Setelah menyewa beberapa komik, Yoo Jin pulang naik bus. Ia tidak meminta sopir untuk menjemput. Yoo Jin selalu ingin menjalani hari-harinya seperti siswa-siswa lain yang pulang pergi menaiki bus. Ya walaupun naik bus itu lama, tapi ia menikmati suasana berada di dalam bus itu.
Ia senang melihat anak kecil yang sedang berbicara soal mainan dengan ibunya, sepasang kekasih yang seumuran dengannya sedang menikmati lantunan musik dengan earphone yang dibagi berdua, dan berbagai hal lainnya yang menggemaskan.
Yoo Jin menatap keluar jendela kaca bus. Dia selalu ingin melihat dunia luar dengan baik. Menambah wawasan juga tentunya. Dirinya tidak bisa jika hanya hidup seperti biasanya.
Kau tahu? Hidup selayaknya orang kaya yang kerjaannya hanya berbelanja, mainnya hanya di tempat mahal saja. Rasanya membosankan hidup seperti itu terus. Yoo Jin juga ingin merasakan sesuatu yang baru. Seperti yang dilakukannya saat ini. Dia akan mencoba hal-hal baru lainnya nanti.
Tak terasa malam begitu cepat datang dan kini Yoo Jin tengah duduk di meja makan seraya menunggu ibunya yang tengah membuat makanan. Bibi pelayan rumah sedang cuti jadi ibunya yang memasak hari ini.
Sambil menunggu makanan jadi, Yoo Jin menyalin catatan sejarah dari buku Yoo Bin yang tidak sempat dicatatnya saat di kelas. Inilah untungnya kalau mempunyai saudara pintar dan sekelas dengan kita. Ya wajar saja Yoo Jin tak ada perkembangan di otaknya, kerjanya hanya menyontek.
"Ya kau urus saja dulu yang lain, aku akan segera mencarinya."
Terdengar ayah Yoo Jin sedang berbicara dengan seseorang ditelefon sembari berjalan ke arah meja makan. Berbicara dengan seseorang yang sepertinya adalah salah satu karyawan di kantor, mungkin?
Dia juga membawa laptop di tangan satunya. Ayahnya menutup ponsel dan menaruhnya di meja, lalu dia duduk di meja makan dan membuka laptopnya.
"Siapa itu?" tanya Yoo Jin menghentikan aktivitas menulisnya.
"Sekretaris Oh Jiseok. Katanya dia belum mendapatkan model untuk produk terbaru," kata ayahnya sambil mengutak-atik laptopnya.
"Oh ya yeobo, tolong buatkan aku kopi ya?" sahutnya pada nyonya Bae—ibu Yoo Jin. (Sayang)
"Baiklah."
Bae Yoo Kyung seorang entrepreneurs dan pemilik dari sebuah perusahaan bernama YK Group. Perusahaan yang berfokus pada bidang kecantikan. Salah satu brand mereka bernama 'Medihealing' adalah yang paling banyak di minati oleh para wanita di Korea. Produk mereka juga sangat terkenal di luar negeri dan brand itu kini memiliki produk keluaran baru. Perusahaan itu akan melakukan promosi untuk produk tersebut, namun belum menemukan brand ambassador yang tepat.
"Apa kau tahu seorang selebriti yang bagus, Yoo Jin-ah? Ayah tengah mencari seseorang yang dapat dijadikan model untuk produk baru. Seseorang yang mungkin bisa menarik konsumen banyak. Apa kau mengenal seseorang yang seperti itu?" tanya Yoo Kyung tanpa memandang Yoo Jin dan tetap fokus pada laptopnya. Mungkin sedang searching tentang selebriti yang dimaksudnya tadi.
Karena ucapan ayahnya itu, idol BTS langsung merasuki pikiran gadis itu. Tentu saja BTS adalah promotor yang baik mengingat betapa populernya mereka. Sudah ada banyak brand ternama menjadikan mereka sebagai brand ambassador dan tentu saja itu semua sukses di pasaran.
Bukan hanya dalam negeri, peminat dari luar negeri pun begitu banyak. Bahkan Presiden Korea saja sudah memberi mereka penghargaan karena telah membantu menaikkan perekonomian negara.
Aneh saja jika ayahnya tidak mengetahui hal itu, karena dia adalah orang yang begitu tertarik dengan perekonomian. Dia harusnya memantau kenapa perusahaan lain bisa sukses dan apa yang ada dibalik itu semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle of Accident✔️
Fanfic[COMPLETED] Dianggap sebagai sasaeng memang menyakitkan. Apalagi sama idola kita sendiri. Sebuah kecelakaan yang tanpa kusengaja itu sudah membuatku kehilangan kesenanganku. Idola yang selalu aku kagumi kini membenciku, menyuruhku agar tidak lagi mu...