Warn : Mature Content, Phone Sex with explicit languange.
Jangan lupa vote untuk mendukung author-nya!^^
Sudah hampir seminggu semenjak departur Seulgi ke Amerika.
Aku rindu setengah mati; dorm terasa sedikit sepi tanpa kehadiranya. Tak hanya aku, semua member mungkin terutama Yerim juga sangat merindukan sosok beruang bodoh itu.
Selama absenya disekitarku, Seulgi bersikap lebih manis dari biasanya; ia tidak pernah lupa untuk meluangkan sedikit waktu untuk menghubungiku melalui pesan singkat, telepon atau bahkan video call.
"Bogoshipeo."
"Aku mencintaimu."
"Aku tak sabar untuk pulang dan menghujanimu dengan ciumanku."
Adalah kata-kata yang sering ia ucapkan. Yang terakhir mungkin terdengar cheesy tapi perutku menggelitik senang saat mendengarnya.
Entahlah, faktor rindu membuat setiap kata yang Seulgi tulis terlihat manis dan itu membuatku frustrasi. Dengan setiap foto yang ia kirim, hatiku bergetar oleh rasa rindu sekaligus takut.
Beruang itu terlihat semakin menarik dan seksi. Terkadang aku bertanya-tanya; apa Seulgi diam-diam membawa gadis lain kedalam kamar hotelnya?
Heol, dengan perawakan tinggi tegap, bahu lebar, wajah yang imut sekaligus sensual itu pasti membuat para wanita memohon pada Seulgi untuk meniduri mereka diranjang.
Pikiran itu membuatku menggigit bawah gugup. Mataku terus menatap layar ponselku yang menampilkan chatroom Seulgi; membaca pesan terakhir yang bahkab belum ia lihat.
Pukul setengah tiga sore.
Di Amerika masih tengah malam dan mungkin Seulgi tengah terlelap namun aku masih menimang-nimang; aku sangat amat merindukan Seulgi dan ingin mendengarkan suaranya.
Menghubunginya pada jam ini bukan waktu yang tepat; Seulgi luar biasa sibuk dan pasti sangat kelelahan. Tidak seharusnya aku menganggu waktu Seulgi beristirahat.
Namun... ugh.
Aku terus mengulum bibir bawahku selagi terus menatap layar ponsel, kaki telanjangku diatas sprei ranjang bergetar gugup.
Aku sangat merindukan Seulgi. Sudah empat hari aku tidak bertemu denganya, bahkan ranjangku terasa semakin besar tanpa kehadiranya yang biasa menempati ruang disisiku.
Aku menghela nafas; mencoba mengingat sensasi hangat akan dekapan Seulgi yang mengungkung tubuhku hingga rasanya aku tenggelam dalam suhu tubuhnya.
Cara tangan kuat namun lembutnya menyentuh kulitku, cara monolidnya menatapku selagi ia menindihku... cara bibirnya menciumku penuh hasrat.
Atau cara ia menarik kaosnya keatas disela cumbuan kami; membuka lalu melemparnya kesembarang arah sebelum kembali menciumku sambil mempertontonkan otot-otot lengan dan abs-nya yang sekeras batu itu.
Ah, membayangkanya saja sudah membuat hatiku berdebar. Kami sudah biasa melakukan itu, namun sekarang Seulgi berada jauh dariku dan rasanya aku mau menangis karena frustrasi.
Dengan nafas bergetar, aku menekan icon panggilan lalu menempelkan ponselku ke telinga; mendengarkan deringan pelan yang menandakan panggilan sudah tersambung.
Deringan itu berbunyi cukup lama; aku tetap berbaring menunggu dengan debaran jantung cepat sambil menggigiti bibir bawahku gugup.
"... Halo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] Into You - Completed
Fanfiction🔞MATURE CONTENT [NC, GxG] "Got everyone watching us, so baby, let's keep it secret."