Kami punya satu hari untuk berlibur dan bersantai sebelum bertolak untuk SMTOWN Santiago setelah Red Mare di Jepang kemarin.
Semuanya hanya diam dan bermalas-malasan di ruang tengah dorm setelah sarapan bersama; menonton kartun Spongebob sambil memakan camilan.
"Oh Gary, pulanglah Gary!"
Yerim menirukan suara Spongebob selagi ia berbaring telungkup diatas karpet dengan mulut penuh keripik kentang; menunjukkan sisi anak-anaknya seperti biasa jika hanya ada kami berlima.
"Yah, jangan bicara dengan mulut penuh!" omelku sembari menendang pantatnya dari sofa yang aku duduki.
"A- aw!" aduhnya lalu menoleh kebelakang "Itu sakit!"
"Etika, Yerim." aku memelototinya dengan jari telunjuk terangkat.
"Yerimie, dengarkan ibu mu." ucap Seulgi yang duduk disampingku dengan nada bercanda.
"Mwoya? Kalian terdengar seperti keluarga yang sedang berakhir pekan." Joy berkomentar sambil terkikik geli diatas sofa disamping kami. Wendy yang duduk disebelahnya hanya tertawa.
"Ya, dan Wendy-unnie adalah paman-nya." Yerim menambahkan dengan seringai jahil yang membuat kami semua bergelak tertawa.
"Aish, anak ini benar-benar..." dengan pandangan mata malas sekaligus tajam, Wendy menatap sang maknae yang masih tertawa tak berdosa.
"Eh kali ini serius, aku ingin bertanya sesuatu pada Wendy-unnie," lanjut Yerim.
"Apa?"
"Kemarin saat di Kobe... kau tidak ada di hotel saat malam hari. Kemana kau pergi?"
"Eh?"
"Serius?! Kau menyelinap keluar hotel?!"
Joy dan aku berseru heboh dan menatap Wendy tak percaya; tanpa sadar membuatnya tampak takut akan pertanyaan yang bertubi-tubi.
"Y- yah, aku hanya pergi ke minimarket sebentar!" jawabnya.
"Bohong! kau pasti keluyuran dijalanan untuk mencari gadis muda yang cantik, kan?" Yerim menduga-duga dengan kilatan mata yang menggoda.
"Tidak!" Wendy mengelak, ia mengambil bantal sofa yang berada dipangkuanya lalu dilempar kearah Yerim.
Ruang tengah dipenuhi suara tawa karena gurauan Yerim sang maknae yang jahil. Aku atau Seulgi sesekali menimpali dengan candaan lain dan kamipun tidak berhenti tertawa.
Aku tidak akan bohong, momen-momen seperti inilah yang membuatku sangat senang; aku, Seulgi dan yang lainya tertawa bersama tanpa beban bahkan hanya untuk sebentar saja.
Sejenak melupakan posisi dan status yang masing-masing kami pegang dalam kehidupan yang sudah kami pilih.
"Aaaah~ aku harap kita bisa tetap seperti ini untuk selama mungkin." ungkap Joy setelah tawa kami mereda. Ia menyandarkan tubuhnya pada Wendy yang punggungnya menempel pada sandaran sofa.
"Mm, aku harap juga begitu." Yerim yang sekarang merebahkan punggungnya diatas karpet mengangguk, sisanya bergumam setuju.
"Tidak ada latihan menari."
"Tidak ada latihan menyanyi."
"Tidak ada penampilan di acara musik."
"Tidak ada drama."
"Hanya kita; bersenang-senang dengan bebas."
Kamipun terdiam setelah berandai-andai; sibuk dengan imajinasi masing-masing dengan suara televisi sebagai backsound.
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] Into You - Completed
Fanfiction🔞MATURE CONTENT [NC, GxG] "Got everyone watching us, so baby, let's keep it secret."