Billa POV
Menjalin hubungan dengan yang lain sebelum mengakhiri hubungan dengan ku, tentu saja membuat hati ku amat hancur menjadi kepingan.
sekarang bagaimana?
Apa aku akan sanggup melihat mereka bermesraan di sekolah nantinya?
apa aku akan sanggup melihat mereka bahagia? Sedangkan aku sendiri pun menderita.
Ditambah lagi seisi sekolah akan booming dengan topik hangat ini yang membuat telinga menjadi panas karena omongan seluruh siswa siswi lainnya.Ya memang.....
Jalan satu satunya adalah melepaskan. Aku tau terkadang cinta memang harus merelakan. Yahh walopun sangat menyakitkan sih sebenernya...
Tapi mau gimana lagi ya kan? Bahkan kalian sendiri pun tau tentang siklus PDKT, Jadian, Pacaran, Putus, dan selanjutnya adalah MengikhlaskanMasalahku masih sama. Hanya berputar putar di sekitar nya, juga hanya berputar di siklus yang sama. Dia yang ku pikir sudah serius dengan semuanya, ternyata juga masih sama. Dan semua ini terjadi karena kesalahan yang sama.
***
Sungguh tak terasa minggu depan adalah hari di mana seluruh siswa berlomba lomba untuk mendapatkan nilai terbaik. Ya, siswa siswi akan menghadapi ujian kenaikan kelas.
Harapan gadis ini adalah semoga bisa menghadapi ujian dengan fokus. Yahh semoga saja begitu...
☂☂☂
Weekend hari ini, Billa telah berencana untuk pergi ke mall lalu ke salon dengan para sahabat nya. Yaa hitung hitung sekalian menghibur diri dan melepaskan beban.
Jujur saja setelah di antar pulang oleh lelaki misterius itu, Billa menghabiskan banyak tisu di dalam kamarnya.menangis tanpa henti hentinya membuat matanya menjadi cekung dan membengkak.
Langit yang tadinya sedikit mendung, kini telah cerah kembali. Kelima gadis dengan sejuta pesona, telah memarkirkan mobilnya.
"Gaes, pokoknya Kita gak ada yang boleh sedih sedih lagi karna hari ini kita bakalan happy happy Okeyyy! " Ucap Fatrisia dengan sangat gembira.
"Okeee!!!! " Seru keempatnya dan segera keluar dari mobil.
Setelah memasuki mall mereka sibuk memilih beberapa fashion baju keluaran terbaru dan juga melihat beberapa pernak pernik lainnya.
"Nicho! " Teriak Billa saat matanya menemui seseorang yang masih bisa di bilang asing. Lelaki itu pun mencari asal suara yang menyebutkan namanya.
"Ehh elo!! " Saut nya dengan senyuman khas yang terlihat sangat tampan.
"Lo ngapain di sini? Ini kan fashion cewek" Tanya Billa penasaran.
"Gue mau beli kado buat kakak gue, besok dia ulang tahun"
Billa mengangguk kan kepala nya sambil membulatkan mulutnya.
Sedangkan di sisi lain, ada beberapa mata yang sedang memperhatikan mereka berdua yang sedang berbincang."Ehh itu Billa bicara sama siapa? " Tanya Humaira kepada yang lainnya.
"Gak kenal tuh" -karin
"Tapi ganteng kan? Pacar barunya gak sih?"
"Tauk akh, kesana yuk" Ajak Fatrisia
Mereka pun menghampiri Billa yang sedari tadi sibuk berbincang dengan orang asing itu.
"Billa!!! " Teriak Putri
Billa sedikit terkejut dan menghentikan perbincangan nya dengan Nicho
"Kenalin Nic, ini sahabat gue "
"Nicho" Ucap nya singkat.
"Yang ini namanya Humaira, ini karin, Putri, dan ini Fatrisia"
Nicho hanya menyapa mereka dengan senyuman khas nya.
"Ohh ya Nic, kita semua mau makan. Lo mau ikutan gak? " Tawar Billa ramah
"Emmm, kalian aja deh soalnya gue masih mau nyari kado buat kakak gue"
"Oo gitu, yaudah kita duluan ya"
"Oke"
Setelah sampai di sebuah cafe, Billa menjadi tidak selera makan karena setelah mengingat kejadian nya barusan dengan Nicho, membuatnya nostalgia akan masalalunya bersama Arkan saat Arkan meminta Billa untuk memilihkan kado yang ternyata untuk wanita lain.
Kejam sihh... Kejam banget malahan...
"Woyy abisin tu makanan! " Ucap Karin menyenggol lengan Billa
"Kalo nganggur, gue makan nih" -Fatrisia
"Kenapa lo diem diem bae? Mikirin cowok yaaaa" Tebak putri asal
"Lo makan aja deh ni Fat" Sambil menyodorkan piring nya ke depan Fatrisia
"Alhamdulillah, rejeki nomplok"
"Ehh, Bweteuwe cwowwok... "Ucap Fatrisia dengan mulut yang penuh terisi makanan
" Heh telen dulu! Jorok banget"ucap putri
Fatrisia pun segera menghabiskan makanan yang ia kunyah sedari tadi lalu meminum juice orange pesanan nya.
"Cowok yang tadi itu siapa? Kok lo gak ngenalin ke kita? " Tanya Fatrisia
"Nah iya bener" Lanjut Karin
"Ganteng pulak" Tambah Putri
"Nicho itu, orang yang nganter gue pulang waktu gue lagi nangis di taman di putusin si lucknut itu"
"Lucknut? " Tanya Humaira heran
"Iya mantan siapa kurang tau gue" Ucap Billa memutar bola matanya malas
"Pale lu! Ya mantan lo lah paok! " Sorak lain nya
"Baru sadar lo dia lucknut? " -Humaira
"Auk akh.. Bodok"jawab nya cepat
" Pulang yuk" Ajak putri
"Kan belum ke salon" - karin
"Heheh lupa" -Putri
_________
Mulai lah para gadis gadis itu memilih perawatan sesuai keinginan nya. Disini pelayanannya cukup bagus dan pekerja nya cantik juga ramah tamah.
Billa benar benar melupakan masalah apa yang terjadi pada dirinya. Sejujurnya Billa hanya tidak tau dengan siapa ia mengadu selain dari sahabatnya. Kak Keyren pun sibuk dengan pekerjaan hingga tak ada waktu untuk bersama Billa.
Billa sangat bersyukur mempunyai sahabat seperti mereka yang telah membantu melepaskan semua beban di otak nya.
Kini, wajah Billa tampak lebih fresh... Tak ada lagi kantung mata dan wajah yang sedikit sembab."Kalian Udah selesai? Kuy pulang" Ajak Billa
Mereka hanya mengangguk meng-iyakan sahabatnya itu.
Di sepanjang perjalanan pulang, Billa hanya mengontak ngatik ponselnya dengan bosan. Lalu ia membuka aplikasi instagram dan mencari nama seseorang. Terlihat jelas disana bahwa lelaki itu baru mengepost 2 jam yang lalu foto nya bersama wanita pilihannya.
Ingin rasanya Billa membanting ponsel nya saat melihat gambar itu.Lalu Billa kembali mencari nama seseorang @nicho_...... Sudah terpampang jelas bahwa itu adalah akun miliknya
"Sial pake acara di privat pula" Kesal Billa
Alhasil dengan terpaksa Billa harus memfollow terlebih dahulu.
Holla gaesss!!! Aku update lagi nihhh 😘😘
Di vote ya temen temenann
Dan semoga kalian makin penasaran gimana kelanjutan ceritanya
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR MY HEART (Completed)✔
Novela JuvenilBerawal dari dia yang selalu mempermainkan perasaan. Gue ini pacar nya atau bukan sih? Perempuan mana yang rela kalo pacarnya deket deket dengan cewe lain. "Hanya teman" kalimat itu yang selalu di ucapkan. Di sini gue yang bodoh atau cowo gue yang...