12. Safe and Sound

21.5K 1.3K 136
                                    

Warn : Smut






Kesadaranku perlahan kembali.

Aku mengerjapkan kelopak mataku beberapa kali begitu cahaya lampu menyorot wajahku yang mengernyit; mencoba membiasakan intensitas sinar yang masuk kedalam mata.

Hhh... kepalaku masih terasa pusing.

Langit-langit ruangan ini seakan berputar saat aku menatapnya, tubuhku juga terasa pegal dari kepala sampai kaki apalagi leher.

"Ugh..."

Aku sedikit mengerang ketika mencoba bangkit dari posisi berbaring, tanganku otomatis memegangi kepalaku yang berdenyut hebat selagi aku bergerak untuk duduk.

Tunggu. Butuh beberapa detik bagiku untuk menyadari keadaanku sendiri.

Baiklah, aku terduduk diatas sofa panjang berbahan kulit berwarna cokelat gelap. Lantai kayu yang mengkilap, meja panjang yang terbuat dari metal... TV besar?

Aku lanjut mengedarkan pandanganku keseluruh ruangan yang dibilang cukup besar ini dan dilihat-lihat dari dekorasinya; aku pasti masih berada di tempat karaoke.

Namun entahlah, ruangan ini terlihat berbeda dari yang sebelumnya. Sambil terus menahan rasa sakit dikepalaku, aku lanjut melihat-lihat sekitar dan mencoba mengingat kejadian semalam.

"Oh?!"

Jantungku terasa mau melompat dari tempatnya begitu aku tahu; kalau aku tidak sendirian.

Suho; terlelap dengan posisi terduduk di bagian paling ujung sofa yang jauh dariku. Ia tertidur dengan lengan menyilang didepan dada berbalutkan t-shirt polos berwarna putih.

Kedua alisku terangkat naik bertanya-tanya; apa yang dia lakukan padaku semalam?!

Aku pun menunduk untuk melihat penampilanku sendiri; merasa luar biasa lega saat aku masih berpakaian lengkap dan bahkan... jaket denim yang kebesaran tiba-tiba melekat ditubuhku.

Kedua telapak tanganku terangkat untuk menutupi wajah; merutuki diri sendiri karena menjadi penyebab situasi yang sangat aku benci.

Aku bahkan tidak tahu sudah berapa lama tak sadarkan diri, aku tidak tahu sekarang sudah jam berapa dan aku tidak tahu apa orang ini benar-benar tidak melakukan apapun selagi aku pingsan.

"Kau sudah bangun."

Aku terperanjat kaget saat sebuah suara berat dan parau tiba-tiba terdengar. Aku pun menyingkirkan kedua telapak tanganku dan melihat Suho yang sudah terbangun.

"Apa kau baik-baik saja? Bagaimana perasaanmu?" Ia langsung menghujaniku dengan pertanyaan sembari bangkit berdiri lalu berjalan mendekatiku.

Kumohon... tidak lagi.

"Ah.... a- aku, baik-baik saja." jawabku canggung seraya memalingkan wajah.

Suho berlutut didepan sofa yang aku duduki lalu membuka botol air mineral yang terletak diatas meja, "Ini, minumlah."

"Terima kasih." balasku pelan dan datar. Tanganku bergerak untuk menerima botol pemberian dirinya kemudian minum sambil merasa sedikit was-was karena bisa saja air ini beracun atau semacamnya.

"Kau pingsan di depan toilet. Jadi aku menggendongmu kesini." ujarnya santai.

Aku hanya mengangguk; tidak merasa terkesan sama sekali. Tapi baiklah, aku sedikit berterima kasih.

Tanpa mau melihat wajahnya, aku kembali meletakkan botol air itu. Hatiku penuh dengan ketidak nyamanan saat dia terus memperhatikanku lekat.

Risih.

[M] Into You - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang