YOU&I 17

6 2 0
                                    

Senin pagi yang sedikit mendung, feia sudah rapih dengan pakaian semi formalnya. yup. feia akan mengantarkan berkas KKLnya ke kedutaan besar korea selatan yang tentunya diantar oleh alex.

Mengenai kemarin setelah pergi dari mall, alex dan feia memutuskan makan nasi goreng ditempat langganan alex yang dulu pernah alex dan feia datangi ketika pulang dari kota tua, lalu setelahnya alex mengantarkan feia pulang.

Memeriksa kembali tas dan berkas yang harus dibawa, feia pun segera keluar karna alex yang sudah menjemputnya. feia segera memasuki mobil, "pagi sayang" ucap alex tersenyum pada feia lalu mencium pipi feia singkat.

Feia tersenyum dan kembali menyapa alex, "pagi juga sayaang" ucapnya manis dengan ciuman dipipi. ya, feia tidak pernah mencium alex terlebih dahulu kalau bukan alex yang memintanya. mereka segera pergi meninggalkan rumah feia.

Diperjalanan alex memandang jalan lurus didepannya. kaca sedikit buram akibat hujan yang turun dengan derasnya. "sayang" ucap feia memecah fokus alex. alex menoleh sekilas, "kenapa?" tanya pada feia.

Feia memandang alex dan memberanikan diri untuk bicara, "kalo aku ngekost boleh gak?" tanya feia pada alex. alex menoleh sejenak dengan wajah bingung. alex dan leo sebenarnya sama dalam hal tempat tinggal. mereka tidak suka apabila feia ngekost, apalagi dekat kampus.

Menunggu jawaban alex, feia masih menatap alex harap harap cemas. "kamu tau kan aku gak pernah suka kamu ngekost? kalo kamu lupa biar aku ingetin. pertama tempat kost deket kampus itu gak aman buat kamu, terlalu banyak cowok yang ngekost, aku gak mau kamu kenapa napa. kedua, gak ada lahan parkir buat mobil aku dikostan deket kampus, dan yang ketiga, kalo misalnya terjadi apa apa sama kamu —amit amit— gak ada yang tau, aku gak tau, keluarga kamu gak tau. aku gak mau ngambil resiko ya sayang" ujar alex panjang lebar menjelaskan.

Merasa dilarang oleh alex feia melayangkan protesnya pada alex. "sayang. kan kamu tau jarak dari rumah aku ke tempat KKL jauh. makan waktu tiga jam. aku gak mau tua dijalan. aku juga gak mau bikin kamu cape bolak balik nganter jemput aku. lagi pula nurfa ngekost dideket kampus aman aman aja. mama juga udah ngijinin aku ngekost kok" bujuk feia pada alex dengan wajah memelas.

Alex menghela nafasnya terlihat berfikir. betul memang nurfa ngekost dideket kampus, tapi beda. nurfa agak sedikit tomboy dan berteman dengan anak laki laki, beda hal dengan feia yang feminim tapi terkesan cuek walaupun alex yakin feia ditinggal ditempat asing dia akan bisa pulang dengan selamat.

Menghirup nafas dalam dalam alex pun membuka suara kembali, "okee kamu jangan ngekost dideket kampus. kamu tinggal di apartment aku aja. walaupun cuma ada satu kamar. letaknya juga lumayan deket kekampus sama ke tempat KKL kamu" ujar alex pada feia. feia hanya bengong. dia baru tau kalo alex memiliki apartment.

"Kamu punya apartment?" tanya feia polos tidak percaya pada alex dan alex mengangguk. "hadiah dari ayah, ulang tahun ke 17. tapi aku gak pernah tempatin, aku lebih milih tinggal dirumah sama keluarga. gak sebesar punya leo tapi masih satu lingkungan" jelas alex pada feia yang feia tanggapi dengan berohria.

Hujan sudah mulai reda begitu alex memarkirkan mobilnya. feia segera turun diikuti alex dibelakangnya memasuki gedung kedubes korsel. setelah bertemu receptionist feia diantar menuju lantai empat dimana dia akan menyerahkan berkas KKLnya. alex tidak ikut, dia hanya menunggu feia di lobby sambil memainkan ponsel.

❄❄❄❄❄

Leo berjalan malas dikoridor seusai kelas. rasanya seperti tidak ada semangat hari ini. pikirannya kembali teringat pada pembicaraannya dengan feia sabtu kemarin.

You&ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang