---***---
Sinar mentari yang hangat menyusup masuk ke celah-celah jendela, kicauan burung-burung yang bertengger di pepohonan yang rimbun dan suasana yang masih dingin sangat terasa, embun di pepohonan pun masih terlihat. Di pagi yang cerah dan masih sejuk ini seorang remaja yang akan memasuki masa SMA keluar dari kamarnya dengan meneteng sebuah tas berwarna biru laut yang cerah dengan kombinasi warna hitam dan putih di beberapa bagian tas nya, kerudung berwarna putih menutupi rambut kepalanya. Safira, seorang remaja yang kini sedang bersiap menjalani masa SMA nya, masa dimana seorang remaja mengalami masa-masa yang menyenangkan dan sulit dilupakan, banyak kenangan yang akan menantinya di masa itu dan hari ini adalah hari pertamanya memasuki masa MPLS. Langkah kaki Safira membawanya menuju dapur kecil yang berada di rumahnya.
"Assalamualaikum ma..", salam Safira ketika memasuki pintu dapur. Safira melihat Mama nya yang sedang menyiapkan piring dan sendok untuk sarapan. Safira melangkahkan kaki menghampiri Mama nya.
"Wa'alaikumsalam..., Safira tolong bantuin Mama nyiapin sarapan ya..!!", Ucap bu Sarah dengan lembut pada Safira. Bu Sarah keluar dari dapur menuju meja makan membawa beberapa piring dan sendok.
Safira langsung membantu Mama nya itu, ia hanya membantu membawa beberapa lauk dan nasi untuk sarapan karena ternyata Mama nya sudah selesai memasak sebelum Safira datang. Di meja makan beberapa lauk telah tertata rapi, mulai dari semur ayam, tumis jamur sosis dan sayur. Air putih dan minuman hangat berupa teh juga telah tersedia di atas meja. Setelah semua anggota keluarga berkumpul, mereka pun sarapan bersama.
"Hari ini kamu diantar papa ya, jangan pakai motor dulu..!!", Ucap pak Santoso pada Safira setelah selesai sarapan.
"Iya pa", jawab Safira pada papa nya.
"Iya, ya udah ayo semuanya siap-siap..", titah pak Santoso pada ke tiga anaknya.
"Pa, Misya berangkat bareng temen-temen ya?, Nggak papa kan?", Ucap Misya pada Papa nya.
"Kalo Hafizh bareng Papa sama kak Fira, kan Hafizh baru masuk sekolah", sanggah Hafizh dengan nada untuk nya layaknya anak kecil.
"Iya, Hafizh kan baru kali ini masuk sekolah, yuk ambil tas dulu", ucap Bu Sarah pada anak lelaki satu-satunya itu.
Setelah semua siap, pak Santoso pun berangkat mengantarkan Safira terlebih dahulu ke sekolah barunya karena jaraknya yang memang lebih jauh dari pada sekolah baru Hafizh.
Sesampainya di sekolah baru Safira, pak Santoso langsung pergi mengantarkan anak lelaki nya itu, tak lupa Safira mencium tangan ayahnya sebelum ayahnya pergi mengantar adiknya. Dengan tatapan yakin, Safira melangkahkan kakinya menuju sekolah barunya, SMA Harapan Nusantara.
Melewati gerbang SMA berwarna putih, Safira mengedarkan pandangannya pada suasana yang terlihat masih asri, banyak tanaman hias yang berjejer dan tersusun rapi di taman sekolah. Banyak juga siswa siswi yang sedang duduk di bangku taman maupun sedang berdiri sekedar bincang-bincang dengan temannya dan menunggu acara dimulai.
Safira mencari bangku yang kosong di taman sekolah, dan mata nya tertuju pada sebuah bangku taman berwarna hitam. Safira pun berjalan mendekati bangku tersebut dan mendudukkan dirinya.
Safira menyandarkan tubuhnya,
"Aku harap, ada yang ku kenali di sekolah ini", batin Safira dalam hati.Safira membuka tas nya, tangannya meraih sebuah novel tebal berjudul "Perahu kertas", karya Dewi Lestari . Novel yang ia beli ketika liburan semester 2 itu masih setia dibacanya, memang saat liburan semester tiba, Safira lebih suka membaca novel, bahkan ketika ia pergi berlibur bersama keluarganya, ia menghabiskan waktu di perjalanan dengan membaca beberapa novel yang ia bawa, baik bertema komedi maupun inspiratif, baik yang fiksi maupun non fiksi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumit
Teen FictionKamu.. Membuatku tersenyum saat aku menangis Mencoba membuat ku lupa akan luka Hanya dengan canda tawamu Namun Ada keraguan saat aku mengingatmu Ada rasa takut saat aku yakin padamu Ada rasa gelisah saat aku memikirkan mu ~~~~~ Dan untuk kamu.. Or...