You&I 4

17 2 0
                                    

Sehabis bertemu dengan temanku di PIM kemarin, leo langsung mengantarku pulang. hari ini aku tidak ada kelas pagi, hanya ada kelas sesi 3. jadi aku berniat melanjutkan tidur karna ini masih jam 6 pagi.

Drrt drrt

Leo Albino:
gak ada kelas pagi kan hari ini?

Me:
gak ada. gue mau lanjut tidur. masih ngantuk. bye

Leo Albino:
nanti gue jemput yaa. jam 9 gue otw

Me:
iya terserah. gue ngantuk. BYE

Leo Albino:
iisshh dasar keboo
gue sampe udah rapih fe!

Setelah membaca chat terakhir leo aku memutuskan untuk tidur kembali.

Pukul 10.30 leo sudah tiba dirumahku. aku tentu saja sudah bangun dan sudah rapih dengan pakaianku. hanya tinggal mengoleskan sedikit liptint merah ke bibir, beres. "fe.. leo udah sampe tuh" teriak mama dari ruang tamu. "iya ma feia udah tau" balas ku berteriak tak kalah kencang dari kamar.

"Masuk. duduk dulu leo. fe masih dikamar" mama feia mempersilahkan gue duduk. "iya ma" jawab gue sopan pada mama feia. "mau minum apa leo?" tanya mama feia ke gue. "gak usah ma udah mau berangkat kok" itu bukan gue yang bilang, tapi feia yang muncul dari belakang mamanya.

"Kamu tamu baru dateng bukan dikasih minum dulu" kata mama fe ke feia. "ih leo mah bukan tamu ma. mana ada tamu sering banget kesini tiap minggu" jawab feia pada mamanya. "yaudah ma fe berangkat dulu ya" pamit feia pada mamanya yang gue ikutin dengan salim tangan.

"Hati hati ya leo bawa mobilnya" mama feia yang bicara saat mengantar gue dan feia keluar. "iya ma" kata gue sambil senyum. gue memang sering kerumah feia. hampir setiap minggu gue kerumah dia. entah itu main atau sekedar nganter jemput feia. jadi bisa dibilang gue cukup dekat sama keluarga feia termasuk kakak laki laki feia yang jarang dirumah.

❄❄❄❄❄

Diperjalanan dari rumah ke kampus gak banyak yang gue dan feia obrolin, kita cuma dengerin music dan nyanyi nyanyi gak jelas. kita diem bukan berarti canggung. sejak awal kenal, gue dan feia gak pernah ngerasa canggung. gak tau deh kenapa.

"Le. bukannya lo hari ini gak ada kelas ya?" tanya feia sama gue memecah keheningan. "hhmm gak ada" jawab gue masih fokus pada stir dan jalan. "terus lo ngapain ke kampus?" tanya feia. "ya ngedanus lah. acara tinggal 3 hari lagi" kata gue. "oh iya bener. tapi dana udah cukup kan ya? kemarin gue lupa nanya angel" tanya feia sama gue. "udah. lebih malah. lo tenang aja" balas gue dan feia cuma ngangguk ngangguk yang menurut gue lucu.

Sampai kampus gue dan feia langsung kekantin. saat masih di jalan, gue ngajak dia buat makan siang diluar, tapi kata feia dikantin aja takut telat dan gue menurutinya dan ternyata kita sampe jam 12. masih ada 1 jam sebelum feia masuk kelas.

"lo mau makan apa fe?" tanya gue sama feia saat sampe kantin. "gue mau mie ayam bakso aja le. nih uangnya" kata fe sambil memberikan uang 20k ke gue. "gak usah. biar gue aja" kata gue dan fe cuma ngangguk dengan muka datar. mungkin dia males berdebat sama gue.

Iya. gue memang gak pernah nerima uang feia kalo kita jalan bareng berdua. makan atau jajan atau beli apapun yang feia mau pasti gue yang bayar. bukan berarti feia matre. enggak sama sekali. feia sering nolak dan marah setiap gue bayarin atau beliin dia sesuatu. tapi gue gak pernah perduli.

"Nih minumnya" gue ngasih botol aqua dingin ke feia saat kembali sehabis memesan makanan. "makasih le" kata feia yang gue anggukin singkat. "nanti gue nunggu di ruang seni kaya biasa ya" kata gue pada feia. "ya emang kalo gak disana lo mau kemana?" tanya feia bingung. "ya kalo gue gak disana paling di cafe nongkrong sama anak anak jurnal" jawab gue ke feia.

You&ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang