It's Always Been You [WenJoy Side Story]

16.5K 832 100
                                    

Who loves WenJoy? Me.
Long ass chapter ahead but hopefully you guys enjoy.








Son Wendy dikenal sebagai "Penggemar nomor 1 Joy Red Velvet."

Dia tidak menyangkalnya; dia bahkan mengakuinya secara terang-terangan dan tanpa ragu sedikitpun. Karena memang benar, apa yang Wendy rasakan terhadap gadis yang lebih muda itu tulus.

Tapi, apakah perasaannya itu hanya sekedar kekaguman belaka?

Mungkin tidak, tapi mungkin juga iya. Wendy selalu meyakinkan dirinya kalau dia hanya mengagumi Joy; rasa pedulinya juga hanya hal yang wajar terhadap sesama member.

Wendy peduli pada semua orang disekitarnya; Irene, Seulgi, bahkan Yeri yang sering membuatnya kesal. Jadi, Joy tidak mungkin ia kecualikan bukan?

Tapi hal yang janggal mulai muncul saat Joy; menjadi cast dalam satu acara dimana ia harus dipasangkan bersama seorang pria, berlagak seolah-olah mereka pasangan yang baru menikah.

Saat itu ia bertanya; 'Apa ini? Kenapa aku merasa sangat tidak senang?'

Wendy bersikeras untuk mengabaikan rasa itu, memberitahu dirinya sendiri bahwa ia seharusnya senang akan tawaran pekerjaan rekan se-grupnya itu dan menyelamatinya lalu bertingkah biasa saja.

Namun terkadang itu sangat sulit bagi Wendy sendiri. Tidak saat Joy terus membuatnya jatuh lagi dan lagi... dengan cara membuatnya merasa dibutuhkan lebih dari siapapun.

Knock Knock

Malam itu Wendy masih terbangun walaupun sudah cukup larut, ia tengah bersandar di headboard kasurnya yang empuk sembari menonton beberapa video di YouTube saat mendengar pintu kamarnya diketuk.

"Hm? Masuk."

Wendy menoleh kearah pintu yang perlahan terbuka; menampilkan sosok jangkung Joy dalam setelan piyamanya. Rambutnya tergerai kusut, matanya sayu dan dia kelihatan sangat lelah.

"Joy," ucap Wendy pelan dengan wajah bingung. "Kenapa kau belum tidur?"

Joy hanya menghela nafas pelan lalu mengangkat bahunya, ia menutup pintu kamar kemudian dengan santai menghampiri ranjang Wendy. "Aku tidak bisa tidur."

"Um... okay?" respon gadis yang lebih tua masih bingung, memperhatikan Joy yang dengan malas merangkak naik keatas kasur dan menyelinap masuk kedalam selimut. "Kau mengalami mimpi buruk?"

Wendy bertanya penuh perhatian, ia bahkan mem-pause video yang ia tengah tonton demi memastikan keadaan rekannya itu.

Joy menggeleng dibalik selimut, menggeser tubuhnya semakin mendekat kearah Wendy yang masih terduduk menyender. "Ani, aku hanya tidak bisa tidur."

"Jadi kau kesini untuk menggangguku?" kekeh Wendy bergurau, ia lanjut menontonkan video misteri yang sempat terhenti itu lalu menggelengkan kepalanya pelan.

"Tentu saja tidak," balas Joy malas, suaranya parau masih teredam selimut. "Aku tidak tahu, jika dekat denganmu... aku bisa tidur dengan tenang."

Wendy terdiam.

Kedua matanya yang berkelip-kelip itu mungkin terlihat sangat fokus pada layar ponselnya namun pikirannya sedang berkelana jauh saat ini.

Kau lihat? Joy melakukannya lagi.

Dan ia bahkan tidak bisa menolak saat merasakan pergerakan Joy dibalik selimutnya; pangkuannya perlahan terbebani oleh kepala bersurai panjang milik gadis jangkung itu.

Dan ia hanya bisa tersenyum sembari perlahan mengusap-usap rambut Joy diatas pangkuannya; membuat nafasnya berderu tenang lalu terlelap.






[M] Into You - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang