Hari ini Jungkook akan keluar mencari sebuah lensa kamera baru. Ia terus-terusan melatih kebolehannya dalam bidang photography. Dia bahkan sudah mendapatkan gelar sebagai photographer profesional dari penggemarnya berkat hasil jepretannya dan juga Golden Closet Film yang diunggahnya di akun youtube official mereka.
Para menggemar selalu antusias dengan karya Jungkook itu dan selalu menunggu hasil karyanya yang selanjutnya. Mereka bahkan meminta Jungkook untuk memiliki akun youtubenya sendiri.
Tapi dirinya tidak bisa melakukan itu. Semua member BTS hanya menggunakan 1 akun disetiap platform dan mereka gunakan secara bersama, tidak terpisah. Baik itu Youtube maupun Twitter atau yang lainnya.
Jungkook tetap nekad keluar sendiri tanpa ditemani bodyguard atau member lain. Member lain sedang menikmati waktu mereka dan Jungkook tidak ingin mengganggu mereka. Taehyung sempat meminta dirinya ikut namun dilarang oleh Jungkook. Taehyung hanya pasrah dan membiarkan Jungkook pergi sendirian.
Kini Jungkook sudah berada di dalam store. Ia terkagum melihat deretan-deretan lensa yang bermacam-macam bentuk juga merknya. Sepertinya ia akan kesulitan memilih mana yang paling bagus setelah melihat sejumlah lensa yang banyak di dalam toko itu. Jungkook berjalan ke deretan merk yang sesuai dengan kameranya.
Sebuah lensa di deretan bagian atas menarik perhatiannya. Lensa keluaran baru yang sepertinya akan cocok digunakannya nanti. Ia mendekat ke deretan lensa itu dan mencoba meraihnya.
Namun sebuah tangan mungil memegang lensa itu lebih dulu. Kini ia memegang tangan orang itu dan bukannya memegang lensanya. Jungkook menoleh. Matanya yang bulat itu semakin membesar menandakan dirinya terkejut.
"J-jeon..Jung..kook?" kata orang itu.
Jungkook tak tahu takdir apa yang sedang mengikutinya. Kenapa ia harus bertemu dengan orang ini? Orang yang sudah membuatnya terjatuh dan terlihat memalukan di bandara kemarin.
Jungkook melihat tas kamera yang dibawa oleh gadis itu juga penampilannya yang terlihat seperti sedang menyamar.
Apa dia sedang menguntitku? Batinnya.
Jungkook menurunkan masker sampai ke dagu dan memelototi gadis itu, Yoo Jin.
"Apa kau menguntitku sampai ke sini? Kau tahu semua jadwalku? Kau mengikutiku sampai jadwal privasiku juga? Sebenarnya siapa kau ini?" ujar Jungkook tegas. Yoo Jin merasa terintimidasi dengan tatapan Jungkook yang seperti itu. Dia menakutkan.
Yoo Jin menggeleng, "Bukan..A-aku..,"
"Wah..! Benar-benar keterlaluan! Bisa-bisanya kau sampai tahu dan mengikutiku sampai kesini. Sampai membawa kamera seperti itu. Kau tidak punya pekerjaan lain ya selain menguntit orang?" ujar Jungkook lagi.
Yoo Jin menengok ke arah tas kamera yang dibawahnya. Sepertinya Jungkook benar-benar salah paham terhadapnya. Yoo Jin membawa kamera karena memang dia habis membelinya, bukannya ia pergunakan untuk menguntit Jungkook.
"Kau salah paham. Aku sama sekali tidak menguntitmu. Aku ke sini untuk membeli kamera. Aku juga tidak menduga kalau kau ada di sini. Ini hanya kebetulan," jelas Yoo Jin.
"Apa kau ingin aku mempercayai kata-katamu? Kau ini..memang sasaeng, kan?"
"Kau benar-benar salah paham, Jeon Jungkook. Aku tidak pernah berniat mengganggu privasimu. Aku juga bukan sasaeng seperti apa yang ada di pikiranmu. Aku minta maaf kalau misal aku memang melukaimu kemarin, tapi tolong berhenti mengecap aku sebagai penguntit. Aku tidak pernah melakukan itu. Aku hanya ada saat ada event tertentu saja, kenapa kau tidak percaya padaku?" suara Yoo Jin meninggi membuat orang-orang sekitar menatap ke arah mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle of Accident✔️
Fanfic[COMPLETED] Dianggap sebagai sasaeng memang menyakitkan. Apalagi sama idola kita sendiri. Sebuah kecelakaan yang tanpa kusengaja itu sudah membuatku kehilangan kesenanganku. Idola yang selalu aku kagumi kini membenciku, menyuruhku agar tidak lagi mu...