Part ini bakalan jawab kebingungan kalian di part sebelumnya, jadi di pahami ya...
(kalau ngerasa bingung sih, wkwk)
^o^Semogaa tidak mengecewakan
^_^Kasih apa Buat Tatan yang update malam ini....
(* ̄︶ ̄*)
_________________________________________
Flashback
Pak Yoongi POV
Gadis itu telah mampu membuat pikiran ku kacau belakangan ini , entah sejak kapan dia sudah dekat dengan Ibu-ku. Alias dosen tertua di fakultas ini.
Cara dia menatapku takut-takut untuk menanyakan keberadaan sosok wanita paruh baya yang di carinya. Siapa lain kalau bukan. Ibu Han ,alias Ibu ku.
Sepertinya gosip-gosip cepat merebas luas tentang diriku yang dingin, keren nan tampan ini bahkan banyak pujian-pujian lain yang kudengar .
Hei... Sejak lahir aku memang seperti ini. Ahh.... tidak tidak keren lah yang berusaha menjadi diri ku. Tak jarang aku mendengar decakan kagum dari mulut para mahasiswi yang kulewati dan kelas yang kuajari. Aku bangga dengan itu.
Desakkan Eomma untuk menyuruhku menikah lagi pun tak bisa ku elak, apalagi melihat buntalan kecil yang selalu merepotkannya. Aku sedikit kasihan tat kala Eomma juga merawat Abojhi yang mulai sakit-sakitan. Walaupun Eomma tidak keberatan ketika aku menitipkan gadis mungil—itu kepadanya.
Namun itu disusuli ceramahan dengan topik yang sama yaitu untuk menikah lagi.
Walaupun Abojhi hanya bedehem di ruang makan meng— iyakan ucapan Eomma ketika membahas itu di setiap paginya. Mungkin beliau juga sudah bosan mendengar topik itu selalu.
Bahkan Eomma ingin menjodohkannku kepada murid kesayanggannya itu, dan disitulah aku mulai memperhatikan gadis itu.
Tak dipungkiri lagi, jika memang aku setuju dengan ucapan Eomma beserta sejuta alasan yang diberikan, dan sialnya itu semua benar. Mengingat umur gadis mungilku baru menginjak tiga bulan dan diumur itu masih perlu kasih sayang seorang ibu. bahkan hingga dia menginjak dewasa.
" Namanya Kim Jungyoon, mahasiswa semester 4 " Ucap Eomma sambil memberikan fotonya, yang kuyakini diambil secara diam-diam.
Sudah terhitung tiga semester aku menguntitnya itu juga tidak sendiri, mengingat Eomma dan keponakannku Jeon Jungkook yang berperan aktif dalam mencari informasi tentangnya . Walaupun aku masih tidak setuju untuk menikah , tetapi aku harus tahu bagaimana calon ibu untuk anakku nanti bukan?.
Pria kecil itu selalu memberikan Informasi kepada ku tentang kebiasaan gadis itu, mulai dari makanan dan minuman kesukaannya, jadwalnya mengunjungi perpustakaan , dia yang tidak suka di ganggu ketika sedang belajar, dia yang suka membagi makan dan tidak suka menolak ketika orang memberikannya makanan.
Aku mengingat saat itu tat kala Eomma menyuruhnya makan kue yang berada di atas meja-ku. Yang embel-embel pemberian dari Wendy.
Bahkan Jeon Jungkook itu seolah olah mentraktirnya setiap hari di Hanna kantin. Kalian tahu? , Hanna kantin itu milik Eomma-ku yang di wariskan kepadanya. Dan dia bersikap seperti lelaki yang sangat gentleman. Cih... Licik sekali pria itu.
Satu fakta yang aku tak akan lupakan sore itu, ketika Ibu Han yang menakuti-nakutinya bahwa ada seseorang di belakangnya. Padahal seseorang itu adalah aku yang kembali keruangan karna kelupaan membawa kunci mobil. Dan disitulah aku merutiku mulutku yang keceplosan mengatakan dia sungguh
" keyopta ~ " .saat itu juga Eomma tak henti-hetinya menerorku untuk mengajak gadis itu berkenalan, berkencan dan semacam hal lainnya yang sungguh sangat membosankan bagiku.
Pertemuan dengannya di Hanna kantin juga sudah di susun rapi . kali ini wendy, salah satu dosen yang memegang mata kuliah yang sama dengan ku ikut andil dalam masa
' pendekatan ' ini.Bahkan aku melihat Jungkook yang geram di sudut sana tat kala wendy yang lupa untuk pamit ketika Jungyoon sudah mendarat kan bokongnya di sampingku dan menggendong gadis mingul-ku.
Bahkan ponsel yang berdering milik wendy sudah ku tebak pasti panggilan dari jungkook yang menyuruhnya pergi dari tempat itu. Karna Aku melihat wajah kesalnya dan menghadap kebelakang sebentar sambil melemparkan tatapan tajamnya kepada pria yang sedang cengengesan disana sebelum melangkah pergi.
Entahlah, aku hanya mengikut arus yang di buat mereka saja. Jika kalian menanyakan bagaimana perasaan ku, jawabannya adalah kosong.
Tiga semester mengetahui tentangnya tak menimbulkan efek letupan-letupan yang kurasakan dulu.
Mungkinkah ini efek dari kehilangan pasangan yang sudah berjanji untuk setia sehidup semati dihadapan Tuhan? . Ataukah maksut kalimat itu, satu hidup dan satu mati? . Entahlah , yang kutahu perasaan ku juga ikut mati bersama darah yang bercucuran dari kepala ku waktu kecalakaan itu.
Bahkan aku pun tak sempat mengucapkan selamat tinggal untuk istri-ku. Ahhh... rasanya sungguh menyesakkan jika mengingat itu.
Tapi tak apa, kau telah berhasil menyelamatkan buah cinta kita, buah hati kita, malaikat kecil kita. Yang bisa membuat ku mengingatmu ketika melihatnya. Mata bulat itu, senyum cekikan nakal itu, lesung pipi itu.
Ahh.... bagaimana aku bisa mengisi hatiku dengan kehadiran gadis lain, disaat aku tak bisa berpaling darimu
— Min Suran.
Flashback offT o b e c o n t i n u e
_________________________________________Berikan vote dan comment juseyyo
Mulmednya
udah buat baper belum ya?
(。’▽’。)♡Selamat malam cenin
Love you all
(づ ̄ ³ ̄)づ
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Darling -MYG (End)
Fiksi Penggemar📌Hai selamat datang di cerita pertama Frozentan 😊. 📌 berhubungan cerita ini sudah tamat, boleh dong berikan Vote dan juga komentarnya... Trimakasih 😘😘 ### "Wah.. Lucu nya " ucap kim jungyoon sambil menowel nowel pipi gembul yang sedang di gen...