BDILY - SEMBILAN BELAS

14.8K 661 15
                                    

Hi! hi! Maaf ya lama nunggu, akunya lagi sibuk di dunia nyata!

Yuk cus langsung aja dibaca👇

"Masih tembus ke bawah nggak?". Tanya Arvino dengan suara kerasnya ke arah Fiora. Terlihat keringat mengucur dengan deras dari dahi laki-laki itu hingga membasahi kaos putihnya. Ya, saat ini Arvino sedang berada di atas atap kosan Fiora untuk menampal atap Seng yang bocor setelah diterjang hujan deras dan angin kencang semalaman.

"Masih Vin, masih bocor!". Sahut Fiora dari dalam kosannya, kepala wanita itu mendongak ke atas mengamati tetesan air yang jatuh ke baskom yang ia letakkan di lantai.

Arvino menambalkan lem panci di sekitaran atap yang bocor, tampalan berbahan Stainless itu serbaguna untuk menampal kuali atau panci perabotan rumah tangga yang bocor dan saat ini Arvino menggunakan manfaat tampalan panci itu untuk menampal atap Kosan Fiora.

"Sekarang Masih?".

Fiora mengamati ke arah baskomnya yang saat ini tidak terlihat lagi rintik-rintik air yang menjatuhi baskom tersebut.

"Nggak Vin, kayaknya udah nggak lagi!". Jawab Fiora dengan sedikit berteriak agar Arvino bisa mendengar suaranya.

"Huh syukurlah, akhirnya selesai juga!". Desah Arvino dengan lega karena tugasnya di atas atap ini telah berakhir. Laki-laki muda itu merangkak ke arah pinggir dekat pohon rambutan yang ada di kosan Fiora dimana Tangga kayunya itu telah bertengger disana.

Saat sudah berada di ujung atap kaki Arvino meraba-raba tempat dimana tangganya berada, namun sayang tangga itu lenyap seketika. Sedikit menggeram karena emosi, Laki-laki itu memanggil calon istrinya.

"Sayang, tangganya kemana? Ini aku udah kepanasan lho 3 jam di atas sini!".

"Ada kok di tempat tadilah Vin, kamu kayaknya dehidrasi jadinya halusinasi!". Sahut Fiora enteng tanpa melihat situasi terlebih dahulu.

Arvino memutar kedua bolamatanya.

"Sayang, kalo aku bilang nggak ada pasti nggak ada sayang. Coba kamu keluar dulu!".

"Iya-iya tunggu sebentar!". Fiora berjalan ke luar rumahnya, sedikit kesal karena Arvino mengganggunya menonton drama FTV di salah satu stasiun TV yang sedang seru-serunya.

"Itu.. Kan.. Tang... Loh kok nggak ada!". Fiora melotot lebar saat tangga miliknya yang ia beli 2 tahun yang lalu itu raib dari tempatnya.

"Hehehehe!". Cengir wanita itu sambil menatap Arvino yang menunjukkan wajah datarnya.

"See!". Dengus Arvino kesal.

"Tunggu bentar ya aku cari dulu!". Fiora pergi begitu saja meninggalkan Arvino yang terduduk lemas di atas atap dengan menahan rasa haus yang tinggi.

"Yang, Calon suaminya dikasih minum dulu kenapa!". Lirih laki-laki itu dengan suara pelannya saat melihat Fiora sudah berjalan menjauh dari kosannya.

Selang 2 menit kemudian Fiora sampai di depan rumah ibu kosannya, biasanya jika ia kehilangan barang yang ada di luar kosannya, seperti tangga, kursi atau sebagainya ia tidak akan panik. Karena ia sudah tahu perangai ibu Kosannya yang selalu mengambil barang seseorang tanpa izin dahulu.

Langsung saja Fiora mengelilingi rumah Ibu Kosnya untuk mencari keberadaan tangga miliknya.

"Neng Alma cari apa?". Tanya Bu Mayang, Ibu Kos Fiora saat melihat wanita itu celingukan kesana-kemari seperti mencari sesuatu di sekitar rumahnya.

Fiora menoleh ke arah Ibu Kosnya yang saat ini hanya memakai daster dan rambut pendek sebahu yang di lapisi bando berwarna Pink milik anaknya.

"Ibu lihat tangga kayu yang ada di kosan saya nggak?".

Bu Dosen I Love You ~EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang