27 - Shame

912 125 34
                                    

BigHit Entertainment.

Kepulangan para member bangtan itu disambut dengan ramah oleh para pekerja di BigHit. Mereka memberikan ucapan selamat karena telah hampir menyelesaikan era tahun ini. Setelah itu, grup itu akan kembali dengan era baru di tahun depan.

Besok adalah pembukaan untuk penjualan tiket konser final tour dan dalam waktu 7 hari lagi, mereka akan melaksanakan konser itu. Segala sesuatunya sudah mulai dipersiapkan di Seoul Olympic Stadium. Sebelum kembali ke apartmen, Jungkook menemui CEO Bang Si Hyuk terlebih dahulu.

Kini Jungkook sudah berada di depan pintu ruangan CEO. Ia mengetuk pintu dan Bang Si Hyuk mempersilahkannya masuk. Pria paruh baya berkacamata bulat itu tengah melihat-lihat dokumen yang Jungkook pun tak tahu itu dokumen apa. Bang PD-nim itu ikut saat konser BTS di Jepang, tapi ia pulang 2 hari lebih awal dikarenakan pekerjaan kantor harus ia selesaikan. Kini pria paruh baya itu menoleh ke arah Jungkook.

       "Ada apa kemari, Jungkook-ah?"

       "Jadi begini sajangnim, aku ingin mengundang seorang teman untuk datang ke konser final nanti. Tapi ia takut kehabisan tiket dan nantinya tidak bisa ikut, apa kau bisa memberiku satu tiket masuk?" ucap Jungkook pelan nan hati-hati. Bang PD terkekeh kecil.

       "Tentu saja. Kau bisa mengundang temanmu itu. Nanti aku akan mengirimkan satu ke apartmenmu," katanya.

       "Sungguh?" tanya Jungkook dengan wajah sumringah. Bang PD hanya mengangguk.

       "Kamsahamnida, sajangnim."

                                     *****

Hannam The Hills.

Jungkook baru saja menyelesaikan ritual bersih-bersihnya, alias mandi. Ia baru saja selesai memakai pakaiannya, kaos putih oversize dengan celana joger abu-abu.

Ia tengah mengusap-usap kepalanya menggunakan handuk putih dan rambutnya itu sudah setengah kering sekarang namun Jungkook menghentikan kegiatannya itu saat mendengar namanya dipanggil dibalik pintu kamarnya. Jungkook berjalan mendekati pintu dan membuka pintu itu. Jimin tengah berdiri di depan pintu kamarnya sambil memegangi sesuatu yang dibungkus dengan kertas berwarna coklat.

       "Paket dari sajangnim." Jimin menyodorkan benda itu kepada Jungkook. Jungkook segera mengambilnya.

       "Oh terima kasih."

       "Itu apa?" tanya Jimin. Paket itu sungguh kecil dan tipis, membuatnya penasaran.

       "Tiket lotre ya?" tebak Jimin sok tahu.

       "Bukan. Ini tiket konser buat seseorang." ujar Jungkook membuat Jimin mengangguk mengerti.

Jungkook bersyukur karena Jimin bukanlah Taehyung yang selalu kepo. Jika di hadapannya ini adalah Taehyung, sudah pasti pria itu akan mengkepoinya dan bahkan bisa memaksa Jungkook untuk membuka paket itu di hadapannya, karena kadang ia tak percaya dengan apa yang dikatakan Jungkook.

       "Hyung tidak ada kegiatan?" tanya Jungkook pada Jimin.

       "Umm aku akan ke tempat latihan untuk menari tapi setelah istirahat, kau sendiri?"

       "Aku akan keluar untuk bertemu seseorang. Kalau ada yang mencariku, tolong beritahu kalau aku sedang keluar ya?"

       "Eo baiklah. Kalau begitu aku akan kembali ke kamar, istirahat." ungkap Jimin lalu meninggalkan Jungkook yang juga kini sudah kembali masuk ke kamarnya.

Miracle of Accident✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang