TIGA
Samawa Bersamamu
"Ajari aku bagaimana caranya kecewa tapi tidak marah"
****
Malam ini udara sangat dingin. Angin kencang mendobrak jendela kamar Aisyah dengan keras hingga mengeluarkan bunyi yang menyeramkan. Aisyah tersentak, lantas memberanikan diri untuk menutup jendelanya.
"Syuttt!"
Kuping Aisyah menangkap suara, ia mendengar sesuatu. Aisyah mengamati sekelilingnya, tapi sepi.
"Ah, cuma perasaan gue doang kali!" tepis batinnya. Aisyah kembali menutup jendelanya."Syustt!"
Tapi, suara itu malah terdengar lagi. Bulu kuduk Aisyah merinding. Disini tidak ada siapa-siapa selain dirinya. Tidak mungkin juga ada orang di luar saat udara kencang dan sedingin ini. Aisyah buru-buru menutup jendela dan langsung menguncinya dengan rapat. Ia berlari ke atas kasur dan menarik selimut.
"Ya Allah, lindungi aku dari gangguan syaiton dan syaitonah," doa nya.Pletak!
Suara lemparan batu terdengar jelas. Jendelanya bergetar dan Aisyah semakin takut.
"Tolong Ya Allah, karungin syaiton dan syaithonah nya kalau perlu masukin penjara, borgol tangannya. Aku takut Ya Allah."Pletak!
Jendelanya kembali di lempar. Aisyah sudah sangat ketakutan. Tapi rasa ketakutannya terkalahkan oleh rasa penasarannya. "Syaithon dan Syaithonah gak mungkin lemparin batu begini, ini pasti ada yang jailin gue!" batinnya kesal.
Ia segera mengambil sapu ijuk dan bersiap-siap untuk menggebuk siapapun yang betingkah di balik jendelanya.
Dengan hati-hati Aisyah kembali membuka jendelanya sambil bersiap untuk perang.
"Hai!" seseorang tiba-tiba nongol di depan jendelanya membuatnya terkejut dan hampir berteriak."Elo?!" Ucap Aisyah tak percaya. Untung saja Aisyah tidak langsung menimpuk orang itu pakai gagang sapu.
"Jadi bener kan ini rumah loe?" katanya santai sambil menaik-naikan alis tebalnya.
"E-elo 'kan cowok yang tadi sore ada di bus!? kok bisa ada di depan jendela kamar gue!?"
"Iya, gue emang cowok yang tadi sore duduk di samping loe pas naik bus. Kenalin, nama gue Ferrel" cowok itu mengulurkan tangannya, tapi Aisyah langsung menepis tangan cowok itu.
"Gue udah tau dari Lala! Loe ngapain disini? tau dari mana loe alamat rumah gue!?"
"Gue habis dari rumah temen gue tadi, dan gak sengaja liat loe lagi nutupin jendela kamar ini. Yaudah, gue samperin aja."
"Astaga," Aisyah tak habis fikir.
"Kenapa dia bisa masuk? satpam rumah pada kemana!?" batin Aisyah kesal."To the poin aja! mau loe apa sih?! ini udah malem, gue bisa di marahin kalo ketahuan sama Umi dan Abi, udah sono pergi!" Aisyah menutup jendelanya namun langsung di tahan oleh Ferrel.
"Apa lagi sih?!" Aisyah kesal, ia benar-benar takut kalau ada orang yang melihat mereka dan berfikiran macam-macam.
Ferrel naik ke jendela Aisyah dan sekarang dia bisa melihat kamar Aisyah yang rapi dan wangi "Kamar loe rapi banget,"
"Eh, keluar gak dari kamar gue! atau gak gue teriakin maling nih!" Aisyah mendorong tubuh Ferrel ke luar jendela.
"Eeehh tar dulu, gue belom tau nama loe!" kata Ferrel mencoba menghentikan Aisyah yang berusaha mengeluarkannya dari kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Samawa Bersamamu (Completed)
SpiritualTentang bagaimana mengikhlaskan segala hal yang tidak ditakdirkan-Nya