"Nih buat lo," bang Hans menaruh gelas berisi kopi di atas meja gue.
"Makasih bang." gue mengangkat gelas itu dan mulai meniup perlahan sambil sesekali menyeruput kopi hitam yang pahit itu.
Pahit, kayak hidup gue.
"Kemarin gue ketemu sama Tasha," gue melirik sekilas ke bang Hans.
"Oh iya? Dimana bang?"
"GI tapi dia jalan sama cowok." gue kali ini menatap bang Hans lalu menaruh gelas yang sedang gue pegang.
"Kayak gimana bang cirinya?" tanya gue penasaran walau gue percaya kalau Tasha jalan sama Jeffry. Tasha dari kemaren ga mengabarkan apa-apa ke gue. Gue juga ga memulai untuk memberi kabar lebih dulu.
"Rada kurus terus pakai kacamata sedikit mirip sama Tasha tapi ga mirip banget dan dia lebih pendek sedikit dari lo. Mukanya juga masih muda gitu,"
Tebakan gue salah. Ga mungkin Jeffry lebih pendek dari gue. Jeffry juga lebih berisi dari gue. Jeffry juga ga pakai kacamata karena setau gue dia pakai softlens.
"Bukan Charles kan?" bang Hans menggeleng lalu mencebikkan bibirnya.
"Kalau Charles mah gue kenal- muka senga gitu siapa yang ga kenal." gue terkekeh mengingat pertemuan pertama Charles dengan bang Hans kurang mengenakan karena Charles yang terlalu cerewet sedangkan bang Hans ga suka sama orang yang terlalu cerewet.
"Kayaknya Tasha jalan sama adik sepupunya,"
Gue kembali terlarut dalam pekerjaan sambil mendengarkan lagu yang sedang gue putar di spotify. Pikiran gue langsung buyar seketika karena lagu Sheila On 7 yang berjudul Dan itu berkumandang. Membuat gue memejamkan mata dan bersandar.
Gue sekarang mempertanyakan kembali perasaan gue. Apakah gue masih sayang dengan Tasha atau tidak? Apa gue sebenarnya sayang atau hanya sedang dilanda bosan? Apa gue memang sedang mengalami fase jenuh bersama Tasha?
Semua terlalu rumit karena gue sendiri ga paham dengan perasaan gue yang semakin hari semakin tidak jelas ini.
Tasha
DarylDaryl
Ya?Tasha
Gapapa
Semangat ya kerjanyaDaryl
Kamu juga semangat yaGue rasa semua ini harus diakhiri cepat atau lambat. Semakin gue labil kayak abege Tasha juga semakin tidak nyaman.
Daryl
Kamu sibuk?Tasha
Engga
Pulang kerja mau ketemu?Daryl
Kalau kamu mauTasha
Mau kok
Meet up dimana?Daryl
Cafe biasaTasha
OkeTasha, mulai malam ini kamu berhak dan boleh membenci aku.
❤❤
Gue lebih dulu sampai di cafe yang berada di sebuah mall yang jaraknya tidak jauh dari tempat gue bekerja dan juga dari tempat Tasha bekerja. Gue lebih dulu memesankan Tasha minuman kesukaannya, air mineral. Tasha lebih memilih minum air mineral ketimbang minuman yang memiliki rasa.

KAMU SEDANG MEMBACA
How to Break Up -Doyoung
Fanfiction"Gimana caranya putus tapi dengan cara yang tidak menyakitkan?" nct how to series