HALLOOOOO APA KABARNYA???
How to Break Up
Tidak ada lagi Daryl-Tasha di dalam kehidupan gue, sekarang yang ada hanya Daryl sendiri. Mungkin kalau Charles dengar gue bicara seperti ini dia pasti langung mencak-mencak karena dia mempertanyakan kehidupan dia dalam hidup gue yang sudah menjadi sahabat hampir separuh usia gue.
Semenjak kejadian malam itu di Bangkok, gue dan Tasha menjadi saling diam bahkan ketika esoknya kita bertemu dinikahan kita hanya saling melempar senyum canggung. Tasha datang dengan Jeffry sedangkan gue datang sendiri. Sialan emang si Charles.
Perubahan mood gue yang jadi lebih keseringan galau ini sepertinya disadari sama orang rumah dan rekan kerja buktinya mereka secara tiba-tiba melemparkan kata-kata penyemangat untuk gue. Gue juga kadang tidak sengaja melihat Tasha ketika makan siang tapi Tasha pasti makan sama Jeffry atau rekan kerjanya, gue gatau dia sadar ada gue atau engga.
Gue juga tidak bicara banyak sama Jeffry ketika terakhir kali kita ketemu di sebuah restaurant sushi. Kebetulan gue makan sendiri saat itu dan Jeff juga makan sendiri. Jadilah kita memutuskan untuk makan bareng dan hebatnya di antara kita berdua tidak ada yang mengungkit topik yang bersangkutan dengan Tasha.
Jeffry juga tidak pernah memamerkan kedekatannya dengan Tasha di sosial media begitu juga Tasha, malah Charles yang suka jalan sama mereka yang memamerkan kedekatan mereka berdua.
Apa maunya sih Charles ini?
"Daryl," gue rasa putus cinta ini membuat gue halu, gue mendengar suara Tasha.
"Daryl," sekarang gue merasakan suara Tasha semakin dekat.
"Dar," tarikan di tangan gue membuat gue terkejut bukan main. Gue menoleh dan mendapati Tasha dengan troli berisi belanjaannya.
"Tasha?" gue sepertinya harus berterima kasih kepada Tuhan karena ternyata gue sedang tidak halusinasi. Tasha dengan hoodie dan celana pendeknya berdiri di hadapan gue.
"Dompet lo jatoh," gue melirik sekilas dompet gue yang ada di tangan Tasha.
"Ah, makasih banyak Tas!" seru gue seraya mengambil dompet itu dari tangan Tasha. FYI dompet itu adalah pemberian Tasha.
"Tas, udah ketemu Daryl?" gue melihat Jeffry yang berjalan ke arah Tasha sambil membaca brosur.
"Udah, ini orangnya." Jeffry tersenyum ketika melihat gue yang gue balas dengan sapaan.
Sial, situasi apa lagi ini?
"Lo sendiri?" tanya Jeffry.
Wah, ini dia menyinggung atau gimana nih?
"Engga, gue lagi nungguin nyokap di salon jadi jalan ke sini deh." ucap gue dengan jujur karena memang seperti itu.
"Kalau gitu kita duluan ya Dar," Tasha tersenyum.
"Duluan ya Dar," Jeffry menyusul Tasha yang berjalan lebih dulu.
Gue tidak bisa melakukan apa-apa selain tersenyum. Membalikan badan untuk memandangi punggung mereka saja gue tidak bisa. Gue memutuskan untuk berjalan berlawanan arah dengan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
How to Break Up -Doyoung
Fanfiction"Gimana caranya putus tapi dengan cara yang tidak menyakitkan?" nct how to series