24. Murahan?

3.7K 92 3
                                    

Seperti yang orang katakan, karma itu ada dan akan tiba bila saat nya sudah tepat. Dear mantan! Gue harap lo bakalan nyesel senyesel  nyeselnya.

🐧🐧🐧

"Lo intip bagian sana Nic, sapa tau ada guru" Ucap Billa sambil mengedap ngedap.

"Apaan sih Bill,  takut sama Tuhan bukan sama guru" Jawab nya santai.

Mendengar jawaban dari Nicho, langsung saja cubitan maut mendarat di pinggang lelaki itu.

"Awwww... " Ringis nya kesakitan

"Ini tu Bandung bukan London! Peraturan nya beda"

"Samain aja kenapa"

"Gigi lo noh yang gue samain!"

"Yaudah cepetan dikit jalan nya"

Alasan mereka ke rooftop yaitu menghindari para fans baru Nicho dan yang paling utama adalah mereka bersembunyi supaya tidak berjemur lagi di tengah lapangan.

Sesampainya mereka di rooftop, mereka berdua duduk di sebuah kursi yang ada di sana. Sebenarnya Billa ingin menanyakan banyak hal kepada Nicho, tapi cukup gengsi untuk menanyakan semuanya. Entah mengapa Billa cukup penasaran dengan lelaki satu ini.

"Nic.. "

"Hmmm"

"Waktu di taman itu..." Billa kembali terdiam tak melanjutkan pembicaraan nya.

"Kenapa? "

"Gapapa, gak jadi"

"Ehh waktu di taman itu lo nangis karna apa sih? " Tanya Nicho penasaran.

"Apalagi kalo bukan putus cinta"

Nicho Menganggukkan kepala nya sambil membentuk mulut O.

Billa tak memperhatikan sekitarnya. Padahal, disisi lain ada seseorang yang sedang memperhatikan kedekatan mereka berdua.

"Ehemmm! "

Seseorang itu pun berdehem dan membuat Billa dan Nicho menoleh ke asal suara.
Betapa terkejutnya Billa saat mendapati orang tersebut. Bagaimana ia bisa lupa kalau Arkan sering ke tempat ini?

"Dasar bodoh Bodoh bodoh" Billa merutuki  dirinya sendiri.

Arkan menghampiri Billa dan Nicho yang melihat ke arah nya.

"Anak baru " Sinis nya lalu satu tumbukan mengenai wajah mulus Nicho secara tiba tiba.

Billa lagi dan lagi terkejut bukan main. Entah apa yang harus di lakukan nya sekarang. Seluruh tubuhnya gemetar dan melemah.
Apalagi saat melihat darah segar mengalir dari ujung bibir Nicho.

"Buppppp"

Satu tendangan lepas membuat Arkan tersungkur. Nicho tak Terima dan langsung membalasnya.

"Stop!!!!! " Teriak Billa lalu menarik Nicho agar tidak melanjutkan aksinya.

Arkan berusaha bangkit dan ingin membalasnya kembali namun,Billa memberanikan dirinya untuk menghalangi Arkan.
Saat Arkan hendak maju....

"Plaakkk! "

Tamparan keras mengenai pipi Arkan.
"Dasar brengsek! " Ucap Billa emosi. Entah kenapa Billa melakukan itu. Sepertinya, itu adalah sebuah dorongan dan reflek terjadi begitu saja.

"Kenapa? Dia pacar baru lo?! " Tanya Arkan dengan gaya songong nya.
Billa hanya menatap tajam ke arah Arkan, tak menjawab pertanyaan nya.

"Ternyata lo murahan ya setelah gue putusin langsung dapet yang baru.di bayar berapa lo? 80 juta?"

Plakkkk

Tamparan ke dua mengenai pipi Arkan. Kali ini Billa benar melakukan nya bukan karena reflek atau apapun itu.
Siapa yang Terima jika dikatakan wanita murahan?

Arkan memegang pipinya yang terasa perih, lalu mengeluarkan sunggingan iblis dari bibir nya.

Nicho tak ingin Billa semakin meledak ledak dan akhirnya Nicho menggeret kembali Billa meninggalkan rooftop.
Nicho tau bagaimana perasaan Billa saat ini dan dia berencana untuk mencari tempat aman agar Billa mengeluarkan semua kesedihanya disana.

"Nic, Tunggu" Ucap Billa yang memberhentikan langkahnya. Alhasil Nicho pun ikut berhenti dan melepaskan tangan nya yg membawa Billa.

"Kenapa? "

"Kita ke UKS aja yaa"

"Lo pusing?"

"Enggak,  itu luka lo bersihin dulu terus lo istirahat di sana" Ucap Billa

"Hahaha apasih, gak usah lebay Bil ini mah belum ada apa apanya kalo di London"

"Ini Bandung!!!! B-A-N-D-U-N-G" Tekan nya dengan mengeja.

"Iya deh iya bawelll" Ucap Nicho sambil mengacak acak rambut Billa.

Seketika Billa terdiam dengan perlakuan Nicho dan kembali Nostalgia dengan kenangannya bersama Arkan.
Setega itu kah Arkan menilai dirinya wanita murahan? Kata kata itu terus terngiang di telinga Billa.

"Oyy! Malah ngelamun... Jadi ke UKS gak? "

"Hah?  Emmhh.. Jadi kok"

Setelah sampai di UKS Billa mengambil kotak P3K lalu membatu mengobati luka Nicho.

"Cowok tadi itu pacar lo? " Tanya Nicho

"Gak"

"Terus? "

"Cuma mantan "

"Ooh... Jadi ceritanya waktu di taman itu lo nangis karna di putusin dia" Nicho mengangguk sambil mengingat kejadian lalu.

"Hmm" Gumam Billa.

"Tu cowok emang bener bener nyari gara gara sama gue. Gue gak kenal dia, gue juga gak tau salah gue apa ehhh main tonjok tonjok aja."

Billa hanya memutar bola matanya malas lalu mengembalikan kotak p3k ke dalam lemari.

"Atau karna dia kalah saing kali yak? "

"Kalah saing? " Tanya Billa bingung.

"Ya iyalah gue kan ganteng. Dia juga ganteng sih, tapi lebih gantengan gue yakan? " Ucap nya pede

"Songong lu! "

"Ehh emang iya kan? Jujur aja, pasti lo kagum dengan kegantengan gue kan? "

"Serah!!!  Serah you!"
Jawabnya lalu meninggal kan Nicho sendiri di UKS

"Woy billa!!! Lo mau kemana? " Teriak Nicho menyusul Billa.

Bel ishoma berbunyi. Saat nya untuk  siswa siswi sholat dan istirahat.
Billa tidak sholat hari ini di karenakan datang bulan. Langsung saja Billa ke kantin untuk membeli sedikit cemilan dan air mineral.

"Lo ngapain ngekorin gue Nichooo, lo gak sholat? "

"Gue men" Ucapnya sambil meringis

"Kepala lo men"

"Lah gue kan emang men, lakik.... Lo meragukan kejantanan gue Bil? " Godanya.

"Apasih lo cabe cabean! "

"Hahahahhaha " Nicho tertawa lepas melihat ekspresi wajah Billa yang memerah .

  *******

"Bill, pulang sekolah nanti gue ngechat lo yakk"

"Malezzz"

"Harus pokoknya"

"Serah! "






Holla gaeesss!!!  Chapter ini dikit banget... Huhuhu
Di vomment yaak😘




DEAR MY HEART (Completed)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang