BDILY - DUA PULUH DUA

15K 670 57
                                    

Kalo ada typo, kesalahan nama tokoh atau lainnya mohon di komen ya gengs😊

Setelah memasukkan kembali handphonenya ke dalam saku celananya, Kaivan segera mengambil kunci mobil miliknya yang terletak di atas meja rias milik istrinya.

Semua gerak-gerik Kaivan itu diamati oleh istrinya, sejak tadi Olivia mengamati gerak Kaivan yang terlihat tergesa-gesa.

"Kamu mau kemana Mas?".

Kaivan menoleh sebentar ke arah istrinya sekedar untuk menjawab, lalu melanjutkan aktivitasnya kembali untuk mengambil koleksi pistolnya yang ia simpan di sebuah ruangan kecil yang terhubung dengan lantai kamarnya.

"Mau ke bandara!".

Olivia tidak begitu puas dengan jawaban suaminya, wanita itu memilih mengikuti suaminya memasuki ruangan rahasia meninggalkan Fiora dan kedua anak kembarnya.

"Kamu ada kerjaan di luar kota? Bukannya kamu bilang hari ini dan seminggu ke depan kerjaan kamu udah di limpahkan ke wakil kamu? Terus itu kenapa pula kamu bawa pistol? Kamu mau tembak-tembakan". Berondong Olivia dengan beberapa pertanyaan ke arah suaminya.

Kaivan yang gemas dengan kecerewetan istrinya itu segera mengecup bibir istrinya untuk membungkam mulut Olivia. Dan terbukti Olivia langsung diam walau sebentar saja.

"Nanti aku jelasin sayang, ini mendesak banget!". Kaivan keluar dari ruangan itu diikuti oleh Olivia.

"Bilang sama aku! Atau kamu nggak akan aku ijinin keluar!". Ancam Olivia, tubuhnya menghalangi tubuh Kaivan yang ingin keluar dari kamar mereka.

Kaivan menghembuskan nafasnya kesal, mencoba bersabar karena waktunya sudah 10 menit terbuang habis karena urusan sepele yang dibuat istrinya.

"Huftt Ok, mas ke bandara karena mau mencegah kepergian Kevin dan Arvino ke Australia!".

Olivia mengerutkan keningnya bingung.

"Australia? Maksudnya gimana?". Tanyanya penasaran, otaknya menjadi lemot mendadak tidak sanggup mencerna ucapan suaminya.

Kaivan mencubit pipi tembam istrinya dengan kencang.
"Kevin mau bawa Arvino ke Australia dan mereka maksudnya si Kevin akan menikahi secara paksa Arvino disana!". Ucapnya memperjelas lagi, berharap istrinya tidak bertanya lagi dan membiarkannya untuk segera pergi ke bandara.

"Oooooooooo". Mulut Olivia membulat lucu.

"Gimana bisa? Mereka kan cowok? Ini udah nggak beres, rencana mereka Harus dibatalin Mas, aku mau ikut!". Lanjutnya dengan semangat yang menggebu-gebu.

Kaivan menahan lengan istrinya yang berancang-ancang untuk keluar dari kamar mereka.

"Kalo kamu ikut siapa yang bakal jagain si kembar dan Fiora!".

Olivia menyengir lebar.

"Hehehe aku lupa, yaudah Mas mendingan pergi sana! Jangan kembali ke rumah ini kalau mas nggak berhasil bawa Arvino pulang!".

Kaivan mencoba untuk bersabar menghadapi sifat istrinya ini, tadi dia dicegah untuk pergi sekarang dirinya malah di usir begitu saja. Seandainya istrinya itu sudah melewati masa nifas maka sekarang istrinya akan ia hajar sampai 2 hari 2 malam. Tapi kenyataannya berkata lain.

"Mas pergi dulu! Kamu hati-hati di rumah! Kalau ada apa-apa langsung hubungi mas!".

"Iya Mas".

Kaivan kembali mengecup kening istri dan kedua anak kembarnya yang sedang tertidur. Kakinya melangkah ke halaman depan rumahnya di mana mobil pribadinya sudah bertengger cantik di sana.

Bu Dosen I Love You ~EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang