32. diam seribu bahasa

3.5K 90 3
                                    


Malam 🌛🌟
banyak nya bintang yang bertaburan di langit saat ini, kira kira sebanyak itu pula kenangan yang kumiliki.

Ku yakin bahwa saat ini aku sudah tidak terjerat di masalalu.ku biarkan semuanya berjalan hingga saat ini aku berada di titik dimana aku mengingat mu,  tak ada lagi luka.

🌙🌙🌙

Billa:  "woy kecebong hanyut, katanya mau kesini udah gue tungguin ini mah"

Send
(billa mengirim pesan kepada Nicho) 

Gadis dengan rambut sebahu itu sedang berada di depan vilanya menunggu Nicho.
Hingga beberapa menit kemudian ponselnya berbunyi menandakan notif yang baru saja masuk.

Nicho: "Iya sabar, gue otw nih"

Billa: " cepetan"

Beberapa menit kemudian Nicho tiba di depan vila. Lelaki itu turun dari honda nya sambil membawa kantong plastik di tangannya.

"Nih biar gak ngebacot lu! " Nicho memberikan es krim kepada Billa.

"Ehhh itu mulut Udah berani yasama gue sekarang"

Nicho hanya tertawa melihat wajah billa yang sangat kesal.

"Pake acara di sogok es krim lagi! " Ucapnya sambil melipat kedua tangan nya.

"Ooh jadi gak mau nih....? " Goda Nicho.

"Kok gitu sih... Udah di kasi gak boleh di minta lagi dong" Kesal Billa merampas es krim di tangan Nicho.

Gadis itu membuka kertas yang membaluti es krim nya, billa memang suka dengan hal yang manis manis. Tidak sampai 7 menit,  es krim yang awalnya berada di tangan nya kini sudah berada di dalam perutnya.

Lelaki yang berada di samping nya saat ini, hanya termenung seperti sedang memikirkan sesuatu yang sangat mengusik pikiran nya.

"Awas ntar kesambet" Ucap billa menyenggol lelaki itu.

"Lo mau tau kan kenapa gue bisa trauma dengan masalalu gue, sampai gue bener bener takut untuk jatuh cinta lagi? "

"Iya sih... Tapi gue gak maksa lo buat cerita kok, kalo itu bener bener privasi kenapa juga lo harus ngasi tau gue" Ucap Billa dengan serius memerhatikan raut wajah Nicho.

"Apa lo bisa janji sama gue, kalo lo gak bakal cerita ke orang orang? "

"Iya gue janji" Sambil menunjukkan jari kelingking nya ke arah Nicho.

"Claretta, dia mantan gue 3 tahun lamanya kita ngejalin hubungan tanpa adanya rasa bosan, dimana hari itu dan di titik itu gue terpaksa harus ngikhlasin dia.
Gue kira bocah SMP kayak gue saat itu, gak akan tau arti cinta sesungguhnya. Tapi gue salah karna waktu itu gue beneran ngerasain sakit dan takut di hati gue" Ucap Nicho dengan sorot mata yang ingin menjatuhkan beberapa bulir air .

Jujur saja Billa baru kali ini melihat nya seperti ini, Nicho yang di kenal dengan seorang cowok diam seribu bahasa ternyata menyimpan beban di hidup nya.

"Waktu itu tepat nya pukul tujuh malam di London, gue dengan claretta baru pulang dari toko buku lalu di cegat dengan laki laki berotot dan kita sama sama di culik. Di rumah kosong itu gue di pasung dan claretta... Di gantung . lebih menyeramkan nya lagi gue ngeliat tepat di depan mata gue,  kalo claretta di tusuk tusuk dengan pisau dalam keadaan sadar .gue gak tau tujuan mereka nyulik kita berdua. Lo bayangin Orang yang gue sayang di bunuh dan gue menyaksikan itu gue cuma bisa nangis lalu gue pingsan. Gak tau selanjutnya gimana, pas gue sadar gue udah di rumah sakit karna gue mengalami trauma yang parah" Jelas Nicho.

"Aduhh nich... Gue merinding ni denger cerita lo serem banget. " Sambil mengusap bahu Nicho karna lelaki itu terus saja mengeluarkan air mata.

"Lo pasti tau kan kenapa gue trauma? Karna setiap gue berusaha mencintai orang, gue di hantui dengan kejadian penculikan itu"

"Iya Iya gue ngerti... Udah deh nangis nya gue ikutan sedih ini. Mending kita masuk yuk makin dingin soalnya" Ucap Billa

Nicho mengangguk dan mengusap air matanya lalu segera masuk ke dalam vila.

"Lo mau minum apa? Biar gue buatin" Tawar Billa

"Teh hangat boleh"

"Sipp tunggu ntar"

****

" nich.. Ngomong ngomong cerita lo itu sadis banget ya "

"Hmm.. alasan gue pindah negara ya karna itu juga.. Sapa tau gue bisa lebih baik lagi disini"

"Bill, gue pulang dulu ya makasi teh nya"

"Uh she up!!!! "

"Anjir...sepupunya atta halilintar lo"

"Sepupuan Kepala lo somplak! Pulang sana gih keburu larut malem"

"Byyy" Sambil melambaikan tangan nya ke arah gadis itu.

✨✨✨

Sekarang  pukul 22:00.Billa sedari tadi hanya memainkan ponsel sambil berbaring di ranjang kesayangannya hingga rasa bosan telah menguasai dirinya saat ini. Gadis ber piyama itu memutuskan untuk ke balkon menghirup udara segar.

"Sepi banget ni vila.. Bosan gue" Billa menggerutu kesal.

Gadis itu semakin mengantuk di temani oleh hembusan angin malam. Matanya yang indah kini perlahan tertutup dan ia masih berada sofa balkon nya.

Hingga....

Drttttttt.... Drtttttt....

Ponselnya membunyikan getaran hingga membuatnya terkejut  dan membuka matanya dengan lebar.

"Njir! Kaget gue " Ucapnya sambil mengangkat telfon tanpa melihat layar ponselnya terlebih dahulu.

"Halo!  Lo ngagetin gue aja sih! Orang lagi tidur jugak! " Kesal Billa.

"Hehe maaf, yaudah lanjutin tidurnya gih... Met malem" Jawab seseorang di telfon itu lalu memutuskan panggilan nya.

Billa terdiam sejenak ketika mendengar suara itu.familiar baginya namun ia mencoba mengingat ingat kembali siapa pemilik suara itu.

"Huaaa!!!! " Gadis itu teriak ketika melihat layar di ponselnya ternyata yang barusan menelfon adalah Arkan.

"Kenapa gue musti angkat telponnya sih... Billa bodoh" Ucap nya merutuki dirinya sendiri

Billa melempar kan ponselnya ke sembarang tempat lalu menuju ranjang kesayangannya. Ia pun melanjutkan tidurnya.


Yeyyy!!! Aku update lagi nihh... Jangan lupa di vote yaa maap banget nih cuma sedikit.


DEAR MY HEART (Completed)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang