Tidak ada jalan mundur.
Aku terpaksa ikut bergabung dengan mereka sembari menyembunyikan rasa kesalku.
Apa kau bercanda? Kebanyakan, 'penghuni' ruangan ini adalah laki-laki; rekan seagensi kami yang tidak perlu repot-repot aku kenal lebih jauh apalagi dekat.
Sebelum aku duduk di salah satu meja yang kosong diujung; tepat di depan Hyo-unnie aku menatap Wendy dengan alis berkerenyut seakan berkata 'Kau bilang hanya kita berdua dan Hyo-unnie?!'
Namun Wendy juga sepertinya juga tidak tahu, ia balik memberikanku tatapan 'Aku juga tidak tahu apa yang terjadi disini!'
"Wooo~! kelihatanya enak!"
"Omo omo, yang ini terlihat sangat pedas."
"Uwaaa~ ini sempurna!"
Suara-suara berat khas laki-laki memenuhi ruangan dan itu membuatku diam-diam bergerak-gerak tak nyaman dikursiku.
Aku terus-terusan menempel pada Wendy; memastikan ia tidak akan pergi dan meninggalkan sedikitpun ruang disampingku untuk diduduki orang lain.
"Makanlah sebanyak mungkin!" ujar Hyo-unnie setelah itu.
"A- ah.. iya." jawabku seraya menundukkan kepala sekilas.
Diahadapanku sudah penuh oleh berbagai hidangan yang sangat beragam sampai hampir memenuhi seluruh permukaan meja; botol-botol soju dan gelas menyebar disekitarnya.
Aku sedikit menelan ludahku gugup ketika melihat botol-botol berwarna hijau yang jelas-jelas berisikan cairan beralkohol itu bertebaran diatas meja diantara piring-piring yang sudah kosong.
Ah, aku mulai merasa ragu.
"Seulgi... Seulgi belum pulang dari jadwalnya~?" Hyo-unnie bertanya pada Wendy dengan nada suara yang sangat aneh.
Pandanganku kembali jatuh pada Hyo-unnie, memperhatikan matanya yang sayu dan semburat kemerahan khas orang mabuk menempel di pipinya.
"Belum, mungkin ia akan pulang larut." jawab Wendy selagi ia mulai meletakkan potongan daging sapi keatas panggangan dengan sumpitnya.
"Mwo~ sayang sekali~" Hyo-unnie masih bicara dengan nada yang sangat aneh dan aku hanya diam seperti anak anjing yang hilang.
"Anak itu sangat menyenangkan untuk diajak minum~"
"Yah unnie, kau mabuk~" Wendy terkekeh. "Mungkin kau sudah cukup minum untuk malam ini."
"Tidak~ " ia menggeleng pelan. "Jaa, tidak ada Seulgi pun tak apa, kita punya Irene yang sangat cantik disini!"
"... Eh?"
"Ayo cepat, makan lalu minum bersamaku."
-
Malam semakin larut tapi ruangan ini semakin berisik dengan sorak sorai para lelaki itu.
Mereka mabuk.
Racauan tidak jelas, suara tawa akan hal yang sama sekali tidak lucu, serta permainan-permainan random yang mereka mainkan benar-benar memekakan telingaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] Into You - Completed
Fanfiction🔞MATURE CONTENT [NC, GxG] "Got everyone watching us, so baby, let's keep it secret."