25

3.4K 291 27
                                    

Suara tetesan hujan membuat sosok yang masih setia bergulat dalam kehangatan selimut pun menggeliat,  mengucek matanya untuk menyeimbangi netra cahaya sekitar. 

Dengan perlahan dia memaksakan tubuh untuk bangun walaupun rasa sakit yang di deritanya sekarang tak begitu sakit dibandingkan semalam . Itu karna tangan kekar yang setia mengelus perutnya hingga rasa damai kantuk pun menyerang. Gadis itu menoleh ke kanan guna mencari orang yang telah berani-beraninya memberikan degupan yang tak normal pada dirinya semalam,  Namun...

Kosong

Orang itu tidak ada di sampingnya  . Oh apakah semalam dia bermimpi?  Itu sungguh mimpi yang nyata.  Maka dia bersedia untuk berbaring lagi dan melanjutkan mimipi yang berkesan sangat nyata  itu.

Krek

" Oh?  Kau sudah bangun?  " sapa pria berbaju oblong hitam,  matanya masih terlihat baru bangun tidur.

" bagaimana sakit mu?  Sudah lumayan ? " . Gadis itu mengangguk . manik matanya melihat langkah pria itu  menuju lemari dan mengambil jaket yang senada dengan baju oblong dikenakannya. Hitam.

" Saya mau membuat sarapan tapi melihat isi kulkas yang hanya tinggal 3 cup ramen , jadi saya mau ke supermarket. Kau ingin menitip sesuatu ?  " . Kali ini Gadis itu menggeleng.

" Baiklah jika ada apa-apa hubungi saya "

Krek

Pintu tertutup dengan lembut begitu juga dengan helaan napas yang keluar .  dia canggung tetapi tidak dengan pria itu  . Baiklah Jungyoon kau harus terbiasa sekarang dan ini awal yang bagus,  pria yang sudah dewasa itu mulai berbicara dengan rekor terpanjang semenjak 2 minggu yang lalu. 

Gadis itu melangkah menuju toilet untuk menggantikan pembalut yang sudah terisi penuh,  namun ketika melihat stok pembalutnya sudah tidak meninggalkan jejak . matanya kini membelolak sempurna.  Bagaimana ini?  Dia sudah tidak nyaman sekarang.  Dan tak mungkin pergi ke supermarket dengan keadaan pembalut yang sudah penuh.  Ini seperti bayi yang pempersnya sudah penuh dengan kencing . Oh Nami , ibu mu ini akan berjanji mengecek pempersmu setiap waktu .

'Baiklah jika ada apa-apa hubungi saya '

Haruskah?  .

Itu sangat memalukan jika menyuruh pria itu membelinya. Tapi tidak ada cara lain .

Dengan tekat yang sudah disusun dengan tebal,  gadis itu melangkah menuju dimana ponsel pintarnya tergeletak. Membuka layar kunci lalu mencari nama yang ingin ia telpon dan menekan tombol hijau.

" hmm?  "

Cuma hhmmm? . Baiklah.

" H-hallo Pak,  "

" ya?  Apa Ada sesuatu yang ingin kau beli ? "

" Eumm..  Itu...  A-anu "
Sial.  Kenapa jadi gelagapan

" berbicaralah dengan jelas,  tidak ada anu disini "

" bolehkah saya menetip membelikan pembalut? "

" maksut kamu pempers? . Untuk Nami? "

" b-bukan ..."

" makanya bicaralah dengan jelas.  Bahkan Kau sudah semester akhir sekarang . Apakah mata kuliah bahasa kau tidak lulus?  . Akan ku tanya sama Pak Lee nanti "

Jungyoon yang mendengar itu menjadi geram

" Belikan pembalut untuk saya. pembalut saya sudah habis dan mau ganti karna sudah penuh .  Tolong cepat saya sudah tidak nyaman!  "

Oh My Darling -MYG (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang