Telinga Berdenging

665 44 0
                                    

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

*****

*Telinga Berdenging, Panggilan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam?*

*Amalan dan Doa Ketika Telinga Berdenging*

Pertanyaan:

Assalamualaikum..

Ustadz ana mau tanya berkenaan tulisan berikut..

“TELINGA BERDENGING” Adalah Panggilan Baginda Nabi MUHAMMAD Shalallahu Alaihi Wasallam

Banyak orang bertanya kenapa terkadang telinga bersuara “Nging” ? Apa sebab musababnya, karena musababnya ada yang mengatakan dengan tidak berpedoman, bertahayul dan sangkaan jelek terhadap hal itu?

Sesungguhnya suara “NGING” dalam telinga, itu ialah Sayyidina Rosululloh Saw sedang menyebut orang yang telinganya bersuara “NGING” dalam perkumpulan yang tertinggi (malail a’laa) dan supaya ia ingat pada sayyidina rosululloh Saw dan membaca sholawat.-

Hal ini berdasarkan keterangan dari kitab ( AZIZI ‘ALA JAMI’USH SHAGHIR)jaket muslim yufid tv

“Jika telinga salah seorang kalian berdengung(nging) maka hendaklah ia mengingat aku (Sayyidina Rosululloh Saw) dan membaca sholawat kepadaku.Serta mengucapkan “DZAKARALLOHU MAN DZAKARONII BIKHOIR”; (artinya, Alloh ta’ala akan mengingat yang mengingatku dengan kebaikan)”.

Imam Nawawi berkata : Sesungguhnya telinga itu berdengung Hanya ketika datang berita baik ke Ruh.Bahwa sayyidina Rosululloh Saw telah menyebutkan orang ( pemilik telinga yang berdengung”Nging”) tersebut dengan kebaikan di al mala’al a’la (majlis tertinggi) di alam ruh.

[ Kitab AZIZI ‘ALAL JAMIUSH SHAGIR ]

Via Tanya Ustadz for Android

Dari: Mandala Alim

Jawaban:

Wa'alaikumus salam
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,

Hadis yang anda sebutkan, redaksinya,

إِذَا طَنَّتْ أُذُنُ أَحَدِكُمْ فَلْيَذْكُرْنِي وَلْيُصَلِّ عَلَيَّ ، وَلْيَقُلْ : ذَكَرَ اللَّهُ مَنْ ذَكَرَنِي بِخَيْرٍ

”Apabila telinga kalian berdenging, hendaklah dia mengingatku, dan membaca shalawat untukku, dan hendaknya dia mengucapkan, ’Semoga Allah mengingat orang yang mengingatkan dengan mendoakan kebaikan.”

Ada beberapa catatan tentang riwayat di atas,

*Pertama, tentang status keabsahan hadits*

Hadis ini disebutkan oleh al-Azizi dalam as-Siraj al-Munir atau yang dikenal dengan Azizi ‘Ala Jami’ush Shaghir, al-Kharaithi dalam Makarim al-Akkhlaq, al-Uqailli dalam al-Maudhu’at, dari jalur Muhammad bin Ubaidillah dari Ma’mar, dari bapaknya.

Al-Bukhari mengatakan,

معمر وأبوه كلاهما منكر الحديث

”Ma’mar dan bapaknya, keduanya adalah munkarul hadis.” (al-Lali’ al-Mashnu’ah, 2/242).

Sementara ad-Daruquthni menyebut Muhammad bin Ubaidillah dengan ‘Matruk’ (perawi yang tidak diindahkan hadisnya).

Bahkan al-Uqaili mengomentari hadis ini dengan,

Keep Hijrah To Istiqomah [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang