HTBU [23]

10.9K 2.3K 198
                                    

"Lebih baik sakit hati dari pada sakit gigi- ashiap!" gue rasanya ingin menghujam Charles dengan pukulan namun gue tahan karena sakit gigi yang udah ga ketolong lagi ini.

"Ditinggal Tasha ke Bangkok bersama Jeffry dan Aktarisa- aih sedhap!" gue melempar bantal yang kebetulan ada di sebelah gue ke arah Charles dan tepat saja bantal itu mendarat sempurna di wajah Charles yang membuatnya sampai limpung.

"Lo udah daftar kan?" tanya gue memastikan karena gue sudah tidak sanggup lagi dengan segala kesakitan yang gue rasa ini.

Mana yang katanya lebih baik sakit gigi dari pada sakit hati? Belom pernah sakit sampai kepala mau pecah ya rasanya?

"Udah, sama dokter Anya. Si paling cantik di rumah sakit." jelas Charles yang tidak gue pedulikan sama sekali. Gue ga peduli mau itu dokter cantik atau seksi atau muda atau apapun. Gue cuma mau sakit gigi ini lenyap.

"Gosipnya doi sama Jeffry tau- tapi ya lo tau kan Jeffry sukanya sama siapa."

Tasha tidak membalas pesan yang tadi pagi gue kirim sebelum ia pergi ke Bangkok. Mungkin Tasha lupa membeli sim card atau juga acara gathering di sana padat jadi ia tidak sempat mengecek ponselnya.

"Tasha masih suka nanyain kabar lo kok Dar. I think she's still care but she doesn't want to show it. Mungkin dia sama Jeffry emang dekat parah akhir-akhir ini tapi gue masih melihat ada secercah harapan untuk lo. Gue sadar betul jika Tasha belum melupakan lo. You know it that she loves you damn much kan?" gue mengangguk kemudian kembali merapati nasib.

Sudah sakit hati ditambah sakit gigi belum lagi Tasha pergi sama Jeffry dan Aktarisa.

"Gue kemarin sempat lihat run down acaranya gitu kan. Ternyata mereka tuh ke Phuket jadi pasti bakal main air. Pasti ada jam bebas dan pasti-"

"Jangan lo lanjutin." potong gue karena gue mulai membayangkan yang tidak-tidak.

Gue sewaktu pergi ke Bali bersama Tasha dan melihat Tasha mengenakan bikini saja gue hampir gila karena ingin menampar satu per satu orang yang memandang Tasha sebagai objek yang sangat enak dipandang.

"Gue dengar-dengar sih dokter gigi yang nanyi periksa lo- mantan gebetan Jeffry." gue menatap Charles yang sedang memainkan ponselnya.

"Jeffry yang suka atau dokter itu yang suka?" Charles terdiam sejenak sebelum akhirnya menggedikkan bahunya.

Gue kembali sibuk dengan ponsel dan jawaban Charles sukses membuat gue cukup terkejut.

"Katanya yang suka si dokter itu dulu tapi si Jeff ini kasih respon yang baik. Mereka sering jalan berdua dulu sampai akhirnya si dokter ini yang nyatain perasaan duluan dan Jeffry tolak dengan alasan kalau dia sudah punya perasaan sama orang lain sejak dulu. Dia menganggap si dokter ini hanya sebagai teman baik aja karena mereka punya banyak kesukaan yang sama,"

"Lo mau lihat ga dokter Anya secantik apa?" gue yang penasaran akhirnya mengambil ponsel Charles dan melihat instagram dokter gigi yang nanti akan mengobati gue ini.

"Gila- dia kalau sama Jeffry berasa kayak pangeran dan putri Disney." gue berkata jujur karena memang dokter Anya secantik itu.

"Setidaknya lo bisa mengambil hikmah dari semua ini."

"Hikmah apaan?"

"Kalau semisal nanti Tasha memang harus bersama Jeffry. Lo tau kalau Tasha ga jatuh di tangan yang salah. Jeffry setia walaupun dikasih modelan kayak Putri Indonesia. Dia udah mentok di Tasha. Nih, di depan mata Jeffry ada dua pilihan yang satu Lily Collins dan satu lagi Tasha- yang dia pilih ya pasti Tasha."

How to Break Up -DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang