Setiba mereka di Korea , tak ada percakapan manis nan romantis ala-ala remaja labil yang baru saja dilanda cinta , yang terjalin diantara dua insan itu . satu sama lain sibuk dengan pemikiran masing-masing dan mereka akan menjawab jika salah satu dari mereka bertanya ataupun sebaliknya . alias tak ada percakapan khusus . untung saja , Nami si bayi mungil itu hadir diantara mereka mengisi ruang canggung yang kini mampu membuat pikiran mereka buntu .
Rasa haus menjalar hingga membuat Jungyoon risih dan tersadar dari tidurnya , lalu terbangun dengan kepala yang terasa berat melihat jam dinding yang masih menunjukkan pukul dini hari . baru dua jam dia tertidur ternyata .
Memang setiba mereka di korea udara dingin dan gemerlapnya malam tampa bintang menyambut kedatangan mereka dengan suara sautan serangga yang harmonis . memasukkan barang kedalam apartement tanpa berniat menyusun atau mebereskannya karna sekujur tubuh merasakan kaku selama dalam perjalanan .
Sebelum meletakkan kaki telanjangnya Jungyoon menoleh pada ranjang sebelahnya yang ternyata kosong dengan keadaan selimut yang tersibak , dia yakin sebelum memejamkan mata karna kantuk , Jungyoon melihat punggung kokoh nan hangat yang membelakanginya . kemana pria itu ? kiranya .
Lantai yang dingin menyapa telapak kakinya , untung saja dia memakai baju tidur panjang hingga menyentuh lantai , setidaknya dapat mengurangi rasa dingin pada tubuhnya . Lampu jalan menuju dapur terasa temaran , Jungyoon sengaja tak menghidupkannya . dengan mata yang masih terpejam kantuk ,sesekali Jungyoon memicing guna melihat jalan menuju dapur karna beberapa kali menabrak benda yang tak bersalah . lalu setiba pada tempat tujuan Jungyoon dengan cepat mengambil mangkuk dan menuangkan air kedalamnya . menegak dengan cepat hingga menimbulkan bunyi .
" Aaah ... leganya " Jungyoon menaruk mangkuk itu kedalam washtafel , sepertinya besok dia harus bekerja ekstrak untuk merapikan apartement , terlibih lagi besok tak ada tugas dan jadwal mata kuliah yang harus diikutinya .
" yak! Khamcagiya ! "
Jungyoon terlonjak kaget seketika bulunya meremang dan kakinya terpaku pada lantai , jantungnya serasa berdebar sangat kuat setaunya dia hanya sendiri berada di dalam dapur namun melihat manusia yang ada dihadapannya datang tanpa suara membuat Jungyoon ingin menyembur wajah mereka dengan air yang sempat ditelannya itu .
" apa yang kau lakukan disini ? "
Jungyoon melirik cerek yang masih berdiri tegak di atas meja , memiringkan kepalanya bingung sebelum menjawab dengan gugup " aku haus dan menegak segelas air " sial! . suaranya sangat serak , haruskah dia meminum air lagi ?
" k-kau datang ingin mengganggu kami ? , pergi sana ke tempat asal mu "
Jungyoon mengernyitkan alisnya bingung , menatap manusia itu pada celah-celah rambutnya . Apa ini ? kenapa mereka menatap Jungyoon seperti melihat makhluk dari dunia lain ? . Jungyoon menaikkan tangannya guna menyibak rambut yang kini menutupi wajah , baiklah sepertinya setelah selesai membereskan apartemen dia akak datang ke tukang salon untuk memotong poninya .
" Jangan sibak kan rambut mu ! , kami tak ingin melihat wajah mu "
Mengapa Jungyoon terlihat sangat hina dimata mereka saat ini , apakah dia membuat kesalahan ? .
" pergilah ketempat asalmu , jangan ganggu kami- "
Baiklah Jungyoon sudah tidak tahan lagi , dengan gerakan cepat dia mendongak dan menyibak rambutnya menyampingkan pada telinganya tentu saja membuat ketiga manusia itu memundurkan langkah mereka .
Srett
" AAA ... !!!"
" Hyung ! "
" Yak ! ada apa dengan kalian ? "

KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Darling -MYG (End)
Fanfiction📌Hai selamat datang di cerita pertama Frozentan 😊. 📌 berhubungan cerita ini sudah tamat, boleh dong berikan Vote dan juga komentarnya... Trimakasih 😘😘 ### "Wah.. Lucu nya " ucap kim jungyoon sambil menowel nowel pipi gembul yang sedang di gen...