because this part is long, yuk baca sambil dengerin lagu Promise-nya Jimin :) pencet yang di atas ya 👆🏻
Pohon yang menjulang tinggi itu hampir seluruh daunnya sudah berwarna kuning. Daun-daun yang sudah menguning terus berjatuhan di samping jendela Yoo Jin.
Yap, sekarang adalah musim gugur dan pagi ini cuaca seakan menyambut semangat untuk beraktivitas.
Yoo Jin masih sibuk dengan kopernya di kamar, memikirkan apa saja yang harus dibawahnya untuk wisatanya di Tokyo nanti. Bukan wisata sih, lebih ke tugas penelitian.
Yoo Jin mengamati kopernya yang sudah hampir terisi penuh. Tapi dia merasa seperti masih ada yang kurang.
"Aku yakin memikirkan satu hal yang wajib aku bawah. Tapi apa?" Dia melihat sekeliling kamarnya dan melihat camera bag yang berada di rak buku. Yoo Jin merasa sudah menemukan apa yang dicarinya. Dia berjalan dan mengambil tas kamera itu.
"Nah ini dia yang terwajib dibawah saat melakukan penelitian. Aku akan membawa lensa kecil saja. Tapi apakah ini sudah lengkap?" ucapnya pada diri sendiri.
Yoo Jin kembali memeriksa isi tas kamera itu, memastikan chargernya sudah berada di dalam tas. Setelah memastikan semua lengkap, Yoo Jin menggantung tas kamera itu layaknya sling bag di pundak.
Yoo Jin menyeret koper berukuran sedang miliknya keluar kamar. Yoo Bin dan kedua orang tuanya sudah menunggu di ruang utama.
"Kenapa kau lama sekali sih?" Tanya Yoo Bin sedikit kesal setelah Yoo Jin berdiri di depannya.
"Aku kan harus memeriksa dengan benar barang bawaanku,"
"Aigoo gadis-gadis memang sesuatu sekali," ucapnya menggeleng kepala. Yoo Jin memberengut mendengar ucapannya.
"Sudah-sudah, kalian ini masih pagi juga. Sebaiknya kalian cepat berangkat," ucap ibu Yoo Jin setelah memasangkan dasi kepada Bae Yoo Kyung, ayah Yoo Jin.
"Ayah juga akan berangkat ke kantor, ayo sekalian ayah antar kalian," ucap Yoo Kyung.
"Kalian berdua pakai pakaian tebal ya jangan sampai kedinginan, apalagi Yoo Jin, kau mudah sekali terkena flu," kata ibunya.
"Baiklah, eomma."
Setelah itu, mereka bertiga menuju ke mobil. Sopir mereka sudah menunggu. Dia membantu membawakan barang bawaan Yoo Jin dan Yoo Bin lalu memasukkannya ke dalam bagasi.
*****
15 menit lagi adalah waktu keberangkatan mereka. Namun sosok Jaewon belum juga muncul.
"Apakah tidak ada yang mengabari Jaewon? Sebentar lagi kita berangkat," ucap Woo Hyuk ssaem.
"Aku akan menghubunginya," ucap si ketua kelas.
Baru saja dia hendak menelepon Jaewon, namun orang yang dibicarakan itu terlihat sedikit berlarian kecil sambil menggendong tas punggung besar di bahunya menuju tempat teman-temannya berkumpul.
"Maaf..terlambat.." ucap Jaewon sedikit ngos-ngosan.
Dia merubah tatanan rambutnya sedikit yang biasanya berponi kini mempunyai belahan yang memperlihatkan alisnya yang terlihat gagah. Dipadu dengan penampilan fashion-nya yang sangat cocok di tubuhnya yang tinggi. Beberapa gadis menatap Jaewon kagum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle of Accident✔️
Fanfic[COMPLETED] Dianggap sebagai sasaeng memang menyakitkan. Apalagi sama idola kita sendiri. Sebuah kecelakaan yang tanpa kusengaja itu sudah membuatku kehilangan kesenanganku. Idola yang selalu aku kagumi kini membenciku, menyuruhku agar tidak lagi mu...