You&I 2

35 4 0
                                    

Selama senin sampai jumat aku melakukan rutinitas kuliah biasaku, setiap hari 2 mata kuliah kecuali hari rabu karna jadwal libur kuliahku. lalu setelah selesai aku akan langsung ke ruang seni tempat UKM MARI ku dan langsung membantu melayani pembeli di warung kecil kecilan divisi dana usaha. ayu dan nurfa? mereka sibuk dengan divisi masing masing. ayu di perlengkapan dan nurfa di sponsor. jadi begitu selesai kelas mereka langsung pergi dengan divisinya masing masing.

Aku duduk dibawah tangga dengan memegang kardus di tanganku untuk menerima sumbangan dari anak anak yang turun sehabis kelas. sendiri? tentu saja dengan yang lain. sambil bermain gitar dan bernyanyi tentunya. "sini biar gue aja yang pegang kardusnya" leo menghampiriku dan duduk di sebelahku.

Ah biacara tentang leo. leo itu temen cowok di UKM MARI yang sangat dekat denganku selain fahri dan cipta teman satu jurusanku. kami beda jurusan. dia jurusan jurnalistik tapi kami satu angkatan. leo itu tinggi, memiliki kulit putih pucat dengan garis rahang yang tegas. biasanya teman teman MARI akan meledeknya 'lelaki albino'. satu kata. ganteng.

Leo bisa dibilang anak yang berkecukupan, bahkan lebih. orang tuanya memiliki usaha percetakan yang memiliki banyak cabang disetiap kota, ibunya bahkan punya butik sendiri dan cukup terkenal. yah singkatnya dia anak orang kaya. berbeda denganku, ayahku hanya seorang PNS dan ibuku ibu rumah tangga. leo anak satu satunya dan aku anak kedua dari 2 bersaudara.

"Cape banget ya kuliahnya?" leo yang berbicara disebelahku. "iya cape. hari ini dua mata kuliah dan dua duanya presentasi" kataku pada leo dengan muka sedikit lesu. "udah makan?" leo. pertanyaan klise. tapi ku angguki. "hari ini anak anak pada mau ke taman kota buat ngamen. ikut kan?" tanya leo padaku karna hari ini hari sabtu. "ikut. tapi izin mama dulu ya. pulang jam berapa?" tanya ku pada leo. "paling jam 11 malem, malem minggu gapapa kan?" tanya leo lagi padaku dan kubalas anggukan.

Mengingat hari ini aku pulang malam aku memutuskan untuk menelfon mama untuk meminta izin kalau aku pulang malam. "halo.. ma" ucapku saat sambungan telfon terangkat. "iya kenapa fe?" kata mama di sebrang telfon. "ma aku pulang malem, mau cari dana buat acara UKM di taman kota" kataku pada mama ditelfon. "nanti pulang sama siapa?" tanya mama padaku disebrang telfon. "sama leo ma nanti" jawabku pada mama. "iya ma. byee maaa.." lalu kuakhiri sambungan telfon.

"Gimana udah izin sama mama?" tanya leo saat aku selesai dengan telfonku. "udah" kataku singkat. "gak bawa motor kan hari ini? udah bilang juga kan gue yang anter?" tanya leo bertubi tubi padaku. "udah leoooo.. bawelnya kumat deh?!" kataku dengan nada sedikit kesal. "hahaha iya iyaa jelek" kata leo sambil mengacak ngacak rambutku. "gak usah diacka acak juga rambut gue le!!" kataku kesal dan cemberut tapi leo hanya tertawa.

Begitulah aku dan leo, kami dekat dari pertama masuk kuliah karna saat itu aku tidak mengenal siapapun dan tidak memiliki temen dan leo pun sama. kami duduk bersebelahan saat pengenalan kampus dan akhirnya menjadi dekat sampai sekarang kami semester 4.

❄❄❄❄❄

Hari semakin sore, matahari sudah mulai menurunkan cahayanya. aku dan teman teman MARI. memutuskan untuk segera berangkat ketaman kota. tidak hanya divisi dana usaha tapi hampir semua anak MARI ikut karna taman kota yang cukup luas, jadi kami memutuskan membagi jadi 4 team di titik berbeda.

Dimobil aku bersama dengan ayu nurfa angel dan tentu saja leo. karna ini memang mobilnya. "feiaa.." ayu memanggilku. "hhmmmm" jawabku singkat. "tadi pas gue sama nurfa lagi nyamperin fahri di himpunan, ada ka mario" kata ayu padaku. "terus kenapa?" tanyaku datar. "biasalah nanyain lo lagi. kali ini terang terangan sih depan anak anak himpunan" nurfa menjawab pertanyaanku.

Sejujurnya aku tidak begitu mengenal mario. yang aku tau dia hanya kating dengan badan tinggi, putih dan agak berisi. cukup pintar karna dia wakil ketua himpunan HI. cukup populer dikalangan mahasiswa, tapi jelas lebih populer leo kalau kata ayu dan nurfa. aku tidak terlalu memperdulikan itu. aku tau mereka populer tapi buatku biasa aja. apalagi leo. aku hanya melihat dia laki laki biasa, bukan anak populer karna dia juga tidak suka dengan sebutan itu.

You&ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang