Irene yang tampak memfokuskan diri mendengar obrolan Roseanne dan Selena. Tak sampai lima menit Mino mengalihkan perhatiannya dari Irene, suara tawa cewek itu berhasil menarik kembali perhatian Mino. Melihat Irene yang tertawa, tangan secara otomatis menjepret Irene seperti biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azalea [COMPLETED]
General FictionMana yang sebaiknya kita pilih antara kebohongan yang manis atau kejujuran yang pahit