Oh sial, sial, sial!
Rasa sakit disekujur tubuhku seakan terlupakan oleh panik yang mulai menyerang, aku segera bangkit untuk turun dari ranjang dan mencari pakaianku namun sialnya tidak ketemu!
Tubuh telanjangku berjalan cepat disekitar kamar menuju cermin besar yang terletak tak jauh disana; terkesiap begitu melihat penampilanku yang kacau.
Mataku yang melotot memindai helaian rambutku yang berantakan; bibirku memerah dan membengkak disertai bekas gigitan yang menyebar disekitar leher dan bahuku.
Oh tidak... hickeys ini terlihat begitu jelas!
Bahkan tidak hanya dileher dan bahu, sepertinya Seulgi juga meninggalkan cupang-nya di lengan, paha, bahkan pinggangku.
Aku menutupi wajah dengan kedua telapak tanganku, meringis frustrasi karena lagi-lagi terjebak dalam situasi yang kacau. Yah- setidaknya aku tidur dengan pacarku sendiri namun didepan teman-temanku?!
Aku menggigit bibir bawahku begitu debaran jantung yang tak terkendali mulai terngiang-ngiang ditelinga; aku sangat gugup dan takut akan reaksi Jennie dan yang lainya!
"Ya Tuhan... semalam benar-benar gila."
"Ini semua salahmu, Lisa. Lihat tempat ini!"
"Ugh, ini bukan waktu yang tepat untuk menyalahkanku, Jen. Ayo bantu aku bersihkan tempat ini."
"Sorry, Wen... we messed your place up."
"Haha~ Tak apa, jangan khawatir."
Kedua telapak tanganku tersingkir begitu mendengar suara Lisa, Jennie dan Wendy yang sayup-sayup berbunyi dilantai bawah; aku segera melangkah kearah ranjang dimana Seulgi masih terlelap dalam tidurnya, menghela nafas kemudian mengambil kaosnya yang tergeletak diatas lantai.
"My Goodness! Aku jamin yang lainya akan terbangun dengan sakit kepala yang parah."
"Ya, ini semua gara-gara ide bodohmu!"
"Yah, Nini~ aku bilang nanti saja mengomelnya!"
"Guys, quit it! Ini masih pagi!"
Suara ketiganya kian terdengar jelas saat aku melangkah menuruni tangga menuju ruang tamu, sedikit menganga begitu melihat kondisi ruangan yang biasanya terlihat rapi menjadi kacau balau dalam pandanganku.
Lisa sedang membersihkan lantai dengan vacuum selagi Jennie menata bantal-bantal sofa agar kembali rapi; Wendy mengelap gelas-gelas yang sehabis dicuci dengan serbet sebelum meletakanya di rak.
"Uh... um..."
Mereka langsung menengok kearahku diujung tangga dan seketika mereka bungkam; terdiam begitu melihat sosokku yang terlihat tersesat dan berantakan.
Aku sendiri sibuk dengan rasa gugup dan takut; tak berani menatap mata Lisa dan Jennie yang terus memandangiku.
"Unnie, gwenchana?" Jennie bertanya khawatir.
"Uh, y- ya. Hanya sedikit pusing." jawabku canggung. "Bagaimana dengan kalian?"
"Kami baik-baik saja." Lisa menjawab dengan tawa kecil disertai garukan pada tengkuknya.
"A- apa kalian mabuk berat semalam?" aku kembali bertanya, masih dengan nada gugup.
"Um, hanya sedikit." ujar Jennie. "We were just... tipsy."
"Apa kalian mengingat apa yang terjadi semalam?"
Jennie dan Lisa saling berpandangan sebentar dengan senyuman kecil di bibir mereka saat mendengar pertanyaanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] Into You - Completed
Fanfiction🔞MATURE CONTENT [NC, GxG] "Got everyone watching us, so baby, let's keep it secret."