15. Dia?

28 5 1
                                    


---***---


Pemilihan ekstra kurikuler sekolah sudah dilaksanakan pada seminggu yang lalu. Tidak ada ekstra yang diwajibkan disini, namun setiap siswa wajib mengikuti salah satu ekstra yang diadakan di sekolah ini untuk persyaratan kenaikan kelas. Nilai minimal yang harus siswa raih adalah nilai B atau bisa dibilang 80 untuk setiap ekstra kurikuler. Jika siswa tidak mampu meraih nilai minim, maka dia tidak akan naik ke kelas berikutnya. Untuk itu banyak dari siswa-siswi hanya mengikuti satu ekstra kurikuler di sekolah, baik itu bersifat akademik maupun non-akademik.

Hari ini Rayn telah bersiap untuk mengikuti seleksi pemain inti tim basket yang ia ikuti. Rayn memang telah mengikuti ekstra basket, entah mengapa ia sangat antusias saat hari pendaftaran ekstra basket itu. Tanpa basa-basi lagi, ia sudah di terima masuk untuk mengikuti seleksi pemain inti, padahal ektra basket baru mengadakan dua kali pertemuan. Tapi itu memang bukan hal yang aneh, dilihat dari postur tubuhnya saja, Rayn sudah termasuk dalam kriteria pemain basket yang ideal. Badannya yang tinggi dan tegap benar-benar sudah memenuhi kriteria.

Kurang dari pukul 08.00 WIB, semua siswa yang mengikuti seleksi basket telah berkumpul di lapangan basket. Untuk informasi, SMA Harapan Nusantara memiliki tiga lapangan, dua lapangan dikhususkan untuk berolahraga, sedangkan satu lapangan khusus untuk acara upacara sekolah atau lebih tepatnya berada di tengah area sekolah. Dua lapangan olahraga yaitu lapangan basket dan voli, berada dibagian paling Utara Sekolah. Tapi kedua lapangan itu tak hanya digunakan untuk bermain basket dan voli saja, banyak peralatan olahraga lain seperti, tenis, bulu tangkis, sepak bola dan lainnya tersimpan di gudang olahraga yang ada di samping lapangan, jadi sewaktu-waktu lapangan dapat diubah sesuai dengan apa yang ingin dimainkan.

Ok, back to topic!!

Karena seleksi di adakan pukul 08.00, jadi mereka yang mengikuti seleksi tidak akan masuk jam pelajaran sampai acara seleksi selesai, surganya pelajar dong..!!

"Fa..", panggil seseorang.

Rayn yang sedang duduk di bangku panjang tepi lapangan menoleh mencari sumber suara. Sebenarnya tanpa menoleh pun ia sudah tau siapa yang memanggilnya, karena hanya orang itu yang tau nama panggilan lain dari seorang Rayn Alfaro.

"Sendirian aja Lo?", Tanya Revan setelah duduk di samping Rayn.

"Lo buta?", Tanya Rayn balik.

Revan mengerutkan dahinya seolah berkata maksut Lo?

"Disini banyak orang kali, nggak mungkin lah gue sendiri", jawab Rayn.

Revan memutar bola matanya kesal. Berdebat dengan Rayn adalah sesuatu yang sangat sangat amat memuakkan, karena Rayn selalu menjawab dengan nada yang santai namun dapat menusuk hati, bahkan membuat darah menjadi mendidih hanya dengan perkataannya saja.

"Gue gabung ya..!!", Ijin seseorang yang langsung duduk di samping Revan.

Revan melihat laki-laki itu seolah mengenalnya, mata Revan menyipit seolah mengolah berkas-berkas yang ada di otaknya untuk mencari tau tentang laki-laki yang ada disampingnya ini.

"Biasa aja ngeliatin gue..", seru laki-laki itu karena merasa terintimidasi.

Rayn ikut menoleh, bingung dengan apa yang dilakukan oleh dua orang yang ada didekatnya saat ini. Tapi Rayn tak mau ikut dalam permasalahan mereka, bodoamat lah pokoknya.

"Lo yang waktu itu gangguin Safira kan?", Tanya Revan tiba-tiba.

Rayn pov

Denger nama Safira, gue noleh lagi ke arah dua orang itu. Gue nggak tau kenapa, tapi rasanya gue kepo banget sama Safira. Dan apa tadi kata Revan?
Cowok yang ada disampingnya itu pernah gangguin Safira?

RumitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang