"Leo lepasin! sakit!!" aku menghentakkan tangan dengan kuat membuat tangan leo yang mencengkramku terlepas.
Aku tidak mengerti ada apa dengan leo. begitu aku turun dari mobil, leo langsung menghampiriku dan menarik tanganku kasar. aku melihat alex yang berusaha menolong tapi dia mengurungkan niatnya karna leo yang terlihat sangat marah.
Leo mengeraskan rahangnya yang bisa kulihat dengan jelas. masih diam melihatku dengan tatapan tajamnya seakan menusuk diriku.
"Lo dari mana?" ucap leo membuka pembicaraan dengan tatapan yang masih sama terhadapku.
"Abis jalan jalan aja sama alex. kenapa?" ujarku senormal mungkin. jujur aku takut melihat leo yang marah saat ini. ini pertama kalinya leo menunjukkan emosinya padaku.
"Gue tanya lo dari mana feia?!!" bentak leo yang membuatku tersentak kaget. leo membentakku. "lo tau gak gue tuh nyariin lo! gue nelfonin lo chat lo tapi gak ada yang jawab! gue udah pernah bilang sama lo kalo mau kemana mana bilang gue! pergi sama gue!!" teriaknya membuatku takut.
Aku tidak tau kenapa leo harus semarah ini. jujur aku bingung dan takut melihatnya sekarang.
"Jawab jangan diem aja feia!!" ujarnya lagi masih dengan nada suara yang tinggi. belum ada tanda tanda leo akan meredakan emosinya.
Aku mengumpulkan keberanian untuk menatap leo, "gue cuma pergi sama alex kulineran. apa salah gue jalan sama alex?" tanyaku padanya dengan nada sedikit tinggi.
"Salah karna lo gak bilang sama gue!!" ujar leo kembali dengan masih sama berteriak dihadapanku. aku berusaha menahan agar air mataku tidak mengalir dan mengalihkan pandanganku padanya,
"Apa hak lo ngatur ngatur gue le? apa hak lo ngebolehin gue jalan sama siapa? apa hak lo nyuruh gue harus izin ke lo dulu? gue tau lo temen gue. gue tau lo sahabat gue. gue tau lo khawatir sama gue. tapi kita punya batasan le. lo gak bisa seenaknya. gue punya hidup gue sendiri. gue bebas kemana aja yang gue mau tanpa harus bilang ke lo!"
Air mata yang sedari tadi kutahan tidak bisa kubendung lagi. aku tidak suka leo memperlakukanku seperti ini. aku tidak suka leo membentakku atas kesalahan yang menurutku bukan kesalahan.
"Udah gak ada lagi kan yang mau diomongin? kalo gitu gue masuk duluan" aku pergi meninggalkan leo yang mematung dengan air mataku yang terus saja keluar.
❄❄❄❄❄
Masuk ke dalam vila dengan air mata yang masih tidak mau berhenti, aku bisa melihat teman temanku menoleh ke arahku. sepertinya alex sudah menceritakannya.
Aku tidak menghiraukan mereka dan langsung menuju kamarku. begitu sampai aku langsung menjatuhkan diri diatas kasur dan menangis.
Suara pintu terbuka, "Feee.." ayu dan nurfa masuk dan berjalan menghampiriku. aku bangun dan langsung berhambur kedalam pelukan ayu.
"Gue kesel yuuu.. gue cuma jalan jalan sama alex.. tapi kenapa leo semarah itu sama gue? dia bahkan bentak bentak gue. keluarga gue aja gak pernah bentak bentak gue yuu.." ujarku sambil menangis didalam pelukan ayu.
Ayu dan nurfa diam mendengarkanku, mengelus punggungku agar aku merasa tenang. "iyaa fee, mungkin leo cuma khawatir sama lo. leo lagi emosi.. jadi lo harus maklum. lo kan tau sifat leo gimana" ujar ayu masih memelukku.
"Hak dia apa atas gue? gue bebaskan yu mau kemana aja sama siapa aja?! dia bukan pacar gue. bahkan pacar aja masih ada batasannya" ucapku lagi menanggapi omongan ayu di tengah isakan tangisku.
Ayu merenggangkan pelukan kami agar dia bisa melihat wajahku dan menghapus air mataku. memang tangisku sudah tidak separah tadi, sekarang aku lebih tenang berkat dua temanku yang menemaniku.
KAMU SEDANG MEMBACA
You&I
RomanceFeia Adiyaksa hanyalah gadis kuliahan biasa. bersahabat dengan Aleo Putra Tungga. laki laki hits kampus walaupun dia tidak menyukai itu. mereka bersahabat layaknya seperti sepasang kekasih. orang tua saling mengenal dan tanpa feia sadari bahwa leo m...