5. Trip

27.4K 1.5K 76
                                    

Kami akan terbang ke Jepang sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Aku merasa sedikit bersemangat untuk pergi kesana, walaupun sebenarnya sedih juga karena kami kesana hanya untuk tampil di Fukuoka dan Kobe lalu setelah itu harus segera kembali ke Korea.

Sekarang ini aku sedang memeriksa isi tas ransel yang akan kubawa, memilah-milah barang yang sebaiknya dibawa atau disimpan saja supaya tidak memakan banyak tempat.

Baiklah, cukup bawa sedikit pakaian karena kami tidak akan tinggal lebih dari tiga hari disana. Akupun memilih beberapa pakaian yang sudah terlipat rapi diatas kasurku; dengan asal memilih satu setel pakaian kasual lalu langsung memasukanya kedalam ransel.

Tunggu, apa sebaiknya aku.... membawa pakaian dalam yang lucu?

Aku terdiam dan mengemut ujung jariku selagi pikiranku berkecamuk. Akankah Seulgi menyukainya jika aku memakai itu? Pakaian dalam yang seksi, atau yang imut?

Tunggu. Aku menggelengkan kepala ku; kenapa aku memikirkan hal itu?

Dengan pipi bersemu merah aku lanjut melakukan packing dan mencoba menghilangkan bayangan Seulgi dari kepalaku. Lagipula aku mengemas barang untuk bekerja, bukan untuk berbulan madu!

Kang Seulgi, apa yang sudah kau lakukan padaku?

Rasanya aku tidak bisa berhenti memikirkanya; memikirkan rahasia kotor kami berdua.

Caranya menatapku diam-diam, caranya mendekapku kedalam lengan kuatnya, caranya menciumku. Caranya membuat tubuhku gemetar dengan setiap nikmat yang ia berikan.

Aku menggelengkan kepala lagi, teralihkan oleh pilihan beberapa set pakaian dalam yang tergeletak diatas sprei ranjangku. Okay, walaupun tujuan utamaku mengemas barang adalah 'perjalanan bisnis' namun tidak ada salahnya untuk bersiap, bukan?

Lagipula Seulgi adalah orang yang spontan; aku harus memastikan bahwa penampilanku baik bahkan sampai ke dalam. Aku ingin selalu terlihat menarik dimatanya.


Aku terhentak kaget saat kudengar suara pintu diketuk lalu berderit terbuka. Menoleh kearah pintu, aku jadi gelagapan dan sedikit panik begitu melihat sosok Seulgi yang berjalan masuk sambil tersenyum.

"Hyunnie,"

"Seulgi?!" kataku dengan senyum kikuk lalu buru-buru menyembunyikan semua pakaian dalamku dibalik selimut.

Seulgi yang dengan polos tidak menyadari apapun hanya lanjut berjalan untuk duduk disampingku diatas ranjang, senyumnya tidak pernah pudar.

"Kau sudah selesai packing?" Tanyanya.

"A- ah.. um, ya." Jawabku dengan senyum gugup dan menatap mata teduhnya.

"Baguslah."

"B- bagaimana denganmu?" sial, sepertinya aku gagal terdengar tenang. Ya ampun, kenapa hanya gara-gara pakaian dalam saja aku segugup ini.

Ayolah, sekali lagi; ini bukan berarti aku packing untuk bulan madu bersama Seulgi!

"Aku sudah selesai." Seulgi yang sedari tadi menatap wajahku sepertinya mulai menyadari sesuatu, dahinya berkerut heran. "Apa kau baik-baik saja? Wajahmu sedikit memerah, kau demam?"

Rasanya jantungku berdetak sedikit lebih cepat saat punggung tangan Seulgi menempel di keningku lembut, memeriksa temperatur tubuhku dengan saksama.

Aku tertawa kecil lalu perlahan menyingkirkan tanganya dari keningku, "Aku baik-baik saja, jangan khawatir."

Seulgi terdiam, pandangan matanya berpindah dari wajahku ke arah yang lebih rendah; dimana aku menggenggam tanganya diatas pangkuanku.

[M] Into You - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang