23

144 9 0
                                    

DUA PULUH TIGA

Samawa Bersamamu

***

"Syah, loe di panggil kepsek!" Ucap Doni saat Aisyah dan Lala sedang makan siang di kantin.
"Dipanggil kepsek? Mau ngapain?" Tanya Lala.

"Mana gue tahu, yang jelas gue kesini suruh nyampein itu ke Aisyah"

"Kenapa gak lewat toa aja manggilnya, tumben-tumbenan nyuruh anak buah" ucap Lala.

"Enak aja loe bilang gue anak buah kepsek, kurang ajar!" Ketus Doni.

"Eeh udah, apaan si pada ribut begini" lerai Aisyah, mereka berdua pun berhenti.

Aisyah melirik Lala "Kira-kira gue mau di apain ya, La?" Tanyanya penasaran.

"Apa jangan-jangaan.."
"Jangan-jangan apa, La?" Tanya Doni.
"Apa jangan-jangan hubungan loe sama pak Wil-"

Ucapan Lala terpotong, Aisyah lebih dulu membekap mulut Lala sebelum kebablasan.

"Hubungan? Hubungan apa, Syah? Dan kenapa loe nahan Lala buat ngomong?" Doni makin curiga.

"Awas aja loe kalo berani bocorin pernikahan gue sama Pak Wildan" bisik Aisyah tajam membuat Lala langsung mengangguk.

Setelah itu ia pun melepaskan bekapan tangannya dan melempar senyuman ke arah Doni "Oo hubungan apa? Eumm, gak ada hubungan apa-apa kok, lagian bukan masalah besar juga. Loe tenang aja ya," Aisyah berdiri "Kalo gitu gue ke sana dulu, bye!" lalu pergi meninggalkan Doni dan Lala.

"Hubungan apa si?" Doni mulai bertanya-tanya ke Lala.

"Eh, nggak kok, gak ada hubungan apa-apa" katanya berusahan menyembunyikan hal itu.

Aisyah tiba di depan kantor kepala sekolah, jantungnya berolah raga. Ia benar-benar takut kalau yang dibilang Lala jadi kenyataan.

"Aisyah!"

"Astagfirullah," ucapnya terlonjak "Pak Wildan ngagetin aja!" Tukasnya merasa kesal.

"Apa yang sedang kamu lakukan di depan pintu ruangan kepala sekolah?" Tanya Wildan.

"Lagi ngaca" tukasnya.
"Saya nanya serius, Syah" kata Wildan.

"Doni bilang Aisyah di panggil ke ruangan Kepsek sekarang juga"

"Untuk apa?"
"Ih, mana Aisyah tau!" Ucapnya.
"Yasudah, sana masuk" titah Wildan.

"Eh, sini deh Pak" Aisyah membisikkan sesuatu di telinga Wildan membuat  Wildan tertawa mendengarnya "Tidak mungkin, kalau memang kepsek memanggilmu karena masalah itu, tentu saja saya juga ikut di panggil. Sudah, jangan mikir kemana-mana, sana masuk!" Titahnya sekali lagi.

"Be aja dong!" Ketus Aisyah lalu masuk ke ruang kepala sekolah.
"Assalamu'alaikum, selamat siang, Pak" ucapnya.

"Duduk, Aisyah" ujar Pak Kepsek mempersilahkan.
"Ada apa ya Bapak memanggil saya?" Tanya Aisyah to the point.

***

Wildan merapihkan mejanya sebelum masuk kelas. Ia juga memastikan tidak ada yang tertinggal disana, baik absen maupun buku mapel yang di ajarnya.
"Selamat siang, Pak Wildan" ucap Bu Santi yang tiba-tiba menghampiri mejanya.

"Siang, ada apa Bu?"
"Eumm,saya mau minta tolong"

"Minta tolong apa?" Tanya Wildan tanpa menoleh, ia masih sibuk merapihkan mejanya.

"Tapi saya bingung mau bilang dari mana dulu?" Ujar Bu Santi.

Wildan menghelan nafas panjang. Jujur, ia paling tidak suka jika waktunya di potong-potong seperti ini "Kalau begitu, lebih baik Bu Santi fikirkan saja dulu dari mana memulai pembicaraannya, nanti kalau sudah ketemu silahkan temui saya lagi, sekarang saya ada jam di kelas 12, permisi" ucapnya lalu meninggalkan Bu Santi.

Samawa Bersamamu (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang