Jungkook dan Yoo Jin melewati ruang utama apartmen dan sudah tak ada orang yang duduk ataupun menonton. Mungkin para member sudah kembali ke habitatnya masing-masing aka kamar masing-masing.
Jungkook menuntun Yoo Jin ke basement untuk mengambil mobil. Ia meminjam mobil Kim Seokjin. Pria itu mengambil kunci mobil yang terletak di atas meja tempat dimana Seokjin biasa menaruhnya. Tadinya Jungkook ingin izin dulu, tapi sepertinya hyungnya itu sudah tertidur. Basement pun sudah begitu sepi. Tak ada mobil yang keluar masuk lagi.
Diantara member bangtan, hanya Seokjin saja yang memiliki mobil sendiri. Karena mereka terbiasa pergi bersama menggunakan van, jadi mereka belum siap membeli kendaraan pribadi. Kadang memakai mobil Seokjin jika pergi ke suatu tempat diluar jadwal shooting ataupun latihan.
Oke baiklah, sebagai rasa terimakasih Jungkook pada Yoo Jin, ia harus mengantar gadis itu pulang dalam keadaannya yang sebenarnya sudah terbilang lelah. Tapi mau bagaimana lagi? Jungkook tidak bisa membiarkan gadis itu pulang sendirian. Akhir-akhir ini tingkat kriminalitas di Korea meningkat, dan kasusnya adalah penculikan. Jungkook hanya takut gadis itu jadi korban. Tentu saja itu akan merepotkannya juga karena ia memegang tanggung jawab terhadapnya untuk saat ini.
Rasanya aneh, baru beberapa saat lalu Jungkook memperingati gadis itu untuk tidak muncul di hadapannya lagi. Tapi sekarang dia malah mengkhawatirkannya bahkan mengantarnya pulang.
"Jungkook-ah apa kau baik-baik saja? Kau terlihat lelah." ucap Yoo Jin saat mereka berdua sudah masuk ke dalam mobil dan Jungkook memasang seatbeltnya.
"Hm aku baik-baik saja," balas pria itu selesai memasang seatbelt.
"Kalau kau terlalu lelah biar aku saja yang menyetir, aku bisa kok. Kau istirahat saja sebentar."
"Aku benar baik-baik saja, kau saja yang istirahat, pasti kepalamu masih terasa pusing bukan?" ucap Jungkook bersikeras. Yoo Jin tidak menyahut lagi dan lebih memilih diam. Jungkook menyalakan mesin dan melajukan mobil keluar dari basement.
Di tengah perjalanan, Jungkook dapat merasakan kalau gadis di sampingnya itu terus saja memperhatikannya sedari tadi tapi Jungkook juga enggan menoleh kearahnya. Sementara orang yang memperhatikannya masih terus melihat Jungkook—memperhatikan Jungkook saat sedang sibuk mengemudi. Ini pertama kalinya Yoo Jin melihat Jungkook berada dibalik setir. Aneh jika Yoo Jin mengatakan ini, tapi Jungkook benar-benar terlihat berbeda dibalik kemudi itu. Pria itu terlihat lebih gentle dan dewasa.
"Aku tidak tahu kalau kau bisa mengemudikan mobil. Apa kau sudah mendapatkan SIM mu?" tanya Yoo Jin.
"Aku belajar mengendarai lebih awal dan aku belum mendapatkan SIM ku, tapi aku akan mendapatkannya tahun ini."
"Bagaimana bisa kau mengemudikan mobil tanpa SIM seperti ini? Kepolisian bukan milikmu," ujar Yoo Jin membuat Jungkook terkekeh.
"Lalu bagaimana denganmu? Kau menawarkan diri untuk mengemudikan mobil, bukannya kau juga belum memiliki SIM? Apa kepolisian adalah milikmu?"
"Hei aku sudah mendapatkan SIM-ku tuh."
"Benarkah? Aku tak percaya," kata Jungkook. Ia menoleh ke arah gadis itu dan melihatnya mengeluarkan sesuatu dari saku hoodienya, mengeluarkan sebuah dompet kecil yang tampak seperti dompet kartu—atau memang itu sebuah dompet kartu?
"Kau sungguh tak percaya? Aku baru mendapatkannya beberapa bulan lalu," ucap Yoo Jin mencoba terlihat sombong sambil menyodorkan sebuah kartu pada Jungkook. Jungkook mengambil kartu itu. Di sana terpampang nama 'Bae Yoo Jin'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle of Accident✔️
Fanfiction[COMPLETED] Dianggap sebagai sasaeng memang menyakitkan. Apalagi sama idola kita sendiri. Sebuah kecelakaan yang tanpa kusengaja itu sudah membuatku kehilangan kesenanganku. Idola yang selalu aku kagumi kini membenciku, menyuruhku agar tidak lagi mu...