35 - Someone That I Know?

803 120 11
                                    

Yoo Jin tengah asik membaca komik di atas ranjang pasien sambil bersandar pada bantal yang ada di punggungnya. Baru saja Yoo Bin datang bersama So Hee dan ia membawa beberapa komik untuk Yoo Jin baca guna menghilangkan rasa bosannya.

Yoo Jin pun tak mengenali So Hee hingga akhirnya Yoo Bin memperkenalkan mereka. Tak begitu lama mereka berada di sana. Beberapa saat lalu, kedua orang itu izin sebab Yoo Bin harus mengantar So Hee pulang.

Sedangkan Jaewon sendiri yang biasanya setiap hari menjenguk Yoo Jin, hari ini tidak bisa datang karena lagi-lagi pekerja paruh waktunya di kafe meminta izin sehingga Jaewon harus bekerja full hari ini.

Saat sedang asik membaca komik, seseorang mengetuk pintu ruangan lalu orang itu masuk membawa sebuket bunga beserta buah-buahan, lagi. Orang itu lalu menaruh buah dan bunga tersebut di meja samping ranjang.

       "Lagi? Suster, tolong katakan padaku siapa yang membawa ini? Kenapa bukan dia saja yang memberikannya langsung padaku?" Yoo Jin menutup buku komiknya.

       "Aku tidak bisa mengatakannya. Orang itu minta dirahasiakan identitasnya," ujar perawat.

Yoo Jin menengadahkan tangannya meminta bunga itu lalu mengambil sepucuk surat kecil yang di selipkan di sana. Surat yang sama dengan yang ada pada bunga-bunga sebelumnya. Hanya ada satu kalimat pendek di dalam kertas berukuran kecil itu.

Cepatlah sembuh Bae Yoo Jin^^

Hanya 5 suku kata di setiap buket bunga, membuat Yoo Jin penasaran dengan orang yang memberinya. Tak pernah ada nama pengirim ataupun inisial yang dilampirkan di dalam secarik kertas.

Siapa orang ini? Apa dia orang yang dekat denganku? Apa aku mengenalnya sebelumnya?

       "Suster beri tahu aku siapa yang memberi ini? Inisial juga tidak apa-apa. Aku bisa mati penasaran loh ini," sarkas Yoo Jin.

       "Andwaeyo! Aku sudah diminta untuk merahasiakannya." (Jangan)

       "Ah yang benar saja. Memangnya apa salahnya jika aku tahu?" rengek Yoo Jin.

Tanpa Yoo Jin ketahui, seseorang yang tengah memperhatikannya di balik kaca kecil di pintu tersenyum melihat ekspresi gadis itu yang tengah merengek pada perawat.

       "Sebaiknya kau istirahat saja Yoo Jin-ssi," kata perawat tersebut sembari meraih selimut Yoo Jin dan hendak menutupi tubuh gadis itu, tapi Yoo Jin mencegahnya.

       "Astaga suster, apa Anda menginginkan saya mati secara perlahan karena bosan? Tolong bawa aku jalan-jalan. Aku sungguh bosan di sini. Ya? Ya? Kumohon.." pinta Yoo Jin memelas.

       "Tapi ini sudah waktunya kau istirahat."

       "Ah tolonglah suster.. Aku juga tidak bisa istirahat terus, aku perlu menghirup udara segar. Terasa pengap di sini." Yoo Jin memasang wajah memelas, mengedipkan kedua matanya dengan centil.

Suster tersebut mendesah pasrah. Mau tidak mau, ia harus membiarkan Yoo Jin untuk kali ini.

       "Baiklah. Aku akan membawamu keluar."

Yoo Jin tersenyum puas. Perawat itupun berjalan mengambil kursi roda yang berada di sudut ruangan sementara Yoo Jin memasang jaket yang tak terlalu tebal dan juga melingkarkan syal rajut di lehernya. Pasti suhu di luar cukup dingin, pikir Yoo Jin.

Perawat tersebut secara perlahan membantu Yoo Jin untuk berpindah tempat dari ranjang ke kursi roda. Setelah duduk di kursi roda, perlahan perawat mendorong kursi itu menuju ke taman rumah sakit yang berada di halaman samping.

Miracle of Accident✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang