5

456 20 0
                                    

LIMA

Samawa Bersamamu

********

"Syaaaaahh! Loe udah bangun belom?" Teriak Lala dari dapur.
Masalahnya udah jam segini kok itu anak belum turun juga dari kamar.

"Iyaa, gue udah bangun kok. Ini lagi mau ke situ" jawab Aisyah dari depan pintunya.

"Ahelah, kirain gue masih ngebo!"
Aisyah menuruni anak tangga "Loe mau masak apa di dapur?"

"Gue juga gak tau, Bi Surti belom balik dari pasar. Kulkas juga lagi kosong. Kita makan roti aja ya?"

Aisyah mendekat lalu mengangguk "Apa aja gue makan, asal enak!" katanya.

"Tapi di rumah gue gak ada selai cokelat, loe tau sendiri kan kalo gue gak suka sama cokelat?"

"Iya, gue paham. Tapi selai blueberrry ada kan?" Tanya Aisyah.

"Kalo itu sih banyak" jawab Lala sambil mengambil selainya dari kulkas.

Ting tong !

Suara bel rumah membuat Lala dan Aisyah sontak bertatapan "Kayaknya ada yang mencet bel rumah loe deh, La."

"Iya, gue juga denger."
"Kira-kira siapa?

"Ya mana gue tau! emang gue peramal?"
"Yaudah,  sana cepet bukain pintunya, takutnya orang penting!"

"Iya. Gue bakal bukain pintunya. Tapi, loe gak boleh kemana mana ya, tetep stay disini, ok!"

"Iya, nenek unting!"

Ting tong !

Bel rumah kembali di tekan.
"Iya, sebentaaar !" Ucap Lala kemudian bergegas membuka pintu.

Mulutnya menganga, "Pak Wildan?" Ucap Lala tak menyangka kalau yang bertamu ke rumahnya adalah pak guru ganteng tercintanya.

"Assalamaualaikum." Ucap Wildan.

Namun Lala masih bertahan dengan posisi awalnya " Ini mimpi bukan sih?" Batinnya, lalu mencubit lengannya sendiri.

"Aw !" rintihnya tiba tiba "Berarti ini bukan mimpi, Pak guru ganteng beneran mampir ke rumah gue!" Batinnya berbunga bunga.

"Assalamualaikum." Ucap Wildan mengulang salamnya yang tak kunjung di jawab oleh Lala.

"Eh, Wa-waalaikum salam, silahkan masuk Pak, mau minum apa?"

"Tidak usah repot2, saya disini hanya sebentar kok." Tolak Wildan halus.

"Yaah.., kenapa gak sampe sore aja, Pak?"
"Maaf, bukannya mau menolak, tapi saya masih punya banyak urusan di luar sana" Jawab Wildan yang membuat Lala terlihat sedih.

"Kalau gitu Lala buatkan minuman yang spesial yah, kira kira Bapak mau minum apa? jus jeruk? jus apel? jus mangga? jus alpukat ? jus semang-"

"Air putih saja." Potong Wildan.
"What?! air putih? bapak serius cuma mau air putih?"

Wildan mengangguk "O-oke, Lala ambilkan dulu kalau begitu" Kemudian ia bergegas ke dapur untuk mengbil air es di kulkas.

Samawa Bersamamu (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang