40 - Opportunity

789 105 3
                                    

Sesuai janji, disela-sela kesibukannya, hari ini Jungkook mengunjungi kantor Bae Yoo Kyung. Jungkook pernah menginjakkan kaki di gedung tinggi itu sebelumnya jadi dia tidak terlalu bingung. Seorang pekerja di sana juga dengan senang hati menuntun Jungkook sampai ke ruangan CEO dilantai teratas gedung itu.

Setelah diantar, pria itu berterima kasih kepada pegawai wanita yang sudah mengantarnya.

Jungkook merapikan sedikit pakaiannya dan menarik napas panjang sebelum mengetuk pintu. Sebuah suara dari dalam menyuruhnya untuk masuk. Dengan perasaan gugup, perlahan Jungkook membuka pintu.

Ia melihat Bae Yoo Kyung sedang duduk di mejanya dengan beberapa dokumen yang berada di hadapannya. Pria itu mendongak dan mendapati Jungkook yang dengan perlahan berjalan ke arahnya.

       "Kau? Mau apa kemari?" ujar Yoo Kyung. Ia kembali fokus pada dokumen-dokumen di hadapannya. Tampaknya ia tak terlalu terkejut dengan kedatangan Jungkook.

      "Aku datang kemari ingin meminta maaf kepada Anda."

      "Kau sudah melakukan itu," kata Yoo Kyung tanpa menolehkan pandangannya pada Jungkook.

      "Aku akan terus melakukannya sampai Anda memaafkan saya, Daepyo-nim." Jungkook membungkukkan badannya di hadapan Yoo Kyung.

Pria paruh baya dengan kacamata yang menempel di hidung mancungnya itu melirik Jungkook. Ia diam beberapa saat. Begitupun Jungkook, ia tak bangkit dari posisinya yang masih membungkukkan badan 90 derajat.

Yoo Kyung melepaskan kacamatanya dan bersender pada kursi.

       "Apa tujuanmu kemari? Aku yakin kau tidak datang hanya untuk sekadar meminta maaf," kilahnya. Jungkook pun bangkit dari posisinya.

       "Aku ingin meminta izin Anda untuk menemui Yoo Jin lagi."

       "Kau ingin menemuinya setelah apa yang sudah kau lakukan padanya? Dia hanya akan tersakiti lagi jika bersamamu."

       "Aku berjanji, aku akan menjaganya. Aku mencintainya. Tidak akan kubiarkan dia tersakiti. Anda bisa memegang kata-kataku."

Yoo Kyung menatap wajah Jungkook yang penuh keseriusan. Tak ada kebohongan yang terpancar di wajah Jungkook.

       "Tolong izinkan aku menemui Yoo Jin lagi," ujar Jungkook sekali lagi.

       "Kenapa kau meminta izin ayahku?" Suara Yoo Jin. Tapi—sejak kapan gadis itu ada di ruangan?

Yoo Jin berjalan perlahan ke arah meja ayahnya. Tangannya menenteng bekal makan siang atas suruhan ibunya.

       "Kenapa kau ada di sini?" tanya Yoo Kyung.

       "Aku ingin mengunjungi kantor ayah dan ibu menitipkan ini." Yoo Jin menaruh bekal makanan di meja.

       "Maaf aku masuk tanpa mengetuk. Tapi aku melihat pintu sedikit terbuka dan mendengar seseorang berbicara kepada ayah," ujar Yoo Jin. Ia menoleh ke arah Jungkook, "Aku tidak mengerti, kenapa kau meminta izin ayahku hanya karena ingin menemuiku? Dan juga ... apa kalian saling mengenal?"

       "Kau ... mendengar semuanya?" tanya Jungkook.

Yoo Jin menggeleng, "Tidak semua sih.. Aku hanya dengar saat kau mengatakan bahwa kau akan menjagaku dan kau ... mencintaiku..?" Yoo Jin bersemu saat mengucapkan kata terakhir. Namun ia berusaha mengontrol dirinya agar tak ketahuan.

Yoo Kyung bangkit dari duduknya, "Yoo Jin-ah, apa kau bisa keluar sebentar? Ada sesuatu yang ingin ku bicarakan dengannya."

       "Loh memangnya kenapa kalau aku mendengar?"

Miracle of Accident✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang