Jaewon memarkir motornya di tempat yang biasa dan Yoo Jin menyerahkan helm yang dipakainya kepada Jaewon.
Mereka berdua datang ke kafe untuk membuka kafe tersebut. Kafe yang diberi nama "Highroad Café" ini hanya terbuka saat Jaewon baru kembali dari kegiatan sekolah karena dia hanya mengelolah kafe ini sendirian dan hanya memiliki satu pekerja paruh waktu yang juga masih menjalani kehidupan sekolah.
Setelah masuk, Jaewon mengubah tulisan CLOSED yang berada di pintu kaca menjadi OPEN. Dia berjalan ke belakang untuk mengganti pakaian dan memakai apron khas kafe tersebut. Sedangkan Yoo Jin hanya duduk diam di salah satu meja.
Tak lama setelah itu, Jaewon kembali dengan pakaian yang biasa ia gunakan. Tubuhnya yang proporsional membentuk image yang sangat manly saat memakai apron dan juga polo shirt yang membaluti tubuhnya. Yoo Jin yang melihatnya untuk sejenak merasa kagum pada Jaewon. Padahal ini bukan kali pertama dia melihat Jaewon seperti itu.
"Kenapa kau memandangku seperti itu? Apa aku terlihat keren?" canda pria itu dengan sikap percaya diri.
"Ya. Kau keren dan tampan." jawab Yoo Jin.
Jawaban yang jujur dan polos. Seketika Jaewon membeku dan memerah namun Yoo Jin tidak menyadarinya. Secepat mungkin dia mengalihkan semuanya sebelum Yoo Jin sadar.
"Ya aku memang tampan. Tapi, kenapa kau ingin ikut kemari? Sebaiknya kau pulang mempersiapkan segala keperluanmu saat di Jepang nanti. Seorang perempuan pasti banyak yang harus dipersiapkan, bukan?"
"Ah aku malas sekali. Aku ingin di sini saja. Lagian kan masih ada waktu 2 hari untuk mempersiapkan semuanya. Aku juga tidak terlalu membawa banyak barang kok nanti. Aku ingin membantumu di sini. Apakah boleh? Kau tak perlu menggajiku kok," kata Yoo Jin berharap. Dia benar-benar tidak memiliki agenda apapun hari ini.
"Kau benar-benar kurang kerjaan ya?" tanya Jaewon yang hanya dibalas anggukan memelas dari Yoo Jin.
Jaewon menarik nafas, "Yaa terserah kau saja, yang penting jangan merepotkanku."
Seketika Yoo Jin sumringah. Jaewon tidak bisa menolak. Keinginan Yoo Jin untuk berada di kafenya seharian malah membuatnya begitu senang.
"Tapi apa kau ingin membantu melayani dengan pakaian seperti itu?" Tanya Jaewon.
Seragam sekolah masih lengkap terpasang di tubuh Yoo Jin. Dia tidak mungkin melayani pengunjung dengan pakaian seperti itu.
"Lalu aku harus memakai apa? Aku tidak membawa pakaian."
*****
Yoo Jin telah berganti pakaian. Sekarang dia tidak menggunakan seragam sekolah lagi.
"Hei bukankah pakaian ini terlihat besar?" kata Yoo Jin sambil meregangkan kedua tangan ke samping. Memperlihatkann dirinya yang tenggelam karena pakaian.
"Itu adalah pakaianku yang paling kecil di sini. Cocok kok denganmu. Terlihat lucu.."
"Arraseo.. Tapi aku baru tahu loh kafe mu ada kamarnya. Kau biasa tidur di sini ya?" Tanya Yoo Jin.
Dia merasa kagum saat memasuki kamar Jaewon yang berada di bagian belakang. Walau ruangannya tidak terlalu besar namun sepertinya nyaman ditempati istirahat.
"Aku kan sehabis dari sekolah langsung ke sini. Jadi sebagian barangku ada di kamar belakang itu. Jadi aku tidak perlu pulang ke rumah. Tapi aku benar-benar jarang tidur di kafe,"
"Oh begitu ya?"
"Hmm.. Oiya aku mendapat pesan dari Seo Young, katanya tidak bisa kerja hari ini. Jadi hanya ada kau di sini." kata pria itu sambil memberikan apron kepada Yoo Jin. Yoo Jin menerimanya dan memakainya.
![](https://img.wattpad.com/cover/156862645-288-k966345.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle of Accident✔️
Fanfic[COMPLETED] Dianggap sebagai sasaeng memang menyakitkan. Apalagi sama idola kita sendiri. Sebuah kecelakaan yang tanpa kusengaja itu sudah membuatku kehilangan kesenanganku. Idola yang selalu aku kagumi kini membenciku, menyuruhku agar tidak lagi mu...