Jungkook tanpa ada kata menyerah pun terus mengikuti Jina, entah teman yang mana yang akan dia berikan benda itu.
Mungkin saja dia akan memberikannya kepada kekasihnya.
Jika iya, Jungkook akan mencoba membujuk kekasih gadis itu agar mau memberikan figure tersebut.
Tapi perkiraan Jungkook salah, dia sekarang berada di sebuahkafe yang sama dengan gadis pemegang box itu dan dia melihat gadis itu memberikan box itu kepada seorang gadis lainnya. Jungkook tidak bisa melihat wajah gadis itu dengan baik, dia hanya melihat punggungnya. Mereka berdua hanya saling berbicara sebentar saja.
Melihat gadis itu berdiri, Jungkook langsung menundukkan wajahnya dan setelah gadis itu melewatinya, dia pun ikut berdiri dan perlahan mengikuti gadis tersebut. Gadis itu seperti tahu kalau Jungkook mengikutinya. Dia berlari.
Sesampainya di sebuah geng yang sepi, Jungkook sempat kehilangan jejak gadis itu.
Kemana dia?
Di sebuah belokan, Jungkook melihat seorang pria menyeret paksa gadis yang Jungkook yakini adalah gadis yang tadi. Dua orang itu menghilang dibelokan yang lain. Jungkook pun berlari ke arah mereka. Dibelokan tempat dua orang itu menghilang, Jungkook kehilangan jejak. Dia terus mencari di geng yang memiliki banyak belokan itu.
Sial! Kemana perginya mereka?
Yoo Jin kini sudah dipojokkan di sebuah jalan buntu. Keringatnya mengucur begitu derasnya. Apa yang akan pria ini lakukan padanya? Jika ia menginginkan uang, Yoo Jin akan memberikan semua uang di tasnya dengan syarat dia bisa terbebas dari pria mengerikan di depannya ini.
Ketakutan Yoo Jin semakin menjadi-jadi ketika pria itu menunjukkan senyum yang sangat tidak mengenakkan untuk dilihat.
Gawat! Apa yang harus aku lakukan?
"Tanoshimimashou." (Mari bersenang-senang)
Yoo Jin mengerti apa yang dikatakan oleh pria itu. Pria itupun perlahan mendekat dengan seringaian di wajahnya. Mengerikan.
Dengan sekuat tenaga Yoo Jin berteriak meminta tolong. Tak ada yang mendengarkan. Tempat dia berada bukanlah tempat yang ramai dilalui orang. Kemungkinan teriakannya didengar orang lain juga sangat sedikit. Namun hal tersebut tidak menurunkan tekadnya, Yoo Jin terus berteriak berharap keajaiban datang untuknya.
PLAK!
Sebuah tamparan begitu keras dan nyaring bunyinya mengenai wajah Yoo Jin sampai membuatnya tersungkur ke tanah. Yoo Jin memegangi pipinya yang terkena tamparan. Sangat sakit. Air matanya sudah tak tertahankan lagi. Yoo Jin menangis.
"Kau ini berisik sekali! Aku sedang membutuhkan pelampiasan sekarang!" kata si pria itu yang berjongkok sambil menarik rambut Yoo Jin ke belakang dengan kasar membuat Yoo Jin mendongak menatap wajah brengseknya.
Pria itu mulai mendekatkan wajahnya dan mencoba memberikan cupang di leher Yoo Jin. Yoo Jin tak dapat memberontak dan hanya mampu menutup mata kuat-kuat.
Oh Tuhan..bantulah aku!
BRUK!!
Belum sempat pria itu menjatuhkan bibirnya di leher Yoo Jin, dia pun ambruk di samping Yoo Jin. Seorang pria menendangnya begitu kuat membuatnya tersungkur dan menabrak beberapa balok kayu yang berada di samping. Pria itu meraih balok kayu dan mencoba menyerang si pria tadi namun dapat ditangkis dengan baik, malah si pria brengsek itu yang jatuh dan mendapatkan serangan berkali-kali. Walaupun si pria berkemeja navy yang menolong itu juga sempat mendapatkan pukulan yang cukup keras di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle of Accident✔️
Fanfiction[COMPLETED] Dianggap sebagai sasaeng memang menyakitkan. Apalagi sama idola kita sendiri. Sebuah kecelakaan yang tanpa kusengaja itu sudah membuatku kehilangan kesenanganku. Idola yang selalu aku kagumi kini membenciku, menyuruhku agar tidak lagi mu...