17. "LDR"

18.2K 1.1K 163
                                    


"Um... power bank?"

"Sudah."

"Pakaian ekstra?"

"Sudah~"

"Airpods?"

"Aku tidak akan pernah melupakan barang itu!"

Kikikan halus keluar dari mulutku begitu mendengar jawaban Seulgi.

Seperti biasa, beruang ini menyelinap masuk kedalam kamarku di malam hari namun kali ini dia beralasan untuk meminta bantuanku merapikan koper yang akan ia bawa ke Los Angeles.

Seulgi akan pergi ke Amerika untuk kurang lebih seminggu karena jadwal individunya; syuting salah satu acara traveling juga pemotretan untuk Calvin Klein.

Walaupun aku merasa sedikit kecewa karena tidak akan bisa bertemu denganya selama berhari-hari tapi bukankah itu hebat? Seulgi menjadi model Calvin Klein !

"Semuanya sudah siap." ujarnya lalu meletakkan koper hitam itu didekat pintu. "Besok aku hanya tinggal berangkat~!"

Mataku mengekori Seulgi yang berjalan menghampiriku, tersenyum lebar begitu ia menaiki ranjang lalu menyingkap selimut sebelum menempatkan dirinya disebelahku yang masih terduduk.

"Tidurlah, kau harus bangun pagi-pagi sekali besok." perintahku lembut.

"Mm," Seulgi menganggukkan kepalanya disertai gumaman pelan. "Sebentar lagi."

Aku terkekeh dan sedikit mengacak rambutnya kemudian kembali memperhatikan layar TV yang menampilkan acara variety.

Kurasakan Seulgi mendekatkan tubuhnya kearahku, lenganya dengan mulus menyelinap diantara headboard kasur dimana punggungku bersandar lalu memeluk pinggangku sedikit erat.

Aku hanya diam dan tersenyum samar pada tingkah manjanya yang mulai muncul; menoleh sedikit saat Seulgi merebahkan kepalanya dibahuku.


Kami terdiam dengan keheningan yang nyaman; suara televisi adalah satu-satunya hal yang terdengar selagi aku merasakan kehangatan tubuh Seulgi disampingku, tersenyum senang saat jemari jenjangnya memainkan helaian rambutku yang tergerai bebas.

Acara variety itu terganti oleh cuplikan singkat yang memperlihatkan seorang gadis bertudung yang berjalan diantara pohon-pohon besar diatas hamparan salju.

Seulgi terkikik antusias begitu layar TV menampilkan iklan yang aku bintangi itu, aku segera menengok kearahnya dengan alis terangkat dan tatapan tanya.

"Apa?" tanyaku sebal namun sedikit menahan tawa.

Seulgi menggelengkan kepalanya, matanya yang hampir hilang karena tersenyum membuatku mencubit pipinya gemas dibalik ekspresi kesalku yang palsu.

"Ani. Kau terlihat sangat cantik di komersial itu." pujinya santai seraya mengenggam tanganku yang bertengger dipipinya.

"Hmm~ kau dan bibirmu itu." aku memutar bola mataku bosan.

"Ah jinjja, kau benar-benar cantik." sangkalnya. "Setting-nya juga keren. Kau terlihat seperti tokoh fiksi yang tidak nyata; mungkin... seperti Red Riding Hood."

"Red Riding Hood?" aku terkekeh lalu memandang sisi wajahnya.

"Yep," ia mengangguk. "Atau Green Riding Hood karena kau memakai jubah hijau dan bukannya merah."

"Mungkin iya," bahuku bergetar kala aku tertawa mendengar perkataanya. "Dan kau bisa menjadi serigalanya."

"Serigala?"

[M] Into You - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang