HTBU [19]

13.9K 2.6K 131
                                    

Yang nebak Jaehyun atau Charles siapa nih hehe

How to Break Up

Gue dan Tasha pada akhirnya memutuskan untuk bertemu di sebuah cafe di dekat rumahnya. Tasha bilang kalau dia juga ada janji jam 8 malam jadi gabisa pergi ke tempat yang terlalu jauh jadi di sini lah gue duduk hampir 15 menit sendirian. Terrace cafe yang dulu menjadi tempat nongkrong kami. Tasha belum datang pastinya karena memang belum waktunya. Gue datang setengah jam lebih awal. Gue ga mau membuat Tasha menunggu.

Soal semalam gue ke rumah Tasha untuk kasih oleh-oleh sekaligus modus untuk ketemu, gue mengurungkan rencana itu. Setelah sesi curhat colongan bersama Mark gue langsung pamit pulang.

Gue mengambil spot terbaik di cafe ini. Di ujung dekat jendela. Tasha suka banget sama spot ini karena tidak terlalu terang dan kita bisa memandang jalan raya. Memandangi kemacetan.

Gue melihat ke arah pintu ketika pramusaji mengucapkan selamat datang. Tasha datang namun ada yang berbeda. Tasha memotong rambutnya. Rambut yang awalnya ia ingin panjangkan namun sekarang ia potong. Sekarang rambutnya hanya sepanjang bahu dan itu menbuatnya terlihat lebih fresh.

Gue melambaikan tangan dan memanggil namanya. Tasha menghampiri gue dengan senyuman. Entah apa arti senyuman itu yang penting ia tersenyum.

"Lama ya?" gue menggeleng. Tasha tetaplah Tasha yang pasti akan datang sepuluh menit lebih awal dari waktu janjian. Ia tidak mau membuat orang lain menunggu. Lebih baik ia yang menunggu.

"Pesan dulu ya?" gue mengangguk.

"Kamu mau kayak biasa?" tanya Tasha yang masih sibuk membolak-balikkan menu.

"Iya, aku mau roti bakarnya ya." Tasha memanggil pramusaji dan menyebutkan pesanan yang kami selalu pesan.

"Kamu potong rambut?" Tasha mengangguk sambil tersenyum.

"Aneh ga?"

"Cantik," Tasha terkekeh.

"Aku kan tanya aneh atau engga bukan cantik atau jelek. Kalau cantik atau jelek aku udah tau jawabannya."

"Jawabannya cantik,"

"Daryl, ga usah gombal. Aku tau diri kali." gue terkekeh padahal memang kenyataannya ia terlihat cantik. Polesan make up tipisnya dan lipstick merahnya membuatnya terlihat lebih menarik.

Tasha memang selalu terlihat menarik.

"Kamu malam mau kemana?" tanya gue penasaran karena pakaian yang Tasha pakai cukup rapi. Tasha mengenakan terusan berwarna hitam yang seingat gue ia beli di mall beberapa bulan yang lalu. Gue yang menemaninya saat itu. Tasha galau memilih warna hitam atau putih tapi pada akhirnya ia memilih warna hitam.

"Sarah ulang tahun jadi dia ajak kita yang dekat sama dia di kantor buat makan-makan."

Pantas saja Charles juga bilang kalau ia akan pergi malam ini dan kemungkinan tidak pulang karena ingin clubbing lalu menginap di rumah Jonathan. Setau gue temannya yang bernama Jonathan itu udah mau menikah tapi kenapa masih sering dugem?

"Sama Jeff?" Tasha mengangguk kemudian hening. Gue terlalu fokus memperhatikan wanita yang sampai sekarang masih mengisi hati gue walau sekarang sudah tidak bersama lagi.

"Kamu kenapa potong rambut?"

"Karena aku mau membuka lembaran baru," ujarnya.

"Apa itu artinya aku udah ga punya kesempatan untuk kembali?" Tasha tersenyum lalu memegang tangan gue.

How to Break Up -DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang