HTBU [10]

16.2K 3.2K 183
                                    

Ola!
Jangan lupa vote dan comment ya guys kalau suka! Thank youuu

❤❤

Sore hari gue langsung menuju salah satu resto yang menjual chinese food di daerah Jakarta Barat. Mama sama papa sudah lebih dulu sampai disana karena mama tadi mengajak papa buat jalan sebentar dulu.

"Udah dipesan kan?" tanya gue ketika sampai. Emang anak kurang ajar dateng bukannya salam dulu tapi malah tanya tentang makanan.

"Udah, Tasha ga ikut?" gue menggeleng sebagai jawaban ketika papa bertanya tentang Tasha.

Gue tadi sempat mengirim pesan ke Tasha kalau keburu bisa langsung dateng dan ikut makan tapi Tasha menolak dengan alasan ga enak kalau dateng telat dan juga kerjaan dia masih numpuk. Ditambah dia bakal lembur malam ini bareng Jeffry, Charles, dan teman kantornya yang gue kurang kenal.

"Charles sibuk banget atau gimana?" tanya papa.

"Sok sibuk lebih tepatnya." jawab gue yang membuat mama mendelik ketika mendengar jawaban gue.

"Mau kado apa kamu?" tanya papa.

"Doa aja biar sehat terus sama lancar rejekinya," jawab gue yang membuat papa saling lirik dengan mama.

Gue berbincang tentang banyak hal dengan kedua orang tua gue. Mungkin karena papa yang emang sibuk dan mama juga suka sok sibuk dengan segala eksperimen masakan ditambah gue juga sibuk jadi membuat banyak hal yang kita saling tidak tau tapi Charles tau semuanya.

Setelah selesai makan dan berbincang, gue langsung membayar dan pulang lebih dulu karena kedua orang tua gue ingin pergi ke suatu tempat yang bahkan gue sebagai anaknya ga boleh tau. Rasanya sih mereka mau pacaran lagi mengenang zaman mereka muda.

"Kayaknya belanja buat besok di rumah Tasha asik nih," seketika sebuah ide terlintas di benak gue untuk membeli beberapa makanan dan minuman untuk besok bermalas-malasan di rumah Tasha.

Gue sampai di rumah pukul sebelas dan gue melihat mobil Charles sudah terparkir dengan rapi di dalam garasi. Ketika gue masuk ke dalam rumah Charles langsung menyeret gue masuk ke dalam kamarnya karena ia ingin menunjukkan sesuatu katanya.

"Lo mau kasih lihat apa sih? gue mau mandi nih." Gue yang mulai kesal karena sudah menunggu selama 15 menit tapi Charles belum juga menunjukkan sesuatu yang dia maksud.

"Gue mandi dulu deh!" kesal gue kemudian keluar dari kamar Charles dan mengabaikan teriakkan dan umpatan Charles.

"Wei anjing! nanti dulu!"

Gue membuka kamar dan berhenti. Mereka yang sedang ada di dalam kamar gue juga berhenti melakukan aktifitas yang mereka lakukan.

"Hehe- selamat ulang tahun Daryl!" ujar Tasha dengan awkward masih dengan selotip di tangannya dan juga Jeffry yang meniup balon berbentuk huruf R ikut tersenyum kikuk.

"Ah, gagal sudah rencana indah gue!" seru Charles yang terlihat kesal.

"Lo kenapa sih ga bisa sabaran? ga peka apa kalau gue dari tadi nahan lo supaya lo ga ke kamar? ga punya feeling apa kalau lagi mau dibikin kejutan?!" omel Charles.

"Gapapa kali Char," ujar Tasha menenangkan Charles. Tau, kenapa si Charles salty banget?

"Kamu ga mau mandi dulu? biar kita- Kun.." Kun masuk dengan kue di tangannya bahkan lilin dengan angka dua dan tujuh itu sudah menyala ditambah Kun sudah mengenakan topi kerucut khas anak TK yang sedang ulang tahun.

"Gagal ya?" tanya Kun memastikan situasi yang terjadi.

"Ya menurut lo aja gimana Kuncoro?!" sahut Charles yang emosi.

"Lagian pakai saran dari lo. Ya, pasti berantakan!" balas Kun yang tidak mau mengalah.

"Udah- kalian berdua mending keluar dulu dari kamar dan Kun tolong simpen kuenya di kulkas lagi ya?" mereka menuruti perkataan Tasha dan keluar dari kamar gue walau masih adu mulut, Jeffry juga membawa beberapa balon lainnya lalu menyusul Charles dan Kun.

"Kamu mandi dulu gih- tanggung banget soalnya ini." Tasha mendekat ke arah gue lalu tanpa aba-aba memeluk gue.

"Selamat ulang tahun ya Daryl. Aku bukannya gamau kasih kejutan semalam tapi tahun ini aku pengen sedikit beda- aku pengen jadi orang terakhir yang mengucapkan selamat ulang tahun walau sebenarnya tadi udah di Line dan di telepon." gue tersenyum dan mengeratkan pelukan.

"Kamu ga merasa aku bau apa? baru balik langsung dipeluk gini?" tanya gue lalu menjauhkan pelukan yang dijawab dengan gelengan oleh Tasha.

"Aku kan juga belum mandi tadi selesai rapat langsung kesini-" jelas Tasha lalu aku menariknya ke dalam sebuah pelukan yang lebih erat.

"Kamu mau mandi?" tanya gue yang diangguki Tasha.

"Yaudah, pakai baju aku dulu aja. Mau nginep juga?" Tasha mengangguk lagi yang membuat gue merasa gemas lalu mengecup bibirnya.

"Nanti aku bilang ke mama-"

"Aku udah bilang ke mama kok. Mama sama papa kamu malam ini ga pulang mereka mau ke puncak. Mau pacaran." aku terkekeh mendengar penjelasan Tasha.

"Terus besok?"

"Besok aku mau ngajak kamu ke banyak tempat jadi tidak ada acara minum ya malam ini. Apa lagi mabok." peringat Tasha yang gue balas dengan cengiran.

"Once again, happy birthday my Daryl."

How to Break Up

How to Break Up

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Daryl,"

"Kenapa?"

"Aku pengen ke Jepang lagi."

"Gih berangkat."

"Maunya sih gitu tapi mager banget."

"Hm suka-suka kamu lah Tas- aku kasih tau nih ya, jangan kebanyakan nongkrong sama Charles."

"Emang kenapa?"

"Kamu mulai ga jelas kayak dia."

Kemudian Charles alisnya rontok semua karena diomongin Daryl dan Tasha.

To be continue

Ges doakan yes w dan kawan-kawan menang GA tiket BP.

Sama doain juga ya w bisa ketemu doy..

How to Break Up -DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang