8

454 20 0
                                    

DELAPAN

Samawa Bersamamu

******

"Maksud Umi apa sih kalo sebentar lagi kita akan menjadi bagian dari keluarga Umi Maryam dan Abi sofyan? Dan apa hubungannya sama keputusan Abi? Keputusan apa memangnya?" Tanya Wildan saat dalan perjalanan pulang.

Umi fatimah cuma bisa tersenyum mendengar pertanyaan Wildan "Jawabannya gak keren kalo Umi yang ngasih tau, nanti juga kamu tahu sendiri"

"Yah, jangan gitu dong, Mi"
"Fokus nyetir dulu aja, jangan banyak nanya. Umi jadi ngantuk"

Kalau sudah begini, mau tak mau akhirnya Wildan diam, meski masih banyak pertanyaan yang terngiang-ngiang di kepalanya.

Sesampainya di rumah, adzan isya berkumandang. Mereka mejalankan sholat isya berjamaah sebelum beristirahat "Umi tidur duluan ya, kamu jangan begadang" ujar Umi fatimah setelah sholat. Wildan mengangguk lalu merapihkan alat sholatnya.

Ia pun bergegas ke kamarnya. Wildan memilih untuk duduk di tepi ranjang dulu lalu mengambil bingkai foto keluarganya "Bi, hari ini Umi bikin Wildan penasaran sama ucapannya" katanya sambil mengelus foto almarhum ayahnya.

"Wildan gak tau apa maksud Umi yang bilang kalo sebentar lagi kita bakal jadi bagian dari keluarga ustadz Sofyan dan Umi Maryam" sambungnya kemudian menyimpan kembali bingkai foto itu di atas nakas.

Tiba-tiba handphonenya berdering, nama Aisyah tertera disana. Wildan mengerutkan alisnya heran "Mau apa anak ini menelpon saya?" Batinnya.

Ia menggeser tombol hijau dan mendekatkan ponselnya ke telinga "Hallo, assalamu'alaikum" ucapnya.

"Wa'alaikumusalam. Maaf, Pak, Aisyah ganggu waktu istirahat bapak gak?" Kata Aisyah dari sebrang.

"Nggak, emang ada apa?"
"Mmm, jadi sebenernya gini" Aisyah memberi jeda ucapannya "Aisyah tuh penasaran banget sama ucapan Umi imut tadi, kira-kira bapak tau gak arti dari ucapannya apa?"

Wildan terdiam "Jadi, Aisyah juga masih memikirkan hal ini?" batinnya.

"Halooo!!! Bapak masih idup kan? Kok diem aja? Jangan-jangan mati mendadak ya?" Kata Aisyah.

"Astagfirullah! Kamu doain saya mati?!"
"Nggak ngedoa in sih, takut aja" jawabnya

"Jadi gimana? Bapak tau gak masud dari ucapan Umi Imut apa?

"Saya juga belum tau Aisyah. Sampe saat ini saya masih menerka-nerka ucapan Umi yang membingungkan itu" kata Wildan.

"Coba deh kita cermati lebih dalam lagi kata-kata Umi imut tadi"

"Tadi, Umi saya bilang kalau sebentar lagi kita akan menjadi keluarga" kata Wildan.

"Hmm, keluarga ya?" Batin Aisyah. Tak lama dirinya mematung "What?! Keluarga?!" hatinya berdebar

"Apa jangan-jangan-" ucap Aisyah menggantung.

"Jangan-jangan apa?"

Tuuut!

"Nggaaaaaaaaaa!! Pokoknya ini semua gak boleh terjadi, gue gak mau!!" Teriak Aisyah setelah memutuskan sambungan telponnya.

Samawa Bersamamu (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang