DELKA

Delka - 01

Melupakan seseorang itu tak semudah yang orang lain pikirkan.

°°°

Kayla Putri Safriza, putri kedua dari pasangan Rian dan Fira, memiliki satu kakak laki-laki yang selalu ia sebut abang terhebat, tersayang, terkeren, ter-romantis, Adinata Reynand. Mereka selalu pergi berdua hingga banyak yang membicarakan kalau Kayla dan Adi adalah sepasang kekasih.

Didalam kamar indah dan cantik milik Kayla, ia mendengarkan lagu dari idola kesayangannya, One Direction. Memutar lagu One Direction - Perfect menggunakan speaker sambil menyanyikan liriknya.

I might never be your knight in shining armor
I might never be the one you take home to mother
And I might never be the one who brings you flowers
But I can be the one, be the one tonight
When I first saw you
From across the room
I could tell that you were curious (oh, yeah)
Girl, I hope you're sure
What you're looking for
'Cause I'm not good at making promises

Belum selesai ia menyanyikan lagu dari One Direction, pintu kamarnya terketuk. Terdengar suara Adi diluar sana memanggil Kayla untuk membukakan pintunya. Ia terlihat sangat kesal.

"Ada apa sih, Bang?"

"Sana siap-siap."

"Hah? Siap-siap? Mau kemana?"

"Di ruang tamu ada yang nunggu lo."

"Siapa?"

"Manusia lah, masa setan!"

"Bang, gue serius nih tanyanya."

"Delvin. Katanya sih dia mau ajak lo jalan."

"Serius? Bang Adi ga lagi bohong kan?"

"Tadi gue bercanda, lo minta serius. Udah gue jawab serius, malah ga percaya."

"Ye... Gitu aja ngambek!"

Kayla mencubit pipi Adi dan segera bergegas memilih baju yang akan ia kenakan untuk pergi dengan Delvin yang ia anggap gebetan. Adi sengaja mengajak Delvin berbicara, supaya ia tidak merasa terlalu lama menunggu adiknya bersiap-siap. Kebetulan Adi adalah kakak kelas Delvin ketika dirinya masih di SMA tersebut. Tak lama Kayla keluar dari kamarnya, turun menuju ruang tamu.

Ia melihat Delvin begitu tampan menggunakan kemeja berwarna biru, rambutnya yang sedikit ada jambul membuat mata Kayla memperhatikannya. Ini kedua kalinya Delvin mengajak Kayla pergi berdua, jantung Kayla konser. Dirinya hanya tak menyangka bisa dekat dengan Delvin Ardian, ketua osis yang telah lengser dari jabatannya. Tak sedikit siswi SMA Pelita yang mengagumi dan mengejar seorang Delvin.

"Bang, gue pinjem adiknya bentar ya."

"Jangan di apa-apain adik gue, satu-satunya tuh."

"Apa sih bang jangan bikin malu." Bisik Kayla pada Adi.

"Yaudah, kita berangkat."

Delvin memberikan helm pada Kayla sebelum melajukan motornya. Ia akan memasangkan helmnya dikepala tapi ditahan oleh Delvin, Kayla sempat bingung oleh sikapnya.

"Yang suruh lo pake helm siapa?"

"Lo kan kasih helm ini ke gue, ya berarti buat dipake."

"Gue cuma suruh pegangin, dan sekarang gue udah pake helm. Sini helm yang ada di tangan lo, biar gue pasangin, nah kan jadi aman."

Mereka pergi ke bioskop dan Delvin telah memesankan tiket masuknya. Sambil menunggu waktu masuk studio, Kayla merasa lapar. Dan dengan cepat peka Delvin mengajaknya menuju tempat makanan terdekat dengan bioskop.

"Lo duduk aja, gue yang pesen."

Dua puluh menit kemudian, Delvin menghampiri Kayla di mejanya sambil membawa makanannya. Dirinya makan sambil sedikit bercerita tentang hari-harinya bersama Adi dirumah atau ketika jalan berdua. Ketika sedang bercerita, ada nasi yang menempel di dagunya. Tangannya mengambil nasi itu dan membuat Kayla terdiam.

"Nanti lagi ceritanya, makan dulu ya."

'Hati gue kenapa deg-degan gini sih?' Batin Kayla.

***

Waktu sudah menunjukkan pukul 13.00, mereka masuk ke dalam studio. Mereka tengah duduk dikursi barisan ke lima dari depan layar. Seorang Delvin biasanya tak ingin menonton film bergenre romantis, tapi karena ini demi Kayla jadi akan ia lakukan.

Delvin bukannya melihat film dilayar, justru melihat ke arah Kayla. Menurutnya, film dilayar tak terlalu penting, yang lebih penting ialah jalan berdua dengannya. Kayla yang merasa terus diperhatikan oleh Delvin, ia tersipu malu.

"Kenapa liatin gue terus?"

"Emang ga boleh?"

"Boleh sih, tapi kan ini lagi di bioskop. Ya liatnya ke layar dong."

"Mas dan mba maaf ya jangan praktekin romantis kaya di film barusan." Ucap salah satu penonton yang berada disamping Delvin.

"Sirik aja itu mas-mas!"

"Udah jangan diterusin, takut tambah masalah."

"Kalau terusin hubungan kita, boleh?"

"Non...ton aja dulu filmnya." Kayla gugup.

Delvin melihat jam tangan miliknya menunjukkan pukul 16.00 sore setelah film selesai, Delvin mengantarkannya pulang ke rumah. Secara perlahan, ia telah mampu menarik perhatian Kayla. Tak hanya diluar sekolah Delvin mengajaknya jalan berdua, tapi disekolah juga ia selalu mengajaknya untuk makan di kantin berdua hingga menjadi pusat perhatian.

Adi berada dihalaman rumahnya telah selesai mencuci motor kesayangannya. Ia melihat Kayla baru saja turun dari motor diantarkan pulang oleh Delvin, tapi tak mampir terlebih dahulu.

"Jadi gimana mba deket sama dia? udah bisa moveon dari playboy itu?" Tanya Adi.

"Apaan sih, Bang?"

"Abang lo tanya serius nih, sensi banget kayanya. Gue itu ga mau kalau adik semata wayang dari Adinata Reynand tersakiti lagi."

"Gue... Belum moveon sepenuhnya dari Nando. Tapi akan berusaha melupakan dia."

"Lagian sih suruh siapa jatuh cinta sama Nando? Udah tau playboy!"

"Ya... Suruh siapa dia buat hati gue nyaman."

"Terus kalau Delvin gimana?"

"Abang nih banyak tanya ya kaya wartawan. Udah ah aku mau mandi dulu."

Kayla melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah, tapi terhenti ketika mendengar ucapan Adi dan melihat ke arahnya.

"Siapapun yang berani sakitin hati adik Adinata Reynand, ga akan gue ampuni!"

Sebenarnya menjadi seorang Kayla sangatlah beruntung memiliki kakak yang sangat peduli dan penyayang seperti Adi. Sebelum Delvin mendekatinya, ia pernah berpacaran dengan teman sekelas Adi, yaitu Nando. Kesetiaan dari Kayla di khianati melalui cara selingkuh. Adi yang memang sangat sayang pada Kayla, langsung saja dirinya menghampiri Nando hingga bibirnya sedikit terluka akibat dari emosi Adi yang sudah tidak tertahankan lagi.

•••

Terimakasih yang sudah membaca, lanjut baca ke chapter selanjutnya ya! Happy Reading:)

Jangan lupa untuk vote dan komentar kalian di cerita ini:)