BDILY - EMPAT

20.5K 1.1K 66
                                    

Warning!!
Banyak monolog daripada dialog!!

Fiora membanting tas kerjanya dengan kesal begitu sampai di kamar kosnya.

"Arghhhh Siaalllllll". Umpat Fiora kesal.

"Eh lo kenapa dateng-dateng langsung banting tas abis tuh ngamuk-ngamuk nggak jelas?". Tanya Olivia heran yang nongol dari balik selimut tempat tidur Fiora, Olivia terbangun begitu saja dari tidur nyenyaknya ketika mendengar bunyi bantingan pintu kamar dan tas yang pelakunya adalah Fiora.

Ibu hamil yang sedang mengandung 6 bulan itu sedang mengungsi ke kamar kos temannya karena sedang merajuk dengan suaminya.

"Eh Lo kapan kesini? Kok nggak bilang-bilang dulu". Tanya Fiora balik, ia mengabaikan pertanyaan Olivia dan justru mengalihkan ke pembicaraan lain karena tidak ingin mengingat hal menjengkelkan yang terjadi di kelasnya tadi.

Mendengar pertanyaan Fiora itu, Olivia menjadi gugup.

"Hmmmm g-gue ngungsi disini ya selama beberapa hari". Ucap Olivia memelas.

"Lah kenapa Lo ada masalah sama suami lo? Nggak! gue nggak mau di sangkut pautkan sama rumah tangga Lo. Mendingan sekarang Lo pulang ke rumah". Tolak Fiora ketika sahabatnya itu ingin menginap di kamar kosnya yang dulunya juga Olivia pernah mengekos di sini tapi pindah setelah menikah dan mengikuti suaminya.

"Pliss Ra, 3 hari ini aja gue ngungsi di sini, gue lagi kesel banget karena adik ipar gue nggak bisa menuruti keinginan ngidam gue.

Fiora melototkan matanya.

"Ya ampun Liv Lo kabur dari suami Lo cuma gara-gara adik ipar Lo nggak bisa beliin yang Lo mau". Sembur Fiora sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Sungguh ingin rasanya ia mengempesi pipi bulat sahabatnya itu.

"Lo nggak tahu Ra gimana rasanya ketika Lo ngidam tapi nggak terpenuhi".

"Tapi nggak kayak gitu juga Olivia, kan kasihan sama suami Lo". Nasehat Fiora sambil mengusap rambut sahabatnya yang saat ini tidur membelakanginya sambil memeluk guling.

"Pulang ya! Gue anterin deh ke rumah Lo". Bujuk Fiora.

"Kasihan suami Lo Oliv, pasti sekarang dia lagi kalang kabut nyari Lo".

"Biarin". Ucap Olivia cuek.

Drrtttt drrtttt

Terdengar getaran handphone di atas nakas yang bersebelahan dengan tempat tidur Fiora. Karena tidak ada inisiatif dari Olivia untuk mengangkat telepon itu, Fiora segera mengambil handphone milik Olivia dan mengangkatnya.

Belum saja ia ber say halo, suara bass di seberang sana sudah nyerocos sepanjangan.

"Halo mbak! Mbak kemana? Mbak pulang gih mbak, Bang Ivan udah marah-marah nih sama gue! Mbak pliss apapun yang mbak minta nanti gue beliin! Gue janji!". Berondong Pria di seberang sana.

Sepertinya Fiora mengenal suara lelaki ini, bahkan ia pernah mendengarnya. Tapi siapa ya?.

"Ini siapa". Fiora tidak bisa lagi menahan rasa penasarannya ketika laki-laki itu telah berhenti bersuara.

"Fiora". Kaget Arvino tidak percaya saat mendengar suara wanita yang diburunya selama 2 tahun ini yang mengangkat teleponnya. Padahal ia sedang mencari keberadaan kakak iparnya.

"Ini calon makmum gue kan?".

Tak salah lagi, ini suara mahasiswa gesrek yang mengejarnya selama 2 tahun ini. Oh sial, sungguh sial! Kenapa dunia ini sempit sekali, kenapa harus Olivia yang menjadi kakak ipar Arvino?

"Halo, neng kenapa nggak di jawab! Apakah ini yang dinamakan jodoh neng? Baru 2 jam yang lalu kita terpisahkan oleh waktu dan sekarang kita di satukan lagi dengan telepon". Cerocos Arvino tidak jelas di seberang sana.

Bu Dosen I Love You ~EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang